Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, February 21, 2017

Teori Bermain dan Fungsi Bermain


            Masa kanak-kanak merupakan masa pembentukan struktur dan fungsi dasar kepribadian manusia. Pada masa inilah diletakkan dan dilatihkan fungsi-fungsi motorik, sensorik afeksi, kemampuan berbahasa, kemampuan kognitif dan sebagainya. Berdasarkan pengembangan kemampuan-kemampuan tersebut muncullah teori-teori tentang bermain yang menopang dan memperkuat argumentasi, bahwa bermain bagi anak merupakan kebutuhan yang mutlak.
           

Beberapa pakar psikologi perkembangan dan pendidikan beserta teori-teorinya antara lain :
1.      Teori Kohnstamm
Berpendapat ciri yang pokok pada bermain ialah selalu terdapat suasana bermain. Dorongan untuk bermain adalah keinginan akan suasana itu bukan untuk mencapai prestasi. Pada setiap permainan terdapat upaya untuk mengatasi rintangan dan untuk mengembangkan keaktifan motorik maupun rohani. Jadi bermain menurut Kohnstamm : Bermain adalah perilaku dalam sebuah suasana yang dicari.
2.      Teori Rekreasi
Schaller dan Lazarus dua orang ilmuwan Jerman berpendapat bahwa “ Bermain adalah untuk melepaskan lelah (rekreasi).” Kelelahan perlu pemulihan tenaga, secara “aktif” dengan jalan bermain, “pasif” dengan cara berisitirahat.
3.      Teori Atavisme atau disebut juga teori Rekapitulasi
“Stanley Hall” seorang ahli Psikologi Amerika berpendapat bahwa “didalam perkembangannya anak melalui seluruh taraf kehidupan umat manusia yang diwariskan turun temurun. Anak selalu mengulangi apa yang dilakukan nenek moyangnya sejak dari masa dahulu sampai sekarang seperti : berburu, menangkap ikan, berperang dan sebagainya.
4.      Teori Hukun Biogenetis
Hukum Biogenetis adalah anak-anak selalu mengulangi apa yang dikerjakan nenek moyangnya. Teori Atavisme pernah disebut teori “Katarsis” karena dengan bermain dapat menyalurkan perasaan atau keinginan yang tidak sesuai dengan moral yang berlaku di masyarakat. Dengan demikian melalui bermain jiwa menjadi bersih.
5.      Teori Kelebihan Tenaga
Berasal dari “Herbert Spencer” berpendapat bahwa energi yang berlebih yang tidak digunakan, dikeluarkan melalui kegiatan bermain. Bermain itu semacam klep pengaman bagi tenaga yang berlebihan.


6.      Teori Latihan Persiapan
“Karl Groos” berasal dari Jerman merumuskan bermain sebagai latihan. Fungsi-fungsi yang sangat penting bagi anak sebagai persiapan untuk hidup di masa dewasa kelak.
“Maria Montessori” adalah penganut teori ini. Masa kanak-kanak atau masa muda merupakan masa yang sangat penting untuk perkembangan. Bila tidak ada kemungkinan untuk perkembangan maka tidak diperlukan masa muda atau masa kanak-kanak.
Makin tinggi derajat kehidupan suatu makhluk makin tinggi peradabannya dan makin lama atau panjang masa mudanya.
“Montessori” mengatakan bahwa bermain itu adalah melatih fungsi-fungsi melalui bermain anak selalu merasa senang dan bebas. Itulah sebabnya Montessori membelajarkan seluruh aspek kehidupan kepada anak-anak melalui kegiatan bermain.
7.      Teori Psikologi Dalam (Sigmund Freud dan Adler)
“Freud” berpendapat bahwa bermain adalah manifestasi dari nafsu-nafsu yang ada di dalam bawah sadar dan bersumber dari dorongan nafsu “seksual”. Kegiatan bermain adalah bentuk pemuasan dari dorongan tersebut. Menurut “Adler” bermain merupakan pernyataan nafsu-nafsu yang ada di bawah sadar, tetapi sumbernya adalah dorongan nafsu “berkuasa”, maka ia berpendapat bermain adalah bentuk upaya untuk menutup-nutupi perasaan harga diri kurang (minderwaardigheid).
            Dilihat dari sudut pandang yang hampir sama, maka “bermain” merupakan kegiatan yang sangat penting dan mutlak bagi perkembangan hidup anak.
Fungsi bermain :
1.      Melatih otot-otot dan pancaindera
      Anak dapat melompat dan menjaga keseimbangan badannya, mengkoordinasikan aspek motoriknya dengan gerak dan pancaindera bahkan dengan pikirannya. Pendek kata anak melatih fungsi-fungsi fisiknya.
2.      Pengenalan lingkungan dan dunianya
Ia harus mengenal tempat dimana permainan dilakukan, apakah tempat itu sawah atau ladang atau disitu penuh dengan bangunan rumah.
3.      Melatih kemampuan eksplorasi dan eksperimentasi
      Eksplorasi yaitu pengenalan dan interaksi dengan lingkungan hidup. Si anak mencari tahu ada apa saja di tempat itu, berbahayakah atau menyenangkankah ? Bagaimana berperilaku ?
      Anak memiliki keingintahuan yang sangat besar terhadap  sesuatu yang baru ditemuinya.
4.      Menghayati berbagai emosi pada waktu bermain
      Suasana bermain membimbing anak untuk mengenal dan memahami suasana tersebut. Ia merasakan kesenangan, kekhawatiran, keamanan, keterikatan alam dirinya tercermin dalam perilakunya.
Manfaat bermain antara lain :
1.      Memperoleh kegembiraan, kesenangan dan kepuasan
2.      Mampu mengenal kekuatan sendiri
3.      Menebalkan kepercayaan diri sendiri
4.      Memperkuat kemauan dan motivasi
5.      Menambah rasa kejujuran dan keadilan
6.      Menguatkan perhatian
7.      Menumbuhkan kreativitas
8.      Menghidupkan fantasi dan imajinasi

9.      Memberi kesempatan kepada anak yang cakap untuk memimpin.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts