Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Friday, March 3, 2017

Teknik-Teknik Pemberian Motivasi Pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar



Faktor motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam keberhasilan belajar siswa, biarpun pada dasarnya keberhasilan belajar siswa terletak ditangannya sendiri. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran  yang efektif dan dapat memotivasi siswa agar mereka aktif belajar, terlibat dan berperan serta dalam setiap pembelajaran di kelas. Guru juga perlu memikirkan dengan sebaik-baiknya tentang usaha-usaha yang dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi para siswa yang diajarnya agar mereka melaksanakan pembelajaran secara aktif.
Menyadari pentingnya motivasi di dalam kegiatan pembelajaran matematika, seorang guru harus dapat memilih teknik-teknik motivasi yang tepat sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan. Berikut ini disajikan beberapa teknik untuk memotivasi siswa agar termotivasi lebih baik dalam belajarnya.
a.    Berikan kepada siswa rasa puas sehingga ia berusaha mencapai keberhasilan lebih lanjut
Apabila seorang siswa merasa puas, biasanya keberhasilan mengikutinya. Sebaliknya apabila seseorang siswa merasa kecewa, biasanya kegagalanlah yang menyertainya. Dengan demikian guru harus menyesuaikan kegiatannya dengan taraf kemampuan siswa, sehingga dapat mencapai keberhasilan dalam belajar. Misalkan, untuk siswa SD penyajian konsep matematika akan lebih cocok dengan melalui pendekatan induktif yaitu melalui berbagai contoh yang kongkrit dan sesuai dengan lingkungan atau kehidupan nyata.
b.    Ciptakan suasana kelas yang menyenangkan
Suasana kelas yang menyenangkan dapat menimbulkan minat belajar yang lebih baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam usaha menciptakan suasana kelas yang menyenangkan adalah sikap dan pribadi guru yang harus wajar, ramah, jangan memasang wajah seram atau menakutkan. Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan guru dapat menggunakan metode permainan, yaitu permainan matematika. Misalnya untuk siswa tingkat SD, disajikan teka-teki yang bermanfaat sebagai latihan menjumlahkan, mengurangi dan membagi. Salah seorang dari kelompok siswa ditunjuk sebagai penebak. Prosedurnya sebagai berikut. Pilih tiga bilangan asli yang berurutan, jumlahkan ketiga bilangan tersebut, beritahukan hasil terakhir kepada penebak. Penebak memberitahukan ketiga bilangan yang dipilih tadi. Jika hasil terakhir tadi adalah 27, maka ketiga bilangan yang dimaksud adalah 8,9,10.
c.    Kegiatan pembelajaran yang bervariasi
Untuk menghindari rasa bosan belajar dari siswa, bentuk kegiatan pembelajaran matematika yang bervariasi, tidak monoton sepanjang hari misalnya guru dapat mengatur kelas, kapan waktunya tugas untuk individu atau kelompok kecil, siswa menjelaskan pekerjaannya di depan kelas atau guru memberikan informasi yang mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari dan disertai tanya jawab. Aturlah kegiatan pembelajaran yang disajikan tidak sama pada setiap harinya.
d.    Kembangkan pengertian para siswa secara wajar
Guru dalam penyampaian materi matematika hendaknya dimulai dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Apabila pengetahuan yang disampaikan tidak memerlukan pemikiran yang lebih mendalam karena pengetahuan yang telah dimilikinya siap untuk dikaitkan dengan pengetahuan yang diberikan, sehingga dengan mudah pengetahuan tersebut dapat diserap oleh struktur kognitifnya untuk menjadi miliknya. Sebaliknya apabila pengetahuan baru tersebut belum siap dikaitkan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa, maka siswa tersebut harus mencerna terlebih dahulu agar diserap oleh struktur kognitif yang telah ada. Dengan mengetahui hal tersebut, guru dapat menentukan perencanaan pembelajaran yang lebih baik, sehingga pembelajaran dapat berjalan seefektif mungkin. Doronglah siswa untuk menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memahami konsep baru yang diajarkan guru. Janganlah mengharapkan hal-hal yang berbeda di luar kemampuan siswa.
e.    Menunjukkan celah/Kekosongan di dalam Pengetahuan Siswa
Biasanya siswa mempunyai keinginan untuk melengkapi pengetahuannya mengenai suatu topik tertentu. Teknik motivasi ini ditempuh dengan cara menyadarkan siswa tentang adanya celah dalam pengetahuan siswa dan memperjelas apa yang hendak dipelajarinya lebih lanjut. Misalkan dengan memberikan latihan yang lebih sederhana mengenai situasi yang sudah terbiasa, kemudian dilanjutkan dengan latihan mengenai situasi yang tidak biasa keduanya dengan topik yang sama, atau dengan menunjukkan atau mendemonstrasikan kepada seluruh kelas sajian sebuah topik yang akan melengkapi pengetahuannya tentang suatu topik dalam matematika. Semakin sempurna sajian akan semakin efektif pula motivasinya. Seringkali dengan cara membimbing siswa menemukan celah dalam pengetahuannya itu memang efektif. Misalkan : untuk mengetahui ciri-ciri suatu bilangan habis dibagi 3. Untuk mengetahui 2436 habis dibagi 3 tidak perlu membaginya terlebih dahulu. Dengan cara menunjukkan bahwa jumlah angka-angka dari 2436 dapat dibagi 3, yaitu 2 + 4 + 3 + 6 = 15 habis dibagi 3, maka 2436 habis dibagi 3.
f.     Menggunakan matematika untuk rekreasi
Dalam matematika motivasi yang berbentuk rekreasi terdiri atas teka-teki dan bermain. Kalau hal ini dipilih sebagai alat motivasi, maka bentuknya harus singkat dan sederhana. Siswa harus merasakan dan menyadari sifat rekreasinya tanpa bersusah payah melaksanakan teknik ini dengan efektif.
Contoh : Sebagai pembukaan sajian guru kepada siswa mintalah siswa menuliskan sebuah bilangan yang terdiri atas 3 angka dengan ketentuan angka ratusan tidak sama dengan angka satuan. Kemudian mintalah mereka menuliskan bilangan yang urutan angkanya kebalikan dari yang mereka pilih. Sekarang mintalah mereka menentukan selisih antara kedua bilangan itu (yang besar dikurangi dengan yang kecil). Sekali lagi mintalah menulis bilangan yang urutan angkanya berlawanan dengan urutan angka pada bilangan yang merupakan selisih tadi dan mintalah selanjutnya menjumlahkan kedua bilangan terakhir ini akhirnya mereka akan mendapat bilangan 1089.
MIsalnya siswa memilih bilangan 256. Bilangan urutan angkanya berlawanan adalah 652, perhitungannya menjadi :
         652
         256  -
         396     (selisih)
         693  + (urutan berlawanan dengan selisih)
      1089     
Ketika semua siswa membandingkan hasilnya, mereka akan terheran-heran karena ternyata hasil mereka sama. Dalam hal ini tentunya mereka akan sangat heran mengapa mereka semua mendapatkan hasil yang sama. Selanjutnya mereka ditantang untuk mencari penyebab atau alasan yang mengakibatkan mereka semua mendapatkan hasil yang sama.
g.    Pakailah metode penyampaian yang bervariasi sesuai dengan materi yang disajikan
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan maka peran siswa dalam pembelajaran menjadi meningkat. Usahakan agar pemakaian metode dalam pembelajaran matematika, tidak hanya ceramah, ekspositori, dan penugasan saja. Pemakaian metode lain yang lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan lebih efektif. Metode-metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa diantaranya adalah penemuan, pemecahan masalah, diskusi, tanya jawab. Dengan adanya metode pembelajaran yang bervariasi maka motivasi belajar akan timbul dan berkembang dengan baik.
h.    Berikan komentar kepada hasil-hasil yang dicapai
Komentar yang mendorong dan membesarkan hati dapat menimbulkan motivasi belajar. Misalkan : pada setiap lembar pekerjaan siswa, selain nilai dari pekerjaan itu, tuliskan juga komentar, dan juga komentar mengenai kekeliruan yang telah diperbuat oleh siswa serta jalan pemecahan soal-soal yang diberikan. Komentar dapat berupa kata-kata, misalkan “Pekerjaanmu bagus sekali”, “Hasilnya sudah bagus lain kali lebih teliti”, “lain kali mudah-mudahan akan lebih baik”, “sebenarnya kamu mampu mengerjakannya, tetapi masih kurang teliti”, dan sebagainya.
Motivasi yang diberikan kepada siswa sangat berguna sekali. Seorang guru harus dapat memilih teknik memberi motivasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang belajar dan lingkungannya, serta alat dan fasilitas tempat dilaksanakan kegiatan pembelajaran.
Menurut Hudoyo (1990 : 101), kriteria untuk menentukan pilihan tersebut dapat diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

a.    Efektivitas
Teknik motivasi yang dipilih harus efektif. Keefektifan dari penerapan suatu teknik motivasi dapat digunakan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.    Apakah teknik motivasi yang dipilih dapat  membangkitkan motivasi siswa untuk belajar ?
2.    Apakah teknik motivasi tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa ?
3.    Apakah teknik motivasi itu dapat menyatukan beberapa macam motivasi siswa ?
4.    Apakah teknik motivasi itu akan memberikan motivasi kepada banyak siswa ataukah hanya beberapa siswa saja ?
b.    Jenis motivasi yang diharapkan
Motivasi yang dipilih diharapkan muncul atau tumbuh jenis motivasi yang kita inginkan dari siswa. Untuk menentukan apakah teknik motivasi yang kita terapkan menghasilkan suatu motivasi yang diharapkan, kita bisa mengeceknya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1.    Apakah teknik motivasi tersebut dapat menimbulkan minat lebih banyak ?
2.    Apakah teknik motivasi tersebut dapat menimbulkan sikap positif terhadap pelajaran yang diberikan ?
3.    Apakah teknik motivasi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan ?
c.    Kelayakan
Pemakaian suatu teknik motivasi perlu memperhatikan apakah teknik yang dipilih dapat diterapkan atau tidak, sesuaikah dengan fasilitas yang tersedia. Untuk menentukan apakah teknik motivasi yang dipilih layak atau tidak, dapat menggunakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.    Sampai seberapa jauh teknik itu dapat diawasi ?
2.    Apakah guru mengetahui benar bagaimana mengelola teknik itu ?
3.    Apakah guru mengetahui benar teknik yang dilaksanakan ?

Motivasi merupakan hal penting dalam usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar matematika. Penerapan motivasi dalam kegiatan pembelajaran matematika yang diperhatikan adalah motivasi itu harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa yang sedang belajar. Selain itu, kombinasi atau modifikasi teori-teori motivasi yang telah dikuasai atau menemukan dan menciptakan sendiri sesuai dengan keperluan saat pembelajaran berlangsung. Hal yang tidak boleh ditinggalkan dalam memupuk kebiasaan belajar adalah aktif dan kreatif untuk siswa dan guru harus memberikan contohnya.
Pengelolaan kelas yang baik dapat digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar setiap siswa yang terlibat dalam pembelajaran. Pengelolaan kelas yang dimaksud adalah penataan ruang kelas yaitu pengaturan tempat duduk siswa yang bergilir, sikap guru yang bersahabat dan sebagainya. Usaha-usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar menjadi lebih ditekankan daripada hanya sekedar memberikan ganjaran, nilai, tugas, meningkatkan disiplin, maupun penemuan yang sengaja, dan sebagainya.

Penggunaan metode pembelajaran ceramah, ekspositori, atau penugasan yang sifatnya lebih berpusat pada guru, tidak dapat menimbukan motivasi belajar siswa yang baik. Metode yang dipilih guru hendaknya yang kegiatannya lebih banyak pada siswa, dapat membuat siswa merasa tertantang untuk berpikir, misalkan dalam menemukan suatu konsep matematika, pemecahan masalah, penyelesaian soal-soal, memanipulasi objek-objek kongkrit yang berkenaan dengan konsep matematika. Hal tersebut akan dapat membangkitkan motivasi belajar matematika. Untuk itu guru dituntut kreatif unutk mencoba berbagai metode pembelajaran matematika secara tepat.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts