Hudoyo (1990 : 99-100)
menyebutkan bahwa di dalam motivasi terdapat beberapa sifat motivasi, yaitu :
a.
Motivasi
Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah
motif-motif aktif yang tak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan aktifitas. Kekuatan-kekuatan ini
mempengaruhi dengan menentukan pikirannya yang selanjutnya membimbing
perilakunya ke dalam situasi tertentu. Misalnya siswa mengerjakan tugas-tugas
matematika karena memang ia berminat untuk mendalami matematika.
Tugas yang merupakan beban
diri siswa sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk dapat
mengerjakannya daripada tugas-tugas yang secara dipaksakan oleh orang lain atau
gurunya. Minat untuk mencapai tujuan, dan ingin menguasai apa yang sedang
dipelajarinya.
Dalam hal belajar
matematika, guru harus berusaha selalu meningkatkan kegiatan belajar siswanya.
Motivasi yang baik adalah motivasi intrinsik. Tugas guru adalah meningkatkan
motivasi intrinsik dari siswanya. Dengan motivasi intrinsik siswa akan aktif
sendiri dalam belajarnya. Hudoyo (1990 : 100) berpendapat bahwa apabila seorang
siswa mempunyai motivasi belajar matematika yang sungguh-sungguh kuat, maka akan
dapat lebih mudah mencapai tujuan belajar matematika.
b.
Motivasi
Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya stimulus/rangsangan dari
luar, misalnya seorang anak akan melakukan aktivitas belajar dengan baik
apabila adanya dorongan dari luar dirinya seperti bentuk pujian, hadiah,
persaingan, medali dan hukuman.
Kegiatan belajar dimulai
dan dilaksanakan karena adanya dorongan yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan tersebut. Misalkan siswa menyelesaikan tugas-tugas matematika, untuk mendapatkan
nilai baik dalam matematika. Siswa melakukan suatu perbuatan karena adanya
ganjaran nilai baik dalam matematika. Pujian lebih efektif daripada hukuman
yang diberikan pada siswa karena hukuman sifatnya menghentikan sesuatu
perbuatan, lain halnya dengan pujian yang bersifat menghargai sesuatu yang dilakukan.
Oleh karena itu pujian lebih baik nilainya untuk motivasi belajar siswa.
Sejalan dengan pendapat
Hudoyo (1990 : 99) yang menjelaskan bahwa belajar yang disertai pujian, biasanya
lebih mendorong belajar daripada belajar yang disertai hukuman. Pujian-pujian
yang datangnya dari luar sebenarnya sangat diperlukan dan cukup efektif untuk
merangsang minat yang sebenarnya. Misalkan untuk memperoleh nilai yang tinggi,
karena berkat dorongan orang lain maka minat untuk memperoleh nilai tinggi
sangat besar.
Motivasi intrinsik dan
ekstrinsik sebenarnya saling memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat
membangkitkan motivasi intrinsik, sebagai contoh dapat kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang berminat
untuk melakukan sesuatu atas kehendaknya sendiri, namun sebenarnya pada mulanya
adalah ada penguatan dari luar. Misalkan seseorang dapat membaca, pada mulanya
hanya dapat meniru kata-kata, karena mendapat pujian atau penguatan maka anak
berusaha untuk dapat membaca.
No comments:
Post a Comment