Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Friday, March 3, 2017

Pembelajaran PKn


Krisis multidimensi serta prediksi para futurologi menyebabkan manusia sulit memosisikan dirinya bila tidak memiliki ketahanan mental, ketahanan diri, dan ketahanan tatanan nilai, serta fleksibilitas diri menghadapi dampak negatif  kemajuan iptek.
Dampak negatif kemajuan iptek ini besar pengaruhnya terhadap perubahan sikap serta perilaku peserta didik, sehingga terjadi beberapa krisis erosi nilai-erosi moral-erosi norma dan dehumanisasi. Fenomena krisis tersebut tampak pada krisis kepercayaan, krisis kualitas kemandirian atau krisis bangsa yang berkarakter, serta krisis akan nilai-nilai yang menjadi pegangan dan acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Materi pendidikan merupakan komponen dalam kurikulum yang penting, yang dimuat dalam kurikulum sekolah pada setiap mata pelajaran. Masalah berpikir kritis, kreatif, partisipasi dinamis, dan problem solving, sudah ditetapkan untuk digunakan oleh guru-guru, namun walupun ditetapkan, sapai saat ini metode tradisional ini masih tetap dilakukan. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya bahwa lembaga pendidikan belum berhasil dalam menghasilkan guru  yang professional dan mengabdi pada fungsi perannya.
Pembelajaran kewarganegaraan dalam implementasi kurikulum 2004 seyogyanya dapat disajikan kepada peserta didik melalui proses internaslisasi dan personalisasi. Kebermaknaan nilai-nilai humanis, sehingga dapat mnejawab dinamika kehidupan sosial yang terus berkembang meskipun belum mencapai sasaran. Secara substansial, materi pendidikan memuat tentang pandangan, tema topic, fenomena, fakta, peristiwa, prosedur, konsep, generalisasi, dan teori. Sedangkan secara procedural, materi pendidikan akan berkenaan dengan proses, prosedur dan langkah yang harus dilaksanakan peserta didik dalam mempelajari materi secara substantif.

a.       Model Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai
Model pendidikan kewarganegaraan berbasis nilai (MPKNBN), dimaknai sebagai model pendidikan yang berdimensi nilai (nilai agama, nilai budaya, nilai pendidikan dan nilai kebangsaan atau nasionalisme), moral dan norma yang menjadikan seseorang mampu memperjelas dan menentukan sikap terhadap substansi nilai dan norma dalam sistem dinamika kehidupan beriman dan berbudaya, pembentukan jati diri, warga negara yang bertanggung jawab, dan menjadi totalitas suatu bangsa yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
Sebagai suatu model pembelajaran, PKBN ditujukan kepada:
(a)      Pembinaan kepribadian utuh, mantap, matang, dan produktif, pada diri peserta didik dengan basis nilai sebagai fondasi esensial bagi kehidupan;
(b)     Mengklarifikasi tatanan normative nilai moral dan norma;
(c)      Menerapkan pembentukan nilai kepada peserta didik;
(d)     Menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan;
(e)      Membimbing perilaku yang konsisten dengan nilai-nilai tersebut.
Nilai yang dimaksud dalam konstruksi Model PKBN adalah :  (a) Keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar plihannya; (b) Patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif; (c) Konsepsi (tersirat atau tersurat, yang sifatnya membedakan individu atau ciri-ciri kelompok) dari apa yang diinginkan, yang mempengaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara, dan tujuan akhir tindakan; (d) Nilai rasa kebangsaan dan cinta tanah air (character and national building).
Basis nilai agama dan budaya (dinamika sistem nilai) yang mendasari kegiatan dasar manusia “basic human activities”, didasarkan dan dimaknai sebagai berikut :
-          Nilai Kemanusiaan
-          Nilai Iptek
-          Nilai Politik
-          Nilai Seni
-          Nilai ekonomi
-          Nilai Kesehatan  

b. Pendekatan pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Pendekatan pembelajaran dalam KBM pendidikan Kewarganegaraan dimaknai sebagai cara-cara dalam proses KBM atau upaya membelajarakan dengan menggunakan pendkeatan belajar konstekstual berdasarkan tradisi “social studies”, yaitu “citizenship education”; social science”; dan reflective inquiry” untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, keterampilan dan karakter warga negara Indonesia. Pendekatan belajar kontekstual dapat diwujudkan antara lain dengan metode-metode : kooperatif, penemuan, inkuiri, interaktif, eksploratif, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
c. Materi Mata Pelajaran Kewarganegaraan
Berdasarkan kurikulum 2006, materi Kewarganegaraan mempunyai tujuan :
-          Mengembangkan pengetahuan dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan.
-          Mengembangkan kemampuan berpikir, inquiri, pemecahan masalah dan keterampilan sosial.
-          Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

-          Meningkatkan kemampuan berkompetisi dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.  

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts