Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Sunday, March 12, 2017

Dampak Industri Terhadap Aspek Kependudukan


4.1 Tingkat Migrasi
            Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya dalam satu negara (biasa disebut migrasi intern). Migrasi ini dapat juga berarti perpindahan penduduk dari desa ke kota (biasa disebut urbanisasi).
            Bersama dengan meningkatnya kemampuan sektor non pertanian dalam menyerap kelebihan tenaga kerja, terjadi pula peningkatan mobilitas dari desa ke kota. Faktor yang mendorong untuk melakukan migrasi terdiri dari 2 faktor yaitu faktor ekonomi dan non ekonomi. Seseorang akan melakukan migrasi bila ada peluang yang lebih besar untuk bekerja dan tingkat upah yang relative tinggi dengan harapan taraf hidup dapat lebih ditingkatkan.
4.2 Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
            Pertumbuhan penduduk selain disebabkan oleh pertumbuhan alami (kelahiran dan kematian) juga disebabkan oleh adanya migrasi dari satu daerah ke daerah lain, serta adanya daerah pedesaan yang berubah menjadi perkotaan ata prakota. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat terjadi karena adanya mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah lain, sebagai akibat adanya faktor yang pendorong dari daerah asal dan adanya faktor penarik dari daerah tujuan. Tingginya arus mobilitas penduduk muncul sebagai akibat makin tersedianya sarana transportasi, sehingga memungkinkan gerak penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
            Di lain pihak meningkatnya pembangunan mengakibatkan pula perubahan pola penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian. Sementara itu persediaan lahan relatif tetap, sedangkan kebutuhan akan lahan semakin meningkat. Akibatnya man-land ratio menjadi semakin tinggi.
2.2.4.3 Dampak Terhadap Interaksi Sosial
            Interaksi sosial merupakan bentuk umum dari proses sosial, dan merupakan syarat untuk terjadinya aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antar individu dalam satu kelompok, antar kelompok dan individu dengan kelompok. Syarat untuk terjadinya interaksi adalah kontak sosial dan komunikasi (Soekanto, 1982).
            Interaksi sosial pada masyarakat industri didasarkan pada rasionalitas sosial, yaitu suatu sistem yang diterapkan dalam proses industrialisasi, yang kemudian mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Proses rasionalitas ini mengakibatkan melemahnya ikatan tradisional, dan pola hubungan yang terbentuk cenderung menjadi bersifat rasional, legal dan kontraktual (Koentowijoyo, 1983).
            Pada masyarakat industri menurut Dahrendrof (dalam Koentowijoyo, 1983), muncul moral baru yang lebih menekankan pada rasionalitas ekonomi, yaitu rasionalitas yang mendorong masyarakat secara individu maupun kelompok untuk memaksimalkan hasil melalui manajemen dan ilmu pengetahuan yang diterapkan pada masyarakat. Kehadiran kawasan industri diperkirakan membawa dampak terhadap perubahan pola hubungan dari tradisional ke rasional. 

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts