Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Sunday, March 12, 2017

KONSEP EKONOMI IBNU KHOLDUN


Ø BIOGRAFI
Ibnu Kholdun memiliki nama lengkap Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin Ibn Kholdun, lahir di Tunisia pada awal Ramadhan tahun 732 H atau 27 Mei 1332 M. Keluarganya memiliki darah keturunan Hadramaut dan bersambung nasabnya hingga salah satu sahabat Nabi yang terkenal yaitu Wail bin Hujr. Salah satu cucu Wail, Kholid bin Utsman pernah ikut ke Andalusia (Spanyol) bersama tentara Yaman yang bergabung dalam pasukan ekspedisi, namun sesampainya di spanyol nama Kholid berubah menjadi Kholdun. Karena itulah keturunan setelahnya dipanggil
     dengan            nama Kholdun.
Masa kelahiran Ibnu Kholdun merupakan penghujung zaman pertengahan dan permulaan Renaissance di Eropa. Ia hidup ketika dunia Islam berada pada masa kemunduran dan disintegerasi yang ditandai dengan kejatuhan kekhalifahan Abbasiyah ke tangan pasukan Moghul pimpinan Timur lenk. Ia dan keluarganya pindah ke Tunisia karena memang Tunisa menjadi tujuan hijrah oleh para ulama Andalusia pada saat itu. Ayahanda Ibnu Kholdun adalah ahli ilmu dan pecinta sastra. Dan ayahnya sendiri yang bertanggung jawab terhadap pendidikan Ibnu Kholdun dan memberinya kesempatan untuk belajar pada ulama-ulama besar dan sastrawan. Sehingga Ibnu Kholdun ahli dalam banyak ilmu seperti astronomi, matematika, ilmu-ilmu alam, nahwu sharaf, balaghah dan juga sastra.
Ketika berusia 17 tahun, penyakit kusta mewabah di Tunisa yang menyebabkan orang tua dan para guru besar Ibnu Kholdun meninggal dunia. Karena wabah tersebut banyak ulama dan sastrawan mengungsi ke Maroko Barat untuk menyelamatkan diri. Hal ini menyebabkan kesempatan belajar Ibnu Kholdun menjadi sulit, akhirnya ia pun bergabung dengan pemerintahan seperti yang pernah dilakukan oleh kakeknya. Selama bergabung dengan pemerintahan inilah perjalanan hidupnya menjadi banyak warna termasuk pernah dipenjara selama 2 tahun.
Selain dikenal sebagai pemikir hebat, ia juga seorang politikus kawakan. Setelah mundur dari dunia politik, Ibnu Kholdun bersama keluarganya memutuskan untuk menyepi di Qal’at Ibnu Salamah, sebuah istana yang terletak di negeri Banu Tajin selama empat tahun. Selama masa kontemplasi itulah, Ibnu Kholdun menyelesaikan penulisan karyanya yang sangat fenomenal yaitu al Muqoddimah.
Ibnu Kholdun wafat di Kairo tanggal 25 ramadhan 808 H/19 maret 1406 M, bulan yang
  sama            ketika ia         lahir.
Ø Karya-karya Ibnu   Kholdun
Kitab
  al-I’bar
Buku al – I’bar wa Diiwanul Mubtada wal Khabar fii Ayyaamil ‘arab wal ‘Ajam wal Barbar wa Man ‘Aasharum min dzawis sulthan al-akbar terbagi dalam tiga bab dan      tujuh  jilid.
1. Mukadimah dan bab pertama dimuat dalam satu jilid. Sekarang ini terkenal dengan     judul            mukaddimah           Ibnu   Kholdun
2. Bab kedua ditulis dalam empat jilid yang membahas sejarah kehidupan bangsa Arab, sejarah perkembangan islam, sejarah kehidupan masyarakat timur.
3. Bab ketiga ditulis dalam dua jilid yang membahas tentang sejarah kaum Barbar dan sejarah kehidupan masyarkat pesisir Barat. Jilid ketujuh dari buku ini memuat biografi Ibnu Kholdun dan juga catatan lengkapnya yang berjudul Ta’riif Ibnu Kholdun Mu’alliful Kitaab wa Rihlatu Gharban wa Syarqan.

Kitab  al-Muqoddimah
Kitab muqoddimah sebenarnya merupakan bagian dari kitab al I’bar dan merupakan bab pertama dari buku tersebut. Kitab al-Muqoddimah terdiri dari:
1. Kata pengantar, terdiri dari 6 halaman berisi tentang kelemahan yang terdapat pada
   karya-karya para   sejarahwan  sebelumnya.
2. Muqaddimah terdiri kurang lebih 30 halaman yang membahas keistimewaan sejarah beberapa aliran sejarah dan kekeliruan-kekeliruan yang dibuat oleh beberapa
    ahli     sejarah
3. Bab pertama merupakan bagian utama yang sekarang lebih dikenal dengan muqaddimah Ibnu Kholdun. Terdiri dari 650 halaman dan 6 bab antara lain:
4.
  Bab I tentang kebudayaan ummat manusia pada          umumnya
5. Bab II berisi tentang kebudayan primitif badui, bangsa-bangsa dan suku biadab.
Kunci
KemakmuranNegara
Menurut Ibnu Kholdun kunci kemakmuran suatu Negara tidak dilihat dari banyaknya uang yang ada di Negara tersebut tetapi tingkat produktivitas yang dapat dihasilkan oleh Negara tersebut dan neraca pembayaran yang positif.
§ Tingkat     produksi       domestik
Apabila terdapat banyak uang di dalam Negara namun bukan cerminan dari pesatnya produksi hal ini tidaklah ada artinya. Karena sektor produksi yang menjadi motor pembangunan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan kerja, dan menimbulkan permintaan atas factor produksi lainnya. Dalam teori ekonomi kemampuan memproduksi sesuatu digambarkan oleh grafik.
Jagung(ton)
Beras(ton)

          Neraca          pembayaran            positif
Apa yang digambarkan oleh neraca pembayaran yang positif?
1. Tingkat produksi Negara tersebut untuk suatu jenis komoditi lebih tinggi daripada tingkat permintaan domestic negra tersebut. (supply lebih besar dibandingkan demand, sehingga dapat melakukan ekspor)
2. Tingkat efisiensi produksi Negara tersebut lebih tinggi dibandingkan Negara lain. Dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi maka komoditas suatu Negara mampu masuk ke Negara lain dengan harga yang lebih kompetitif.
Secara grafis pendapat Ibnu Kholdun ini dapat digambarkan dengan tingkat utilitas yang berada di luar PPF. Ini berarti negara yang melakukan perdagangan internasional akan menikmati tngkat kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan tidak melakukan perdagangan. Dalam ekonomi istilah ini disebut gain from trade. Tanpa adanya perdagangan maka tingkat kesejahteraan tertinggi dicapai ketika kurva utilitas bersinggungan dengan PPF, yaitu pada titik autarky pau (titik memenuhi kebutuhan sendiri). Sedangkan adanya perdagangan akan mendorong kurva utilitas ke tingkat yang lebih tinggi yang tidak mungkin dicapai oleh PPF.
Pemikiran    Ekonomi
-           Mekanisme pasar
Menurut Ibnu Kholdun dalam bukunya muqoddimah dalam bab “Harga-Harga di Kota” ada dua jenis barang yaitu barang kebutuhan pokok dan barang pelengkap. Menurutnya bila suatu kota berkembang dan selanjutnya populasi bertambah banyak (kota besar) maka pengadaan kebutuhan barang pokok akan mendapatkan
          priorotas.
Suplai bahan pokok penduduk kota besar (Qs2) jauh lebih besar daripada suplai bahan pokok penduduk kota kecil (Qs1). Menurut Ibnu Kholdun penduduk kota besar memiliki suplai bahan pokok yang melebihi kebutuhannya sehingga harga bahan pokok di kota besar relative lebih murah (P2). Sementara itu suplai bahan pokok di kota kecil relative kecil, karena itu orang-orang khawatir kehabisan makanan
    sehingga       harganya      relatif mahal.
Disisi lain permintaan terhadap barang-barang pelengkap akan meningkat sejalan dengan berkembangnya kota dan berubahnya gaya hidup. Dalam bahasa ekonomi kontemporer terjadi peningkatan disposable income. Naiknya disposable income akan menaikkan marginal propensity to consume terhadap barang-barang mewah dari setiap penduduk kota tersebut. Sehingga akan menciptakan permintaan baru atau peningkatan permintaan terhadap barang-barang mewah. Hal ini mengakibatkan harga barang-barang mewah mengingkat.
Ibnu Kholdun juga menjelaskan mekanisme permintaan dan penawaran dalam membentuk harga keseimbangan. Ia juga menjelaskan pengaruh meningkatnya biaya produksi karena pajak dan pungutan-pungutan lain di kota tersebut pada sisi
  penawaran.
“bea cukai biasa, dan bea cukai lainnya dipungut atas bahan makanan di pasar-pasar dan di pintu-pintu kota demi raja, dan para pengumpul pajak menarik keuntungan dari transakasi bisnis untuk kepentingan mereka sendiri. Karenanya harga
        dikota            lebih   tinggi  daripada       harga            dipadang      pasir”.
Hal ini terjadi karena harga harga barang di padang pasir tidak memiliki kandungan pajak (karena barang di padang pasir tidak dikenakan pajak), sementara harga-harga barang di kota memiliki kandungan pajak, karenanya harga barang di kota lebih mahal daripada harga barang di padang pasir. Ditinjau dari segi biaya produksi pengenaan pajak ini akan meningkatkan harga jual, sehingga
       akan   mengakibatkan       kenaikan       harga.
Sama seperti Ibnu Taimiyah , Ibnu Kholdun juga mengidentifikasi kekuatan permintaan dan penawaran sebagai penentu keseimbangan harga. Ia juga menjelaskan pengaruh naik dan turunnya penawaran terhadap harga.
Salah satu pendapatnya:
“ketika barang-barang yang tersedia sedikit, harga-harga akan naik. Namun, bila jarak antar kota dekat dan aman untuk melakukan perjalanan, akan banyak barang yang diimpor sehingga ketersediaan barang akan melimpah dan harga-hargaakanturun.”

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts