Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Friday, March 3, 2017

Tujuan Menulis


            Tujuan menulis adalah response atau jawaban yang diharapkan oleh penulis dari pembaca. (Tarigan, 2008:23). Menurut tujuan dan maksud yang dikandungnya, tulisan dapat dibagi ke dalam beberapa jenis. Menurut tujuan dan maksud yang dikandungnya, tulisan dapat dibagi ke dalam beberapa jenis. Menurut D’angelo dalam Tarigan (2008:24), diantara tujuan menulis adalah sebagai berikut:
1)      Tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca, disebut dengan wacana persuasif;
2)      Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan, disebut wacana informatif;
3)      Tulisan yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat dan berapi-api, disebut wacana ekspresif.

Hartig dalam Tarigan (2008:24-25) mengemukakan tujuan menulis sebagai berikut :
1)   Tujuan penugasan
Penulis tidak memiliki tujuan, untuk apa dia menulis. Penulis hanya menulis, tanpa mengetahui tujuannya. Dia menulis karena mendapat tugas, bukan atas kemauan sendiri. Misalnya siswa ditugaskan merangkum sebuah buku atau seorang guru disuruh membuat laporan oleh kepala sekolahnya.
2)   Tujuan altrustik
Penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan menyenangkan dengan karyanya itu. Penulis harus berkeyakinan bahwa pembaca adalah “teman” hidupnya, sehingga penulis benar-benar dapat mengkomunikasikan suatu idea tau gagasan bagi kepentingan pembaca.
3)   Tujuan persuasif
Penulis bertujuan mempengaruhi pembaca, agar pembaca yakin akan kebenaran gagasan atau ide yang dituangkan atau diutarakan oleh penulis. Tulisan semacam ini banyak dipergunakan oleh para penulis untuk menawarkan sebuah produksi barang dagangan, atau dalam kegiatan politik.
4)   Tujuan penerangan
Penulis menuangkan ide/gagasan dengan tujuan memberi informasi atau keterangan-keterangan kepada pembaca. Di sini, penulis berusaha menyampaikan informasi agar pembaca menjadi tahu mengenai apa yang diinformasikan oleh penulis.

Akhadiah, dkk (1998:45) menyatakan :
“Setiap kegiatan menulis apa yang disampaikan kepada pembaca? Mungkin penulis ingin menyampaikan amanat atau pesan sekedar memberikan informasi saja tentang sesuatu. Dalam hal ini ada kalanya penulis menyampaikan suatu gagasan dan mengembangkan melalui tulisannya”.

Dalam menulis bukan hanya memiliki tujuan menyampaikan informasi, tetapi memiliki tujuan lain, antara lain : menghibur dan mengutarakan perasaan. Dalam hal ini Tarigan (2008:23) berpendapat bahwa tujuan menulis adalah :
“Memberitahukan atau mengajak, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, mengutarakan atau mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api”.

Lebih jauh diungkapkan pula oleh Tarigan (2008:23) yang dimaksud dengan tujuan menulis adalah response atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca. Berdasarkan batasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa:
1)      Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajak disebut wacana informasi (informative discourse).
2)      Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacara persuasif (persuasive discourse).
3)      Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan atau literary discourse)
4)      Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif (expressive discourse).

Uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya tujuan menulis adalah untuk menyampaikan informasi, mengajak, meyakinkan, menghibur, dan mengekspresikan perasaan.


No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts