Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Sunday, March 12, 2017

Pendidikan Taman Kanak-kanak


            Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pasal 28 ayat 3, menyebutkan bahwa  “Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal, atau bentuk lain yang sederajat”, sehingga Taman Kanak-kanak merupakan salah satu jenjang pendidikan yang dilalui oleh setiap warga negara dalam lingkup pendidikan formal. Tujuan Taman Kanak-kanak sebagaimana tertuang dalam kurikulum 2004 adalah “membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik atau motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar” (Depdiknas, 2004:5).
         Taman Kanak-kanak (TK) memiliki tujuan-tujuan instrumental dan intrinsik. Secara instrumental, Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang bertujuan membantu perkembangan anak sebelum pendidikan dasar. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27/1990 tentang Pendidikan Dasar Prasekolah (yang masih berlaku saat ini) dinyatakan :

 
“Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar yang diselenggarakan di jalur pendidikan prasekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah. Bentuk satuan pendidikan prasekolah meliputi Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain, Penitipan anak, dan bentuk lain yang ditetapkan oleh menteri. Pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu meletakan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dalam lingkungannya. Dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya”.

         Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut disiapkan susunan program kegiatan anak dalam memasuki Sekolah Dasar (SD), yang meliputi kesiapan belajar anak yang berisi kesiapan fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Hal ini menempatkan TK sebagai jembatan antara rumah atau keluarga dengan sekolah.
         Hal ini terjadi karena lingkungan keluarga dan sekolah adalah dunia yang berbeda. Berbagai penyesuaian baru dituntut di SD, terutama ketika anak mulai memasuki pendidikan dasar. Jadi pengalaman anak-anak di TK berfungsi sebagai jembatan antara rumah dan sekolah. TK mengemban misi untuk menciptakan kesinambungan pengalaman antara dunia anak-anak dalam keluarga dengan kehidupan dan tuntutan belajar di SD.
         Dengan demikian pendidikan TK menjadi instrumental bagi pendidikan di SD dan jenjang pendidikan selanjutnya. Dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diletakkan pada usia pendidikan pra sekolah bukan hanya berpengaruh pada tingkat SD, melainkan sepanjang hayat.
         Pendidikan TK juga mengandung tujuan intrinsik yakni membantu perkembangan anak sejak usia dini agar tumbuh  dan berkembang secara wajar sebagai anak dalam aspek-aspek fisik, keterampilan, pengetahuan, sikap, dan perilaku sosial. Dimensi intrinsik itulah justru yang amat penting dan lebih mendasar dalam pendidikan TK.
         Filosofi yang mendasari setiap proses pendidikan termasuk di TK bahwa anak adalah sentral dari seluruh proses pendidikan. Nilai esensi dari segala proses pendidikan tersebut adalah mengantarkan anak agar tumbuh dan berkembang menuju kematangan, kemandirian, dan kedewasaan.
         Syarat utama agar pendidikan sekolah berhasil ialah anak harus siap untuk belajar dan sekolahpun harus siap pula untuk mendidik anak dengan baik. Kesiapan belajar anak meliputi kesiapan fisik, intelektual atau mental, dan sosial. Dalam hal ini, anak harus memasuki masa peka. Masa peka adalah masa prima untuk menguasai kepandaian tertentu yang muncul dari diri anak dalam melatih suatu fungsi atau kesanggupan tertentu pada dirinya. Misalnya masa untuk belajar berjalan, bicara, dan mengenal angka serta huruf. Masa peka ditandai dengan adanya suatu hal yang penting agar diperhatikan untuk memupuk kemampuan-kemampuan dan bakat pada anak.
         Kemunculan masa peka pada setiap anak berbeda-beda, karena pada masa perkembangan otak anak mengenal suatu proses yang disebut “gunakan atau abaikan”. Perkembangan otak anak tidak berjalan secara linear, tetapi semua bagian dari otak dapat distimulasi pada saat yang bersamaan. Dengan demikian, setiap otak dapat diperhitungkan perkembangannya sehingga dapat ditemukan atau diperkirakan masa peka anak untuk menguasai kepandaian tertentu. Masa-masa peka untuk mempelajari kecerdasan tertentu ini disebut dengan jendela kesempatan atau window of opportunity (Rilantono dalam buletin “Dadu”, 2002: 33).
         Ciri-ciri masa peka ini diantaranya adanya perubahan perilaku (secara psikologi), timbul minat pada dirinya misalnya senang memperhatikan angka, dapat disimpulkan masa pekanya untuk mengenal angka sudah tiba. Senang coret-coret maka dapat disimpulkan bahwa masa pekanya untuk belajar menulis sudah tiba dan tergantung atau dipengaruhi oleh pembawaan dan melalui tempat anak itu hidup serta pendidikan yang diberikan kepadanya.
Lama masa belajar seorang anak di TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari raport per semester. Secara umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2 (dua) tahun yaitu :
  1. TK Kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun
  2. TK Kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun
Taman Kanak-kanak sebagai pendidikan prasekolah yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah dan secara khusus telah pula diatur dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak. Untuk menyesuaikan peraturan-peraturan tersebut di atas, maka kurikulum Taman Kanak-kanak 1976 yang disempurnakan perlu diperbaiki. Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak 1994 adalah perbaikan dari kurikulum tersebut.
            Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan anak dan menyesuaikannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian.
Pembelajaran di Taman Kanak-kanak dilakukan dengan memberi kesempatan belajar dan kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangannya. Siswa diajarkan mengenai berbagai macam pelajaran, diantaranya sebagai berikut :
a.       Agama
b.      Budi Bahasa
c.       Berhitung
d.      Membaca
e.       Bernyanyi
f.       Menggambar
g.      Bersosialisasi dalam lingkungan keluarga dan teman-teman sepermainannya

h.      Berbagai macam keterampilan lainnya.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts