Faktor
motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam keberhasilan belajar
siswa, biarpun pada dasarnya keberhasilan belajar siswa terletak ditangannya
sendiri. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan dapat memotivasi siswa agar
mereka aktif belajar, terlibat dan berperan serta dalam setiap pembelajaran di
kelas. Guru juga perlu memikirkan dengan sebaik-baiknya tentang usaha-usaha
yang dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi para siswa yang diajarnya
agar mereka melaksanakan pembelajaran secara aktif.
Menyadari
pentingnya motivasi di dalam kegiatan pembelajaran matematika, seorang guru
harus dapat memilih teknik-teknik motivasi yang tepat sehingga dalam
pelaksanaan pembelajarannya akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil belajar
seperti yang diharapkan. Berikut ini disajikan beberapa teknik untuk memotivasi
siswa agar termotivasi lebih baik dalam belajarnya.
a.
Berikan kepada siswa rasa puas sehingga ia
berusaha mencapai keberhasilan lebih lanjut
Apabila
seorang siswa merasa puas, biasanya keberhasilan mengikutinya. Sebaliknya
apabila seseorang siswa merasa kecewa, biasanya kegagalanlah yang menyertainya.
Dengan demikian guru harus menyesuaikan kegiatannya dengan taraf kemampuan
siswa, sehingga dapat mencapai keberhasilan dalam belajar. Misalkan, untuk
siswa SD penyajian konsep matematika akan lebih cocok dengan melalui pendekatan
induktif yaitu melalui berbagai contoh yang kongkrit dan sesuai dengan
lingkungan atau kehidupan nyata.
b. Ciptakan
suasana kelas yang menyenangkan
Suasana
kelas yang menyenangkan dapat menimbulkan minat belajar yang lebih baik. Hal
yang perlu diperhatikan dalam usaha menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
adalah sikap dan pribadi guru yang harus wajar, ramah, jangan memasang wajah
seram atau menakutkan. Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan guru
dapat menggunakan metode permainan, yaitu permainan matematika. Misalnya untuk
siswa tingkat SD, disajikan teka-teki yang bermanfaat sebagai latihan
menjumlahkan, mengurangi dan membagi. Salah seorang dari kelompok siswa
ditunjuk sebagai penebak. Prosedurnya sebagai berikut. Pilih tiga bilangan asli
yang berurutan, jumlahkan ketiga bilangan tersebut, beritahukan hasil terakhir
kepada penebak. Penebak memberitahukan ketiga bilangan yang dipilih tadi. Jika
hasil terakhir tadi adalah 27, maka ketiga bilangan yang dimaksud adalah 8,9,10.
c. Kegiatan
pembelajaran yang bervariasi
Untuk
menghindari rasa bosan belajar dari siswa, bentuk kegiatan pembelajaran
matematika yang bervariasi, tidak monoton sepanjang hari misalnya guru dapat
mengatur kelas, kapan waktunya tugas untuk individu atau kelompok kecil, siswa
menjelaskan pekerjaannya di depan kelas atau guru memberikan informasi yang
mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari dan disertai tanya jawab.
Aturlah kegiatan pembelajaran yang disajikan tidak sama pada setiap harinya.
d. Kembangkan
pengertian para siswa secara wajar
Guru
dalam penyampaian materi matematika hendaknya dimulai dengan pengetahuan yang
telah dimiliki oleh siswa. Apabila pengetahuan yang disampaikan tidak
memerlukan pemikiran yang lebih mendalam karena pengetahuan yang telah
dimilikinya siap untuk dikaitkan dengan pengetahuan yang diberikan, sehingga
dengan mudah pengetahuan tersebut dapat diserap oleh struktur kognitifnya untuk
menjadi miliknya. Sebaliknya apabila pengetahuan baru tersebut belum siap
dikaitkan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa, maka siswa tersebut harus
mencerna terlebih dahulu agar diserap oleh struktur kognitif yang telah ada. Dengan
mengetahui hal tersebut, guru dapat menentukan perencanaan pembelajaran yang
lebih baik, sehingga pembelajaran dapat berjalan seefektif mungkin. Doronglah
siswa untuk menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memahami
konsep baru yang diajarkan guru. Janganlah mengharapkan hal-hal yang berbeda di
luar kemampuan siswa.
e. Menunjukkan
celah/Kekosongan di dalam Pengetahuan Siswa
Biasanya
siswa mempunyai keinginan untuk melengkapi pengetahuannya mengenai suatu topik
tertentu. Teknik motivasi ini ditempuh dengan cara menyadarkan siswa tentang
adanya celah dalam pengetahuan siswa dan memperjelas apa yang hendak
dipelajarinya lebih lanjut. Misalkan dengan memberikan latihan yang lebih
sederhana mengenai situasi yang sudah terbiasa, kemudian dilanjutkan dengan
latihan mengenai situasi yang tidak biasa keduanya dengan topik yang sama, atau
dengan menunjukkan atau mendemonstrasikan kepada seluruh kelas sajian sebuah topik
yang akan melengkapi pengetahuannya tentang suatu topik dalam matematika.
Semakin sempurna sajian akan semakin efektif pula motivasinya. Seringkali
dengan cara membimbing siswa menemukan celah dalam pengetahuannya itu memang
efektif. Misalkan : untuk mengetahui ciri-ciri suatu bilangan habis dibagi 3. Untuk
mengetahui 2436 habis dibagi 3 tidak perlu membaginya terlebih dahulu. Dengan
cara menunjukkan bahwa jumlah angka-angka dari 2436 dapat dibagi 3, yaitu 2 + 4
+ 3 + 6 = 15 habis dibagi 3, maka 2436 habis dibagi 3.
f. Menggunakan
matematika untuk rekreasi
Dalam
matematika motivasi yang berbentuk rekreasi terdiri atas teka-teki dan bermain.
Kalau hal ini dipilih sebagai alat motivasi, maka bentuknya harus singkat dan
sederhana. Siswa harus merasakan dan menyadari sifat rekreasinya tanpa bersusah
payah melaksanakan teknik ini dengan efektif.
Contoh :
Sebagai pembukaan sajian guru kepada siswa mintalah siswa menuliskan sebuah
bilangan yang terdiri atas 3 angka dengan ketentuan angka ratusan tidak sama
dengan angka satuan. Kemudian mintalah mereka menuliskan bilangan yang urutan
angkanya kebalikan dari yang mereka pilih. Sekarang mintalah mereka menentukan
selisih antara kedua bilangan itu (yang besar dikurangi dengan yang kecil).
Sekali lagi mintalah menulis bilangan yang urutan angkanya berlawanan dengan
urutan angka pada bilangan yang merupakan selisih tadi dan mintalah selanjutnya
menjumlahkan kedua bilangan terakhir ini akhirnya mereka akan mendapat bilangan
1089.
MIsalnya
siswa memilih bilangan 256. Bilangan urutan angkanya berlawanan adalah 652,
perhitungannya menjadi :
652
256 -
396 (selisih)
693 + (urutan berlawanan dengan selisih)
1089
Ketika
semua siswa membandingkan hasilnya, mereka akan terheran-heran karena ternyata
hasil mereka sama. Dalam hal ini tentunya mereka akan sangat heran mengapa
mereka semua mendapatkan hasil yang sama. Selanjutnya mereka ditantang untuk
mencari penyebab atau alasan yang mengakibatkan mereka semua mendapatkan hasil
yang sama.
g.
Pakailah metode penyampaian yang bervariasi
sesuai dengan materi yang disajikan
Dengan
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan
maka peran siswa dalam pembelajaran menjadi meningkat. Usahakan agar pemakaian
metode dalam pembelajaran matematika, tidak hanya ceramah, ekspositori, dan
penugasan saja. Pemakaian metode lain yang lebih mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan lebih efektif. Metode-metode
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa diantaranya adalah penemuan,
pemecahan masalah, diskusi, tanya jawab. Dengan adanya metode pembelajaran yang
bervariasi maka motivasi belajar akan timbul dan berkembang dengan baik.
h. Berikan
komentar kepada hasil-hasil yang dicapai
Komentar
yang mendorong dan membesarkan hati dapat menimbulkan motivasi belajar.
Misalkan : pada setiap lembar pekerjaan siswa, selain nilai dari pekerjaan itu,
tuliskan juga komentar, dan juga komentar mengenai kekeliruan yang telah
diperbuat oleh siswa serta jalan pemecahan soal-soal yang diberikan. Komentar
dapat berupa kata-kata, misalkan “Pekerjaanmu bagus sekali”, “Hasilnya sudah bagus
lain kali lebih teliti”, “lain kali mudah-mudahan akan lebih baik”, “sebenarnya
kamu mampu mengerjakannya, tetapi masih kurang teliti”, dan sebagainya.
Motivasi yang diberikan
kepada siswa sangat berguna sekali. Seorang guru harus dapat memilih teknik
memberi motivasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang
belajar dan lingkungannya, serta alat dan fasilitas tempat dilaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Menurut Hudoyo (1990 :
101), kriteria untuk menentukan pilihan tersebut dapat diperhatikan beberapa
hal sebagai berikut :
a.
Efektivitas
Teknik motivasi yang
dipilih harus efektif. Keefektifan dari penerapan suatu teknik motivasi dapat
digunakan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.
Apakah
teknik motivasi yang dipilih dapat
membangkitkan motivasi siswa untuk belajar ?
2.
Apakah
teknik motivasi tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa ?
3.
Apakah
teknik motivasi itu dapat menyatukan beberapa macam motivasi siswa ?
4.
Apakah
teknik motivasi itu akan memberikan motivasi kepada banyak siswa ataukah hanya
beberapa siswa saja ?
b.
Jenis
motivasi yang diharapkan
Motivasi yang dipilih
diharapkan muncul atau tumbuh jenis motivasi yang kita inginkan dari siswa.
Untuk menentukan apakah teknik motivasi yang kita terapkan menghasilkan suatu
motivasi yang diharapkan, kita bisa mengeceknya dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1.
Apakah
teknik motivasi tersebut dapat menimbulkan minat lebih banyak ?
2.
Apakah
teknik motivasi tersebut dapat menimbulkan sikap positif terhadap pelajaran
yang diberikan ?
3.
Apakah
teknik motivasi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan ?
c.
Kelayakan
Pemakaian suatu teknik
motivasi perlu memperhatikan apakah teknik yang dipilih dapat diterapkan atau
tidak, sesuaikah dengan fasilitas yang tersedia. Untuk menentukan apakah teknik
motivasi yang dipilih layak atau tidak, dapat menggunakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.
Sampai
seberapa jauh teknik itu dapat diawasi ?
2.
Apakah
guru mengetahui benar bagaimana mengelola teknik itu ?
3.
Apakah
guru mengetahui benar teknik yang dilaksanakan ?
Motivasi merupakan hal penting
dalam usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar matematika.
Penerapan motivasi dalam kegiatan pembelajaran matematika yang diperhatikan
adalah motivasi itu harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa yang
sedang belajar. Selain itu, kombinasi atau modifikasi teori-teori motivasi yang
telah dikuasai atau menemukan dan menciptakan sendiri sesuai dengan keperluan
saat pembelajaran berlangsung. Hal yang tidak boleh ditinggalkan dalam memupuk
kebiasaan belajar adalah aktif dan kreatif untuk siswa dan guru harus
memberikan contohnya.
Pengelolaan kelas yang
baik dapat digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar setiap
siswa yang terlibat dalam pembelajaran. Pengelolaan kelas yang dimaksud adalah
penataan ruang kelas yaitu pengaturan tempat duduk siswa yang bergilir, sikap
guru yang bersahabat dan sebagainya. Usaha-usaha untuk menumbuhkan dan
mengembangkan motivasi belajar menjadi lebih ditekankan daripada hanya sekedar
memberikan ganjaran, nilai, tugas, meningkatkan disiplin, maupun penemuan yang
sengaja, dan sebagainya.
Penggunaan metode
pembelajaran ceramah, ekspositori, atau penugasan yang sifatnya lebih berpusat
pada guru, tidak dapat menimbukan motivasi belajar siswa yang baik. Metode yang
dipilih guru hendaknya yang kegiatannya lebih banyak pada siswa, dapat membuat
siswa merasa tertantang untuk berpikir, misalkan dalam menemukan suatu konsep
matematika, pemecahan masalah, penyelesaian soal-soal, memanipulasi objek-objek
kongkrit yang berkenaan dengan konsep matematika. Hal tersebut akan dapat membangkitkan
motivasi belajar matematika. Untuk itu guru dituntut kreatif unutk mencoba
berbagai metode pembelajaran matematika secara tepat.
No comments:
Post a Comment