Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, February 28, 2017

Pengertian GAKI


Gangguan Akibat Kekurang Yodium (GAKI) adalah gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. GAKI merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia.
Pada ibu hamil penderita GAKI berat untuk kurun waktu lama (kronik), dampak buruk GAKI mulai terjadi pada kehamilan trimester kedua tetapi masih dapat diperbaiki apabila segera mendapat suplemen zat yodium. Apabila GAKI terjadi pada kehamilan tua (lebih dari trimester kedua), dampak buruknya tidak dapat diperbaiki, artinya kelainan fisik dan mental yang terjadi pada janin akan menjadi permanen sampai dewasa. Dampak buruk pada janin dan bayi dapat berupa keguguran, lahir mati, lahir cacat, kretin/cebol, kelainan psikomotor dan kematian bayi. Pada anak usia sekolah dan orang dewasa GAKI dapat berakibat pembesaran kelenjar gondok, cacat mental dan fisik.
Selama ini perhatian para pakar terpusat pada GAKI tingkat berat, dan tingkat sedang, baru sekitar sepuluh tahun belakang ini tertarik mengamati apa yang terjadi pada GAKI tingkat ringan yang jumlahnya jauh lebih besar. Dampak buruk GAKI tingkat ringan ternyata lebih mengejutkan. Pada tingkat ringan sudah terjadi kelainan perkembangan sel-sel syaraf yang mempengaruhi kemampuan belajar anak yang ditunjukkan dengan rendahnya IQ anak penderita GAKI. Perkembangan sel otak terjadi dengan pesat pada janin dan anak sampai usia dua tahun, karena itu ibu hamil penderita GAKI tingkat ringan dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan syaraf motorik dan kognitif janin yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasan anak.
Untuk mengetahui masalah kurang yodium, pemantauan besaran masalah dilakukan survei nasional. Pada tahun 1980 prevalensi GAKI pada anak usia sekolah adalah 27,7%,prevalensi ini menurun menjadi 9,8% pada tahun 1988. Walaupun terjadi perubahan yang berarti, GAKI masih dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensi masih di atas 5%. Tahun 2003 dilakukan lagi survei nasional, yang dibiayai melalui Proyek Intensifikasi Penanggulangan GAKI (IP-GAKI), untuk mengetahui dampak dari intervensi program penanggulangan GAKI.
Upaya pencegahan dan penanggulangan GAKI, dapat dilakukan dengan menggunakan garam beryodium dalam hidangan sehari-hari. Agar yodium yang terkandung di dalam garam tidak hilang saat pemasakan, dianjurkan penambahan dilakukan saat masakan sudah matang dan dalam keadaan dingin.
Upaya pencegahan dan penanggulangan dilakukan dengan: Monitoring garam setiap Februari dan Agustus di tingkat masyarakat; Penyuluhan kesehatan terutama mengenai GAKI, garam beryodium, bahan makanan yang banyak mengandung zat yodium yang diperoleh dari makanan berasal dari laut dan bahan makanan goitrogenik (penghambat penyerapan yodium) seperti kol, singkong, jagung, rebung dan ubi jalar; Pemberian kapsul minyak yodium untuk setiap kasus yng ditemukan, ibu hamil dan Wanita Usia Subur; Pemetaan GAKI sebagai upaya pelacakan kasus GAKI di tingkat masyarakat.
Sebagai upaya dari kegiatan tindak lanjut penanggulangan dan pencegahan GAKI adalah dengan meningkatkan kerja sama dari berbagai sektor terkait, dalam melakukan pemantauan mutu garam beryodium. Setiap upaya yahg ditujukan untuk kepentingan masyarakat, akan lebih berhasil jika masyarakat secara aktif turut berperan serta.
Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat diperlukan terutama dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk  dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.

Dari hasil survei ini diketahui secara umum bahwa Total Goitre Rate (TGR) angka prevalensi gondok yang dihitung berdasarkan seluruh stadium pembesaran kelenjar gondok, baik yang teraba maupun yang terlihat pada anak sekolah berkisar 11,1%.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts