Tarigan (2008:21)
menyatakan bahwa :
“Menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap
muka dengan orang lain”.
Ketika menulis, penulis berkomunikasi
dengan cara mengubah pesan menjadi lambang-lambang. Dalam kaitan ini Load
(Tarigan, 2008:21) menyatakan:
“Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga
orang dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami
bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan
makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa’.
Yang dilukiskan dengan lambang-lambang
grafik adalah pikiran penulis, karena menurut D’angelo dalam Tarigan (2008:21)
:
“Menulis adalah suatu bentuk berpikir dan belajar menulis
adalah belajar berpikir dengan cara tertentu”.
Widyamantaya (1991:9) berpendapat bahwa:
“Menulis merupakan kegiatan pikiran manusia yang hendak
mengungkapkan kandungan jiwaya kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri
dalam bentuk tulisan”.
Definisi serupa dipaparkan oleh Sutari (1998:18)
“Menulis atau mengarang merupakan kemampuan mengekspresikan
pikiran, gagasan, perasaan dan pengalaman secara sistematis dan logis sehingga
tulisannya mudah dipahami pembacanya”.
S. Tanaka dalam Ahmadi memberi definisi
“Menulis adalah suatu proses penyusunan, mencatat, dan
menghasilkan makna dalam tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang
dapat dilihat dan dibaca”. (1989:2)
No comments:
Post a Comment