Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Friday, April 23, 2021

PERAN BIOTEKNOLOGI TERHADAP FARMASI DI MASA PANDEMIC (VAKSIN, IMUNITAS DAN LAINNYA)

 


Mendengar kata bioteknologi, sebagian dari kita mungkin akan langsung teringat pada hal-hal menakjubkan sebagaimana yang ada di film-film. Padahal, bioteknologi ini nyatanya juga banyak kita temui lho dalam kehidupan sehai-hari. Satu hal yang saat ini marak dibicarakan, misalnya, yakni vaksin, ini juga merupakan bagian dari hasil kerja bioteknologi. Dalam hal ini, bioteknologi di bidang kedokteran.

Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari teknologi pemanfaatan makhluk hidup dalam skala besar untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia. Vaksin merupakan sediaan biologis yang diberikan kepada individu sehat untuk menyiapkan sistem kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi bakteri atau virus patogen (penyebab penyakit). Vaksin dapat berisi patogen yang sudah dilemahkan atau komponen antigen (dikenali oleh sistem imun) dari patogen tersebut, biasanya berupa protein di permukaan sel atau partikel virus yang dapat dikenali oleh antibodi pada sistem imun.

Penggunaan bioteknologi dalam kehidupan sendiri sejatinya telah dimulai sejak berabad-abad yang lalu, lebih dari 6.000 tahun lalu, bahkan. Dimulai dari membuat roti, hingga bir, dimulai dari bidang pertanian hingga kedokteran.

Di bidang kedokteran, misalnya, bioteknologi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya pembuatan antibodi monoklonal, terapi gen, produksi hormon dan vaksin dan lain-lain.

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan bioteknologi di bidang kedoteran, berikut penjelasannya.

a. Antibodi Monoklonal

Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B atau sel & sebagai reaksi tubuh untuk melawan antigen (benda asing) yang masuk ke dalam tubuh.

Antibodi monoklonal dihasilkan melalui fusi atau penggabungan antara sel limfosit B dan sel mieloma sehingga menghasilkan sel hibridoma. Pada umumnya, antibodi monoklonal yang dihasilkan berfungsi untuk mengatasi penyakit kanker. Contoh antibodi monoklonal yang telah digunakan untuk mengobati pasien kanker adalah trastuzumab (untuk kanker payudara), rituksimab (untuk kanker limfoma) dan sebagainya.

b. Terapi Gen Manusia

Terapi gen merupakan rekayasa genetik yang dilakukan untuk memperbaiki kelainan genetik secara individual. Secara teoritis, kelainan genetik dapat diperbaiki dengan mengganti gen yang tidak normal dengan gen normal menggunakan teknik rekombinasi DNA.

Prinsip pengerjaannya sama dengan teknik rekombinasi DNA pada umumnya, dimana alel normal disisipkan ke dalam sel-sel somatis pada anak-anak dan dewasa, sel-sel germ yang memproduksi gamet, atau sel-sel sembrio. Terapi gen telah dilakukan pada pasien penyakit kanker seperti kanker paru-paru, tumor otak dan lain-lain.

c. Produksi Hormon dan Vaksin

Salah satu hormon yang merupakan produk bioteknologi adalah hormon insulin. Insulin yang dihasilkan melalui teknik DNA rekombinan dapat digunakan untuk mengontrol kadar gula dalam darah pada pasien diabetes melitus.. Kini telah beredar di pasaran produk insulin kerja cepat yaitu insulin lispro dan aspart, serta insulin dengan waktu kerja yang panjang, yaitu insulin glargin dan detemir.

Vaksin sendiri, sebagaimana ramai juga diperbincangkan saat ini, sejatinya digunakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Terdapat dua jenis vaksin tradisional, yaitu vaksin yang berisi partikel virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga kehilangan kemampuan untuk menyebabkan sakit, dan vaksin dengan virus atau bakteri aktif tetapi tidak patogen.

Modifikasi vaksin melalui bioteknologi telah dilakukan dengan teknik DNA rekombinan. Teknik ini dapat menggerakkan pembuatan suatu protein khusus dalam jumlah besar dari selubung protein virus, bakteri dan mikroba lain.

 

Bioteknologi telah dikenal lama dan berusia sangat tua. Sebagai contoh, sejak jaman dahulu orang telah mengenal roti dan cuka. Roti dan cuka adalah dua produk yang dihasilkan dari proses bioteknologi. Jadi, istilah bioteknologi tidak selalu identik dengan produk-produk baru yang canggih dan mutakhir. Bioteknologi telah lama digunakan dan merupakan salah satu bagian dalam kehidupan manusia.

Banyak orang mendefinisikan bioteknologi sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Makhluk hidup yang digunakan dalam bioteknologi pada umumnya adalah mikroba, seperti bakteri, jamur, dan virus. Akan tetapi, produk dari makhluk hidup pun, misalnya enzim, dapat juga digunakan dalam proses bioteknologi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bioteknologi jelas bukan merupakan suatu hal yang baru. Penggunaan ragi untuk membuat roti atau pembuatan minuman anggur dari buah anggur segar, dapat diartikan juga sebagai bioteknologi. Proses pembuatan roti dan minuman anggur telah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu. Dengan demiikian, bioteknologi pun telah setua itu umurnya.

Vaksin adalah varian atau turunan dari patogen (biasanya bakteri atau virus) yang dilemahkan sehingga tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk mencegah penyakit infeksi. Jadi, ketika seseorang diberi vaksin, sistem imunitasnya akan mengembangkan sistem pertahanan tubuh terhadap serangan dari suatu patogen tertentu.

Rekayasa genetika juga digunakan untuk membuat vaksin dalam berbagai cara. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah rekayasa genetika untuk menghasilkan jumlah besar molekul protein yang terdapat di permukaan luar organisme patogen. Metode tersebut contohnya digunakan dalam penggunaan vaksin untuk melawan virus hepatitis B.

Cara lain untuk menggukan vaksin adalah membuat organisme pathogen menjadi mutan dengan mengganti satu atau beberapa gen yang ada di origanisme patogen. Ketika mutan tidak berbahaya digunakan didalam vaksin memperbanyak diri dan merangsang respons system imunitas yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis molekul protein vaksin itu sendiri. Vaksin mutan artifisial (buatan) tersebut dapat menimbulkan demam sebagai efek samping. Namun, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan peristiwa alami.

Dahulu, cacar air adalah penyakit yang sangat ditakuti oleh manusia, akan tetapi sejak tahun 1970-an cacar air dapat dibasmi berkat menyebarkanya vaksin dari varian virus cacar air yang telah dilemahkan. Dengan menggunakan virus yang telah dilemahkan tersebut, perekayasa genetika dapat mengganti beberapa gen yang menginduksi kekebalan terhadap cacar air dengan gen-gen yang dapat menginduksi kekebalan terhadap jenis penyakit lainnya.

Apa yang membuat orang sakit atau demam setelah vaksin?
Vaksin memberikan pertahanan sistem kekebalan tubuh untuk membentuk pertahanan spesifik dalam melawan infeksi dari virus maupun bakteri.
Saat imunisasi, tubuh Anda disuntikkan zat asing atau antigen. Kemudian, tubuh akan memberikan respon kekebalan tubuh dengan cara yang sama seperti saat tubuh sedang terserang penyakit, tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala penyakit tersebut.

Ketika tubuh terpapar penyakit yang sama di kemudian hari, sistem kekebalan tersebut dapat merespon dengan cepat untuk mencegah perkembangan penyakit tersebut. Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi.

Pada saat sekarang dimana terjadi masa pandemi covid-19 diperlukan suatu usaha untuk mengatasinya yaitu dengan membuat vaksin. Pembuatan vaksin untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 merupakan salah satu peranan bioteknologi dalam bidang kesehatan yang memiliki peranan cukup signifikan dalam kesehatan masyarakat.

Teknik-teknik bioteknologi modern seperti rekayasa genetika dan kultur sel memungkinkan pengembangan vaksin dilakukan dengan efektif, cepat, dan ekonomis. Teknologi DNA rekombinan memungkinkan antigen dari suatu patogen untuk diproduksi pada sel inang yang relatif tidak patogenik (misalnya bakteri E coli atau ragi) sehingga tidak perlu dipanen langsung dari patogen aslinya.

Produksi vaksin secara komersil juga menerapkan disiplin bioteknologi yang disebut bioproses. Mencakup proses hulu (seperti penyiapan media tumbuh, sel produksi, dan optimasi kondisi produksi) hingga proses hilir (pemanenan produk, pemurnian produk, serta penanganan limbah produksi).

Metode baku dalam pembuatan vaksin bergantung pada tipe vaksin yang ingin diproduksi. Beberapa vaksin menggunakan sel atau partikel patogen secara langsung. Untuk tipe ini, patogen ditumbuhkan langsung pada medium pertumbuhan spesifik (atau pada kultur sel hidup untuk patogen virus) dan kemudian dipanen setelah mencapai jumlah tertentu.

Sel atau partikel patogen kemudian dilemahkan (atenuasi) atau “dimatikan” (inaktivasi). Misalnya dengan panas atau zat kimia tertentu, sebelum diformulasikan sebagai sediaan vaksin proses produksi vaksin tipe ini relatif sederhana dan fasilitas untuk produksi skala besar sudah banyak tersedia.

Langkah selanjutnya peranan bioteknologi dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 adalah dengan membuat suatu obat yang bertujuan untuk mengobati orang yang terjangkit virus Covid-19. Dan dimasa yang akan datang apabila terjadi lagi akan sudah ada obat untuk mengatasinya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

https://nasional.sindonews.com/read/142940/15/peran-bioteknologi-dalam-pembuatan-vaksin-covid-19-1598306928

 

https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus

 

https://smkbanisaleh.sch.id/2020/03/28/perkembangan-bioteknologi-dalam-pembuatan-vaksin/

 

https://rm.id/baca-berita/nasional/45388/bioteknologi-modern-diyakini-percepat-pembuatan-vaksin

 

https://teknologi.bisnis.com/read/20200824/84/1282550/mengenal-bioteknologi-disiplin-ilmu-pembuatan-vaksin-covid-19

 

 

PERBEDAAN DARI PENGGUNAAN BAHASA TULIS DAN BAHASA UCAP DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA SUNDA

 

 

 

Bahasa merupakan suatu interpretasi dari diri seseorang. Dalam kehidupannya setiap manusia menggunakan bahasa untuk proses komunikasi. Secara harfiah bahasa merupakan suatu bentuk ungkapan komunikasi dalam setiap pertuturan. Proses komunikasi akan lancar apabila dalam proses itu menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteks dari siapa yang berbicara, lawan bicara dan konteks keadaan percakapan. Proses komunikasi dilakukan setiap orang untuk menghasilkan tujuan dari topik yang dibicarakan. Suatu proses komunikasi akan berlangsung dengan lancar apabila dalam situasi itu komponen komunikasi memiliki bahasa-bahasa yang dianggap menjadi pendekat satu sama lain.

Sebagai sebuah langue, bahasa mempunyai sistem dan subsistem yang dipahami sama oleh semua penutur bahasa itu. Oleh karena penutur bahasa tersebut, meski berada dalam masyarakat tutur, tidak merupakan kumpulan manusia yang homogen, maka wujud bahasa yang konkret, yang disebut parole, menjadi tidak seragam. Terjadinya keragaman bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam.

Ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbedabeda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasar.

 

Dalam ragam lisan kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Ciri-ciri ragam bahasa lisan, di antaranya. a. memerlukan kehadiran orang lain; b. unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap; c. terikat ruang dan waktu; dan d. dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara. Kelebihan ragam bahasa lisan, yaitu: a. dapat disesuaikan dengan situasi; b. faktor efsiensi; c. faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara; d. faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya; dan e. lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.

Kelemahan ragam bahasa lisan, yaitu: a. bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frasefrase sederhana; b. penutur sering mengulangi beberapa kalimat; c. tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan; dan d. aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal. Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan. Dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.

Dengan kata lain dengan ragam bahasa tulis, kita tuntut adanya kelengkapan unsur kata seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Ciri-ciri ragam bahasa tulis, tidak memerlukan kehadiran orang lain, unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap, tidak terikat ruang dan waktu, dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan. Kelebihan ragam bahasa tulis, di antaranya informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan serta umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.

 

Sebagai sarana memperkaya kosakata dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu menambah wawasan pembaca.

Kelemahan ragam bahasa tulis, yaitu: a. alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna; b. tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual; dan c. yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Ragam bahasa fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya. Ragam bahasa menurut pemakainya bahasa bisa dilihat dari segi subjek cerita, medium atau sarana, dan sipat interfelasi bahasa. Dilihat dari subjek penuturnya ada ragam bahasa kita semuanya yang sering dipakai sehari-hari dan ragam bahasa oleh kita semua yang dipakai khusus dalam bidang jurnalistik, keilmuan, sastra, dan agama.

Dilihat dari medium pemakaiannya ada ragam bahasa lisan yang sering dipakai dalam percakapan atau pidato, ada ragam bahasa tulis yang dipakai dalam surat, koran, majalah dan buku. Ragam bahasa menurut sarana ada ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan. Ragam bahasa lisan merupakan ragam bahasa yang diucapkan oleh medium lisan, ditandai oleh pengulangan-pengulangan, jenis jeda. Sedangkan ragam bahasa tulisan merupakan bahasa sekunder setelah bahasa lisan yang merupakan bahasa primer.

Bahasa Sunda lahir bersamaan dengan lahirnya masyarakat Sunda dengan budayanya. Dalam perkembangannya, bahasa Sunda mempunyai aneka ragam bahasa. Ragam bahasa Sunda menurut jenis pemakaiannya bisa dilihat dari segi subjek cerita, medium atau sarana, serta sipat interferensinya. Dilihat dari subjek ceritanya ada ragam bahasa umum yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan ragam bahasa kita yang dipakai khusus dalam bidang jurnalistik, keilmuan sastra, dan agama. Dilihat dari medium digunakannya ada ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan.

Dilihat dari segi interferensi, ada ragam bahasa Sunda dan bukan ragam bahasa Sunda. Hal ini mengandung arti bahwa masyarakat Sunda tidak menerima pengaruh dari bahasa lainnya. Diresap dari unsur lainnya sangat diperbolehkan, khususnya dari unsur bahasa baru bahasa Indonesia yang semakin popular dan dalam bahasa yang belum ada terjemahannya.

Ragam bahasa yang dipengaruhi oleh latar yaitu, bisa di rumah, di masyarakat, atau di kantor. Ragam bahasa Sunda paling banyak digunakan di rumah, di pakai di masyarakat dan di komunikasikan di kantor. Dari segi pemakaiannya, ragam bahasa dipengaruhi oleh adanya pengaruh daerah, pengaruh pendidikan dan pengaruh sikap pemakainya. Dilihat dari pengaruh pendidikan, ragam basa bisa dibagi menjadi tiga jenis yaitu (1) bahasa sehari-hari, (2) bahasa ilmu pengetahuan, dan (3) bahasa kesastraan.

Pertama, bahasa Sunda sehari-hari yaitu bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari diucapkan secara lisan, suasananya bisa resmi bisa juga tidak resmi. Baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan masyarakatnya. Bahasa sehari-hari yang khusus digunakan oleh seseorang disebut idiolek/parole, yang digunakan oleh lingkungan masyarakat yang jelas disebut dialek sosial (sosiolek), yang dipakai di lingkungan daerah yang jelas disebut dialek wewengkon (dialek geografis), yang dipakai menurut bedanya waktu dulu dan sekarang disebut dialek temporal (kronolek), dan seterusnya. Kedua, bahasa keilmuan yaitu bahasa yang digunakan dalam bidang keilmuan seperti meneliti dan membahas sebuah persoalan. Dan ketiga, bahasa kesastraan yaitu ragam bahasa yang khusus digunakan dalam bidang kesastraan. Digunakan untuk mencurahkan hal-hal yang sifatnya indah (estetis).

Bahasa Inggris (English Language) adalah bahasa resmi dari banyak negara-negara persemakmuran dan dipahami serta dipergunakan secara meluas. Bahasa Inggris dipergunakan di lebih banyak negara di dunia dibanding bahasa yang lain serta dibanding bahasa yang lain kecuali bahasa Cina, bahasa ini juga lebih banyak dipergunakan orang.

Bahasa Inggris hampir mendekati bahasa Frisia, hanya saja sedikit lebih luas dari bahasa Netherlandic (Belanda –Flemish) dan dialek Jerman tingkat rendah (Plattdeutsch), serta jauh dari bahasa Jerman Modern tingkat tinggi.

Bahasa Inggris dianggap memiliki salah satu sistem pengejaan yang paling sulit di dunia. Gambaran tertulis dari bahasa Inggris tidaklah jelas secara penulisan huruf karena dua alasan, yaitu sebagai berikut.

a.    Pertama, pengucapan kata-kata telah berubah dan sedikit meluas dari bunyinya, sebagai contoh, huruf K dalam knife dan gh dalam right adalah pada zaman dahulu diucapkan.

b.   Kedua, beberapa kaidah pengejaan yang sudah pasti diambil dari beberapa sumber asing yang telah dilanggengkan, misalnya, selama abad ke-16, lafal b disertakan dalam doubt (dulunya dieja doute) pada kata ungkapan authority of dubitare.

Baik secara lisan (ucap) maupun tulisan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Sunda masing-masing memiliki karakter tersendiri. Kedua jenis bahasa tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dalam pengucapan maupun dalam tulisan.

 


Pengaruh Covid-19 terhadap Industri di Indonesia


 

Tidak terasa pandemi akibat Covid-19 sudah berlangsung 1 tahun. Virus yang menyebabkan terjadinya berbagai dampak pada manusia menjadi faktor yang mengakibatkan terjadi perubahan yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan. Baik itu kehidupan sosial, kehidupan ekonomi, kehidupan politik, kehidupan budaya dan aspek kehidupan lainnya.

Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyakit ini menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di Wuhan, China. Lokasi kemunculannya pertama kali ini, membuat coronavirus juga dikenal dengan sebutan Wuhan virus.  

Selain China, coronavirus juga menyebar secara cepat ke berbagai negara lain, termasuk Jepang, Thailand, Jepang, Korea Selatan, bahkan hingga ke Amerika Serikat.

Penyebab Corona virus merupakan virus single stranded RNA yang berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan coronavirus karena permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona).

Virus lain yang termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) beberapa tahun silam.

Namun, virus corona dari Wuhan ini merupakan virus baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Karena itu, virus ini juga disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV.

Virus corona umumnya ditemukan pada hewan –seperti unta, ular, hewan ternak, kucing, dan kelelawar. Manusia dapat tertular virus apabila terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut, misalnya pada peternak atau pedagang di pasar hewan.

Namun, adanya ledakan jumlah kasus di Wuhan, China menunjukkan bahwa corona virus dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Virus bisa ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil dan biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut terhirup atau mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular penyakit ini.

Meski semua orang dapat terinfeksi virus corona, mereka yang lanjut usia, memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh rendah lebih rentan mengalami infeksi ini serta komplikasinya.

Hingga saat ini, belum ada terapi anti-virus yang terbukti efektif untuk mengatasi infeksi 2019-novel coronavirus. Beberapa anti-virus yang telah berhasil menangani infeksi MERS-CoV dan SARS-CoV sebelumnya, belum menunjukkan hasil memuaskan untuk mengatasi infeksi coronavirus yang baru ini.

Penderita yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi yang bersifat suportif untuk mengurangi gejala. Misalnya anti-piretik untuk menurunkan suhu tubuh dan cairan untuk mencegah dehidrasi, serta terapi oksigen pada pasien yang mengalami sesak napas. Pada kondisi yang berat, bantuan napas melalui mesin ventilator dapat diberikan pada pasien untuk menyokong fungsi organ vital lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) telah menetapkan status gawat darurat global untuk wabah virus corona. Dunia menjadi waspada akan wabah virus ini. Tidak hanya waspada terhadap penyebaran penyakitnya saja akan tetapi juga waspada terhadap dampak yang mungkin terjadi terhadap perekonomian dunia. Menurut Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, dengan adanya wabah virus corona, diperkirakan dalam jangka pendek akan terjadi perlambatan ekonomi global (katadata.co.id, 5 Februari 2020).

Kurang dari 30 hari kita akan memasuki bulan Ramadan dan momen menjelang bulan tersebut biasanya dimaksimalkan oleh para perusahaan di Indonesia untuk melakukan produksi yang lebih banyak dibandingkan bulan biasanya. Namun, semua itu berubah karena munculnya wabah COVID-19 atau Virus Corona yang menjangkit seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia.

Penyebaran virus ini memang memperlambat pertumbuhan ekonomi baik itu secara nasional maupun dunia. Akhirnya juga berdampak ke berbagai sektor industri di tanah air mulai dari manufaktur hingga finansial. Jadi, sebenarnya siapa sih yang paling terasa dampak corona?

Menurut riset dari Moody’s industri yang paling terkena dampaknya terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama yang paling terkena dampak cukup tinggi yaitu industri seperti garment, otomotif, supplier otomotif, konsumer, pariwisata, maskapai penerbangan, hingga pengiriman. 

Pada bagian kedua yang terkena dampak secara moderat adalah industri minuman, kimia, manufaktur, media, logam dan tambang, minyak dan gas, properti, agrikultur hingga perusahaan teknologi hardware. 

Pada bagian ketiga yang terkena dampak agak minim adalah industri-industri seperti konstruksi, pertahanan, peralatan, transportasi, farmasi, pengemasan, ritel makanan hingga telekomunikasi.

Industri adalah salah satu penyumbang terbesar dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun lalu. Kontribusi yang diberikan dari industri ini pada PDB 2019 tercatat 19,62%. Kontribusi tersebut jauh di atas Perdagangan, Pertanian, Konstruksi hingga Pertambangan. 

Menurut data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) selama Februari 2020 nilai impor dari semua golongan barang turun dibanding Januari 2020. Mulai dari impor bahan konsumsi yang menurun 39,91%, lalu impor bahan baku/penolong turun 15,89% hingga barang modal turun 18,03%. Hal tersebut juga membuktikan bahwa penurunan impor bahan baku tersebut dalam negeri tengah lesu. 

Penurunan ini juga memang akan muncul dikarenakan memang adanya pembatasan terhadap segala bentuk aktivitas di luar rumah demi mencegah penyebaran COVID-19 yang akhirnya berdampak pada aktivitas ekonomi serta membuat perputaran uang semakin melambat. Tetapi, pemerintah memberikan keyakinan bahwa walaupun virus ini merebak, segala bentuk kebutuhan harian seperti sembako tetap terjaga.

Selaku regulator yang mengawasi lembaga keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyebutkan bahwa munculnya virus ini tentu berdampak kepada kinerja pada setiap lembaga jasa keuangan, tak terkecuali juga pada industri non-bank yang termasuk asuransi di dalamnya.

Seperti yang diketahui bahwa virus ini membuat banyak investor asing maupun domestik mulai mencari sebuah aset yang aman dan keluar dari pasar modal negara berkembang. Sesuai dari data pasar modal Indonesia sepanjang merebaknya COVID-19 para investor asing mencatat nett sell atau jual bersih sebesar Rp2,7 triliun. Ini juga langsung berdampak pada investasi di berbagai bidang seperti manufaktur, perhotelan, consumer goods, hingga komoditas perkebunan yang menjadi korban utama dari COVID-19.

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik saat ini? Pilih instrumen pengembangan dana yang prosesnya mudah, aman serta tetap memberikan kelebihan.

Peer-to-Peer (P2P) Lending bisa jadi solusinya, di sini proses melakukan pengembangan dana sangat mudah karena segala prosesnya bisa dilakukan secara online tanpa harus bertatap muka, ditengah munculnya wabah ini kamu dapat meminimalisir kontak dengan orang lain sehingga P2P Lending ini bisa menjadi solusinya. Selain itu, instrumen ini juga relatif lebih aman karena kamu dapat menyesuaikannya sesuai dengan preferensi pilihanmu. Kelebihan melakukan pengembangan dana di sini juga cukup menjanjikan, mulai dari 15% hingga 21% per tahun. Jadi, bagaimana lumayan bukan?

Karena itu untuk menjaga keuanganmu tetap berjalan baik, pastikan untuk mengelola terus keuangan pribadimu agar dana yang kamu miliki tetap dapat dioptimalkan dengan baik. Walaupun munculnya wabah COVID-19 yang serba mempersulit semua keadaan, kamu tetap dapat membuat keuanganmu berjalan dengan lancar terkendali.

Dengan adanya pandemi covid-19 menyebabkan dunia industri mengalami kesulitan dalam berusaha dan mengembangakn usahanya. Apalagi dengan adanya pemberlakuan Pembatasan Bersakala Mikro di berbagai daerah juga mengakibatkan aktifitas industri mengalami hambatan. Suplay bahan baku serta suplay produk jadi dari industri mengalami gangguan.

Situasi ini menuntut para pengusaha untuk mengambil tindakan-tindakan taktis dan komprehensif dalam mempertahankan usahanya agar tidak mengalami kebangkrutan. Apabila mengalami kebangkrutan maka akan berdampak sosial bagi para karyawannya. Tindakan taktis dan komprehensif yang dilakukan pengusaha disesuaikan dengan jenis bidang usaha dari industri tersebut. Industri pariwisata misalnya dapat melakukan aktifitasnya dengan mengedepankan dan menjalankan protokol kesehatan seefisien mungkin.

Industri jasa juga dapat menjalankan usahanya dengan melakukan berbagai inovasi dan kreasi yang lebih efektif sehingga usahanya dapat tetap bertahan. Industri otomotif di tengah kelesuan ekonomi global, sudah mendapat stimulus dari pemerintah berupa keringan pajak PPn BM. Hal ini dapat mendorong industri otomotif dalam menjalankan usahanya.

Akan tetapi dari semua usaha dan iktiar dari manusia tidak terlepas dari kehendak Allah SWT. Setelah berbagai usaha dan ikhtiar dilakukan maka hendaknya bertawakal kepada Allah SWT. Sesuai dengan firmanNya

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Dan hanya kepada Allah-lah kalian betawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Al-Maidah : 23).

Dan firman-Nya:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah Yang Mencukupinya” (QS. Ath-Thalaq: 3). 

Hadist Nabi, artinya:

...لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغْدُوْ خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا (رواه الترمذي)

Artinya: “Jikalau kamu tawakal kepada Allah dan berserah diri sepenuhnya, maka kamu akan mendapat rizki seperti rizki burung-burung yang diwaktu pagi berada dalam keadaan lapar dan kembali sore dengan perut kenyang.”(HR.Turmuzi).

Wallahualam Bissawab.

PERBEDAAN DARI PENGGUNAAN BAHASA TULIS DAN BAHASA UCAP DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA ARAB

 


 

Ada dua ragam komunikasi yang digunakanmanusia melalui bahasa, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam tulisan. Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

 Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi.

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan kaedah bahasa arab, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Dalam penggunaannya, kedua ragam ini pada umumnya berbeda. Penggunaan ragam bahasa lisan mempunyai keuntungan, yaitu karena bahasa ragam lisan digunakan dengan hadirnya peserta bicara, maka apa yang mungkin tidak jelas dalam pembicaraan dapat dibantu dengan keadaan atau dapat langsung ditanyakan kepada pembicara. Hal ini menunjukan bahwa peranan penggunaan bahasa ragam lisan itu penting. Sebaliknya, berbeda halnya dengan penggunaan ragam bahasa tulisan. Apa yang tidak jelas dalam bahasa tulisan tidak dapat ditolong oleh situasi seperti bahasa lisan. Dalam bahasa lisan, apabila terjadi kesalahan, pada saat itu pula dapat dikoreksi, sedangkan dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar. Perbedaan bahasa lisan dan tulisan. Bahasa lisan lebih bebas bentuknya daripada bahasa tulisan karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur, sedangkan dalam bahasa tulisan, situasi harus dinyatakan dengan kalimat-kalimat. Di samping itu, bahasa lisan yang digunakan dalam tuturan dibantu pengertiannya, jika bahasa tutur itu kurang jelas oleh situasi, oleh gerak-gerak pembicara, dan oleh mimiknya. Dalam bahasa tulisan, alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada.

Bahasa Arab adalah salah satu alat komunikasi yang dengannya manusia dapat berinteraksi satu sama lain. Selain itu, bahasa arab memiliki keistimewaan tersendiri daripada bahasa bahasa yang lain yaitu bahasa utama umat islam, sebagai bahasa Al Quran dan Hadist, dan bahasa surga yang In Sya Allah kita nanti berada didalamnya.

Bahasa Arab memiliki karakteristik yang unik dan universal.Dikatakan unik karena bahasa Arab memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lainnya, sedangkan universal berarti adanya kesamaan nilai antara bahasa Arab dengan bahasa lainnya. Karakteristik universalitas bahasa Arab antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :

1.       Bahasa Arab memiliki gaya bahasa yang beragam, yang meliputi, 1) ragam sosial atau sosiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan stratifikasi sosial ekonomi penuturnya; 2) ragam geografis, ragam bahasa yang menunjukan letak geografis penutur antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga melahirkan dialek yang beragam; 3) ragam idiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan integritas kepribadian setiap individu masyarakat (فردية لهجة).

2.       Bahasa Arab dapat diekspresikan secara lisan atau pun tulisan. Menurut Bloomfield bahasa lisan merupakan hakekat adanya suatu bahasa. Realitas ini dapat dipahami karena adanya bentang sejarah peradaban manusia terlihat jelas mereka pada umumnya berbahasa lisan meskipun diantara mereka tidak dapat menulis dan tidak mengenal lambang tulisan. Bahasa lisan sebagai system verbal lebih banyak dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi antara satu dengan lainnya antar anggota masyarakat di lingkungannya. Hal ini dimaksudkan agar penyampaian pesan lebih cepat dipahami maknanya oleh masyarakat sasaran.

Bahasa Arab memiliki system, aturan dan perangkat yang khas, antara lain bahasa Arab itu:

1.       Sistemik, bahasa yang memiliki system standard yang terdiri dari sejumlah sub-sub system (sub system tata bunyi, tata kata, kalimat, syntax, gramatikal, wacana dll.).

2.       Sistematis, artinya bahasa Arab juga memiliki aturan-aturan khusus, dimana masing-masing komponen sub system bahasa bekerja secara sinergis dan sesuai dengan fungsinya.

3.       Komplit, maksudnya bahasa itu memiliki semua perangkat yang dibutuhkan oleh masyarakat pemakai bahasa itu ketika digunakan untuk sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi antar mereka.

Bahasa Arab memiliki sifat yang arbitrar dan simbolis. Arbitrar berarti mana suka, artinya tidak adanya hubungan rasional antara lambang verbal dengan acuannya. Kata dalam setiap bahasa merupakan lambing-lambang benda nyata, abstrak, gagasan, dan sebagainya. Dengan sifat simbolis yang dimiliki bahasa, manusia dapat mengabstraksikan berbagai pengalaman dan buah pikirannya tentang berbagai hal, termasuk hal-hal yang kelak akan dialaminya.

1.       Bahasa Arab berpotensi untuk berkembang, produktif dan kreatif. Hal ini terjadi karena perkembangan bahasa selalu mengikuti perkembangan peradaban manusia, sehingga muncul kata dan istilah-istilah bahasa baru yang digunakan untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.

2.       Bahasa Arab merupakan fenomena individu dan fenomena sosial. Sebagai fenomena individu, bahasa merupakan ciri khas kemanuisaan. Ia bersifat insani karena hanya manusia yang mempunyai kemampuan berbahasa verbal. Adapun sebagai fenomena sosial, bahasa merupakan konvensi suatu masyarakat pemilik atau pemakai bahasa itu. Seseorang menggunakan bahasa sesuai norma-norma yang disepakati atau ditetapkan untuk bahasa tersebut. Kesepakatan disini maksudnya bukanlah kesepakatan formal sebagai hasil konferensi atau muktamar yang melibatkan anggota masyarakat luas. Kesepakatan yang dimaksudkan pada dasarnya merupakan kebiasaan yang berlangsung turun temurun dari nenek moyang, yang sifatnya mengikat dan harus diikuti oleh semua pengguna bahasa. Jika seseorang tidak mematuhi atau menyimpang dari kesepakatan bersama tersebut, maka bahasa yang dituturkannya tidak akan dipahami atau paling tidak akan dipahami secara menyimpang (misunderstanding) oleh orang lain dalam masyarakat yang sama.

Secara kodrati, manusia pertama kali mengenal bahasa melalui pendengaran, setelah itu berbicara, membaca, kemudian menulis. Demikian pula halnya dengan  pengajaran bahasa Arab, hendaknya harus dimulai dengan melatih anak untuk selalu mendengar bahasa Arab. Langkah pertama ini dapat dilakukan dengan memasukan anak ke dalam lingkungan bahasa Arab (اللغوية البيئة) atau ke dalam laboratorium bahasa. Guru dapat juga menciptakan ruang kelas dengan selalu aktif menggunakan bahasa Arab sebagai    pengantarnya, hal ini akan menarik perhatian siswa untuk berbicara seperti gurunya dengan        menyimak atau disebut dengan listening.

Tahap selanjutnya adalah bercakap-cakap atau speaking.Langkah kedua ini harus didukung oleh perbendaharaan kosakata yang dimiliki siswa. Guru jangan menyuruh siswa untuk menghafalkan kamus, tetapi guru bisa mengajarkan kata-kata yang dipakai sehari- hari sehingga dapat dipraktekkan anak didik baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam pembelajaran bahasa Arab, cara ini disebut dengan muhâdatsah.

Langkah selanjutnya adalah membaca (reading).Pada tahap ini siswa mulai diperkenalkan denganbacaan atau wacana bahasa Arab yang telah menggunakan gramatika yang benar.Penerjemahan kata atau wacana seminimal mungkin dilakukan oleh guru guna mendorong siswa untuk memahami teks tanpa membutuhkan penerjemahan secara utuh.

Setelah siswa memperoleh kemahiran membaca, maka tahap berikutnya yaitu menulis (writing) yang dalam bahasa Arab disebut insya’.Dengan berbekal hasil membaca berbagai wacana aatau bacaan yang baik, maka siswa perlahan-lahan dapat mengungkapkan pikirannya dalam sebuah tulisan.Dengan begitu maka empat kemahiran bahasa telah diperoleh siswa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kemahiran bahasa ini kelak akan dapat dijadikan sarana dalam mempelajari, mengkaji dan mengembangkan ilmu-ilmu yang lainnya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan masyarakat luas.

Bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa yang paling banyak digunakan diseluruh dunia. Pemakaian bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa pengantar dalam persidangan PBB juga sebagai medium dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan perdagangan atau usaha. Banyak negara yang penduduknya menggunakan lebih dari satu bahasa tak terkecuali bangsa Indonesia. Seseorang yang memakai bahasa lebih dari satu dikatakan dwibahasawan. Seorang dwibahasawan memperoleh atau mempelajari bahasa secara berurutan, dalam arti bahwa satu bahasa dikuasai sebelum bahasa lainnya. Urutan bahasa yang dikuasai ini satu sama lain akan memiliki perbedaan baik secara psikologis maupun secara linguistik dalam penguasaan maupun dalam pemakaiannya.

Bahasa yang dipakai oleh seseorang untuk berkomunikasi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bahasa formal dan bahasa informal. Bahasa informal. Bahasa informal yaitu bahasa yang digunakan oleh seseorang bila mereka mengekspresikan dirinya atau idenya dalam bentuk lisan. Sedangkan bahasa formal adalah bahasa yang digunakan oleh seseorang bila mereka mengekspresikan dirinya atau gagasannya dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara bahasa lisan dan tulisan bahasa Arab dengan bahasa Inggris. Perbedaan nyata terletak pada huruf dan penulisannya. Secara lisan juga terdapat perbedaan nyata di antara kedua bahasa tersebut.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengakaran Bahasa Arab, Malang: Misykat, 2004.

 

Amin Muhammad, al-Lughat al-‘Arabiyyah Ma’nâhâ wa Mabnâhâ, Mesir: Dâr el-Fikr, 1980.

 

John M. Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia, 2006.

 

Moh.Matsna HS, Diagnosis Kesulitan Belajar Bahasa Arab; makalah disampaikan pada Diklat Guru Bahasa Arab di SMU tanggal 10 – 23 September 2003 di Jakarta.

 

Maulana, Ahmad, dkk., Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Absolut, 2004.

 

Radliyah Zaenuddin dkk., Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005.

 

 

About

Popular Posts