Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Sunday, March 12, 2017

MULTI LEVEL MARKETING


A.    Sejarah MLM
            Melihat dari sejarahnya , akar MLM tidak bisa dipisahkan dengan berdirinya Amway Corporation di Amerika Serikat dengan produknya Nutrilite pada tahun 1959. Pendiri Amway, Rich Devos dan Jay Van Andel pelopor dalam pengembangan bisnis ini. Amway kemudian semakin dikenal ketika mereka menggunakan sistem pendukung Network Twenty One yang dirancang oleh Jim dan Nancy Dornan.
            Beberapa usaha MLM lain, kemudian bermunculan di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Untuk Indonesia perusahaan local pelopor bisnis ini adalah PT Centra Nusa Insancemerlang(CNI) yang berdiri di bandung. Kemudian akhir-akhir ini perkembangan MLM semakin diramaikan pula dengan hadirnya MLM Syari’ah. Tidak mengherankan jika seiring perkembangan MLM konvensional, MLM Syari’ah pun kini berkembang sangat pesat.[1]
B.     Pengertian MLM
            Apa itu MLM ? MLM adalah singkatan dari Multi level Marketing (Pemasaran Multi Tingkat), yaitu sistem pemasaran melalui jaringan distribusi yang dibangun secara berjenjang dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga pemasaran. Jadi Multi level Marketing adalah konsep penyaluran barang (Produk jasa tertentu) yang memberi kesempatan kepada para konsumen untuk turut terlibat secara aktif sebagai penjual dan memperoleh keuntungan di dalam garis kemitraannya.
            Dengan kata lain, MLM adalah suatu metode pemasaran barang atau jasa dari sistem penjualan langsung melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang atau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan di dalam kelompoknya.
            Sistem ini memiliki cirri-ciri khusus yang membedakannya dengan sistem pemasaran yang lain, diantara cirri-ciri khusus tersebut adalah: terdapatnya banyak jenjang atau level, melakukan perekrutan anggota baru, penjualan produk, terdapat sistem pelatihan, serta adanya komisi atau bonus untuk tiap jenjangnya.
            Ada beberapa istilah lain yang memiliki pengertian yang hampir sama dengan MLM. Dengan perbedaan dalam hal tertentu. Misalnya: Creative Marketing, Personal Selling, Multi Generation Marketing, Home Party Selling, Cell Marketing, Network Marketing, Uni Level Marketing. [2]
C.     Sistem Perdagangan MLM
            Sistem perdagangan Multi Level Marketing (MLM) di lakukan dengan menjaring calon nasabah yang sekaligus sebagai konsumen dan member dari perusahaan yang melakukan praktek MLM tersebut. Secara rinci, perdagangan Multi Level Marketing MLM di lakukan dengan cara sebagai berikut:
1.      Mula-mula pihak perusahaan menjaring konsumen untuk menjadi member dengan cara mengharuskan calon konsumen membeli paket produk perusahaan dengan harga tertentu.
2.      Dengan membeli paket produk tersebut, pihak pembeli diberi fiormulir keanggotaan (member) dari perusahaan.
3.      Sesudah menjadi member, maka tugas selanjutnya mencari member-member yang baru dengan cara seperti di atas, yakni membeli produk perusahaan dan mengisi formulir keanggotaan.
4.      Para member baru juga bertugas mencari member-member baru lagi dengan cara yang sama.
5.      Jika member mampu menjaring member-member baru yang banyak, maka ia akan mendapatkan bonus dari perusahaan. Dan semakin banyak member yang dapat di jaring, maka semakin banyak pula bonus yang akan di dapatkan, karena perusahaan merasa di untungkan dengan banyaknya member yang sekaligus menjadi konsumen paket produk perusahaan.
6.      Dengan adanya member baru yang sekaligus menjadi konsumen paket produk perusahaan, maka member yang berada di level pertama (member awal/pelapor), ke dua dan seterusnya akan mendapatkan bonus secara estafet dari perusahaan, karena perusahaan.
            Sistem MLM ini memangkas jalur distribusi dalam penjualan produknya kerena tidak melibatkan distributor, agen tunggal, grosir atau sub agen, tetapi langsung mendistribusikan produk kepada distributor independen yang bertugas sebagai pengecer ayau penjual langsung kepada konsumen. Menurut catatan APLI, saat ini terdapat sekitar ratusan lebih perusahaan yang menggunakan system MLM dan masing-masing menggunakan karakteristik, sertifikasi, pola, system dan model tersendiri sehingga untuk menilai satu persatu sangatlah sulit.
            Dalam menjalankan bisnis system MLM ini perlu di waspadai dampak negative psikologinya yang mungkin timbul sehingga membahayakan kepribadian. Di antaranya obsesi yang belebihan untuk mencapai target penjualan tertentu karena terpacu oleh sistem itu, suasana tidak kondusif yang terkadang mengarah pada pola hidup yang hedonistis ketika mengadakan acara pertemuan dan rapat bisnis. Banyak yang keluar dari tugas dan pekerjaan tetapnya kerena ambisi mendapatkan harta yang banyak dengan waktu yang singkat. Tidak jarang pula yang menjadi sasaran done linenya adalah orang-orang yang di anggap punya relasi yang luas, tokoh agama dan masyarakat. Permah terjadi misalnya MLM yang nakal dengan menggunakan produknya berupa koin emas yang bergambar tokoh besar K.H.Hasyim Asy’ari, kemudian mendapatkan jaringan yang luas dari masyarakat. Ternyata itu merupakan celah untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan menjual nama tokoh tersebut. Bisnis MLM tersebut ternyata mengandung unsur gharar (juga eksploitasi) dan di nyatakan haram oleh PWNU Jawa Timur

2 comments:

About

Popular Posts