Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Friday, March 3, 2017

Perilaku Attending


Perilaku Attending , (teknik menghadapi klien) melalui kontak mata, bahwa badan, bahasa lisan, sehingga klien akan terlihat dalam pembicaraan terbuka. Attending baik untuk meningkatkan harga diri klien yang bebas. Perlu dihindari konselor berpenampilan attending yang kurang baik seperti: kepala kaku, muka kaku, ekspresi melalun, mengalihkan pandangan, tidak terlihat saat klien sedang bicara, mata melotot. Posisi tubuh bersandar miring, tegak kaku, jarang duduk, jarak duduk menjauh, duduk kurang akrab, dan berpaling. Memutuskan pembicaraan, berbicara terus tanpa ada teknik dim untuk memberi kesempatan klien guna berpikir dan berbicara. Penelitian konselor terpecah, mudah buyar oleh gangguan (Sofyan. S. Willis, 2004 : 176).
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan. Perilaku attending yang baik dapat:
  1. Meningkatkan harga diri klien.
  2. Menciptakan suasana yang aman
  3. Mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.
Contoh perilaku attending yang baik :
  • Kepala : melakukan anggukan jika setuju
  • Ekspresi wajah : tenang, ceria, senyum
  • Posisi tubuh : agak condong ke arah klien, jarak antara konselor dengan klien agak dekat, duduk akrab berhadapan atau berdampingan.
  • Tangan : variasi gerakan tangan/lengan spontan berubah-ubah, menggunakan tangan sebagai isyarat, menggunakan tangan untuk menekankan ucapan.
  • Mendengarkan : aktif penuh perhatian, menunggu ucapan klien hingga selesai, diam (menanti saat kesempatan bereaksi), perhatian terarah pada lawan bicara.
Contoh perilaku attending yang tidak baik :
  • Kepala : kaku
  • Muka : kaku, ekspresi melamun, mengalihkan pandangan, tidak melihat saat klien sedang bicara, mata melotot.
  • Posisi tubuh : tegak kaku, bersandar, miring, jarak duduk dengan klien menjauh, duduk kurang akrab dan berpaling.
  • Memutuskan pembicaraan, berbicara terus tanpa ada teknik diam untuk memberi kesempatan klien berfikir dan berbicara.
Perhatian : terpecah, mudah buyar oleh gangguan luar

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts