Tujuan
menulis adalah response atau jawaban
yang diharapkan oleh penulis dari pembaca. (Tarigan, 2008:23). Menurut tujuan
dan maksud yang dikandungnya, tulisan dapat dibagi ke dalam beberapa jenis.
Menurut tujuan dan maksud yang dikandungnya, tulisan dapat dibagi ke dalam
beberapa jenis. Menurut D’angelo dalam Tarigan (2008:24), diantara tujuan
menulis adalah sebagai berikut:
1) Tulisan
yang bertujuan meyakinkan pembaca, disebut dengan wacana persuasif;
2) Tulisan
yang bertujuan untuk memberitahukan, disebut wacana informatif;
3) Tulisan
yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat dan
berapi-api, disebut wacana ekspresif.
Hartig dalam Tarigan (2008:24-25)
mengemukakan tujuan menulis sebagai berikut :
1) Tujuan
penugasan
Penulis tidak memiliki tujuan, untuk apa dia menulis. Penulis
hanya menulis, tanpa mengetahui tujuannya. Dia menulis karena mendapat tugas,
bukan atas kemauan sendiri. Misalnya siswa ditugaskan merangkum sebuah buku
atau seorang guru disuruh membuat laporan oleh kepala sekolahnya.
2) Tujuan
altrustik
Penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan
kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai
perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan
menyenangkan dengan karyanya itu. Penulis harus berkeyakinan bahwa pembaca
adalah “teman” hidupnya, sehingga penulis benar-benar dapat mengkomunikasikan
suatu idea tau gagasan bagi kepentingan pembaca.
3) Tujuan
persuasif
Penulis bertujuan mempengaruhi pembaca, agar pembaca yakin
akan kebenaran gagasan atau ide yang dituangkan atau diutarakan oleh penulis.
Tulisan semacam ini banyak dipergunakan oleh para penulis untuk menawarkan
sebuah produksi barang dagangan, atau dalam kegiatan politik.
4) Tujuan
penerangan
Penulis menuangkan ide/gagasan dengan tujuan memberi informasi
atau keterangan-keterangan kepada pembaca. Di sini, penulis berusaha
menyampaikan informasi agar pembaca menjadi tahu mengenai apa yang
diinformasikan oleh penulis.
Akhadiah, dkk (1998:45) menyatakan :
“Setiap kegiatan menulis apa yang
disampaikan kepada pembaca? Mungkin penulis ingin menyampaikan amanat atau
pesan sekedar memberikan informasi saja tentang sesuatu. Dalam hal ini ada
kalanya penulis menyampaikan suatu gagasan dan mengembangkan melalui
tulisannya”.
Dalam menulis bukan hanya memiliki tujuan
menyampaikan informasi, tetapi memiliki tujuan lain, antara lain : menghibur
dan mengutarakan perasaan. Dalam hal ini Tarigan (2008:23) berpendapat bahwa
tujuan menulis adalah :
“Memberitahukan atau mengajak, meyakinkan
atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, mengutarakan atau mengekspresikan
perasaan dan emosi yang berapi-api”.
Lebih jauh diungkapkan pula oleh Tarigan
(2008:23) yang dimaksud dengan tujuan menulis adalah response atau jawaban yang
diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca. Berdasarkan batasan
tersebut maka dapat dikatakan bahwa:
1) Tulisan
yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajak disebut wacana informasi (informative discourse).
2) Tulisan
yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacara persuasif (persuasive discourse).
3) Tulisan
yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan
estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan atau literary discourse)
4) Tulisan
yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut
wacana ekspresif (expressive discourse).
Uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pada
dasarnya tujuan menulis adalah untuk menyampaikan informasi, mengajak,
meyakinkan, menghibur, dan mengekspresikan perasaan.
No comments:
Post a Comment