Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Thursday, February 23, 2017

Dayung


1. Hakekat Olahraga Dayung
            Olahraga dayung dikenal di Indonesia pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga induk cabang olahraga yaitu rowing, canoeing dan traditional boat race. Dalam tataran dunia internasional, ketiga cabang olahraga tersebut memiliki induk ogranisasi internasional tersendiri, yaitu International Canoe Federation (ICF) canoeing d an International Dragon Boat Federation (IDBF) untuk tradisional boat race, sedangkan Federation International Societies de Aviron (FISA) untuk rowing. Di Indonesia ketiga cabang olahraga tersebut di bawah satu induk organisasi yaitu Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI).
            Perbedaan yang sangat mendasar dari nomor-nomor di atas terlihat dari karakteristik perahunya, cara mendayung dan posisi pedayung di perahu. Pada nomor scull dan sweep rowing posisi pedayung duduk pada tempat duduk yang dapat bergerak maju mundur, menghadap pada buritan perahu.
1. Dayung Cano
Mendayung adalah suatu kayuhan dayung yang ditarik secepat, sekuat mungkin dari start sampai finish yang dilakukan secara kontinyu, mendayung cano merupakan salah satu jenis perahu dalam cabang dayung. Jenis perahu ini sangat membutuhkan keterampilan keahlian dalam menjalankan perahu. Mendayung bukanlah sebuah pemainan, cenderung seperti membaca, skating, dancing atau bentuk lain dari sebuah gerakan seni. Stephen (1999) lebih lanjut dikatakan tentang gerak dayung yaitu. Gerakan mendayung dilakukan secara berirana terus menerus dan ada rasio yang baik antara fase dan fase istirahat untuk mencapi perlu didukung oleh kualitas biometrik biomotorik psikologis dan aspek pendukung lainnya.
Dalam olimpic canoing racing, teknik dayungan berkembang dari tahun ke tahun. Teknik yang mencolok dan terkenal yaitu dari negara Hungaria dan Jerman.
 a. Teknik dayung gaya Hungaria
Karakteristiknya adalah posisi belutut yang lebih tinggi, supaya teknik yang lebih baik dari si pendayung dan jangkauannyapun jauh. Daun dayung beputar kerap kurang dari 90. Untuk meringankan putraran yang kecil dan teknik yang berbentuk J oleh karena itu dayung yang berada di udara denagn tangan yang lurus denagn melakukan putaran badan. Pada bersamaan tangan atas perlahan dating. Pada saat dayung masuk kedalam air bagian tangan yang berda di atas datang kebawah sejajar dengan pandangan mata ke arah tengah dada sesuai posisi dayung vertikal.tangan yang berada disebelah bawah dibengkokkan dan kepalan tangan sejajar dengan air, kaki bagian depan menenkan dan mendorong sehingga menambah kekuatan tarikan, teknik ini sesuai dengan segala bentuk postur dan kekuatan pendayung.
b. Teknik dayung gaya Jerman
Teknik gaya ini hampir sama dengan gaya hungaria, perbedaan teknik ini dari teknik hungaria ini terlihat dari posisi jongkok lebih tinggi dengan kekuatan penuh menarik dari tangan yang berada di bawah garis lurus. Gerakan tangan diatas kepala secara penuh dengan cara meluruskan tangan hingga melewati kepala. Pendayung yang menpunyai badan yang besar sangat menyokong penggunaan tehknik ini.
Mengingat sukarnya teknik mendayung cano, maka menurut Ismail Karback, (1991) menguraikan dalam bebrapa posisi gerakan sesuai dengan tingkat kesulitannnya yaitu: “1) Reach, 2) Entry, 3) Vertical, 4) Recovery.” Sedangkan menurut phase gerakan dibagi menjadi empat macam phase gerakakn yaitu : “1) Power, 2) Helm 3) Exit posisi.”
Dari penjelasan di atas maka posisi dan phase gerakan di gabung menjadi satu teknik urutan dayungan dari awal hingga akhir gerkan dayungan cano, yaitu : 1) ecovery, 2) Reach, 3) Entry, 4) Vertikal, 5) Power, 6) Helm, 7) Exit.
2. Dayung Kayak
Olahraga dayung merupakan suatu aktifitas yang memerlukan tenaga. Pendayung harus mampu mengarahkan dan menghasilkan tenaga. Hal tersebut perlu ditekankan karena olahraga mendayung merupakan perpaduan antara atlet dan peralatan. Tujuan dari mendayung adalah meluncurkan perahu sejauh mungkin dan secepat mungkin. Tenaga yang dimiliki dengan perantara pengayuh yang menahan tahanan dari kaki berhubungan erat dengan perahu untuk membuat perahu melaju sejauh mungkin. Bompa (1990) “mengemukakan cabang olahraga dayung yang tujuan akhir dan sasaran berlatih adalah pencapaian kecepatan dayung superior dituntut punya kemampuan daya tahan yang baik dan tahan terhadap kelelahan yang berlangsung lama”. Selanjutnya Bompa (1990) “mengemukakan karasteristik cabang dayung sebagai berikut : (1) tujuan latihannya adalah pencapaian kecepatan yang superior, (2) struktur keterampilan bersifat cyclis (3) intensitas latihannya dari limit kecepatan sampai rendah, alternative, (4) kemampuan biometric”.
Cox (1992) “mengemukakan bahwa mobility dalam kayak yang baik memudah pendayung kayak untuk menjangkau lebih jauh, menekuk, memutar badan membalik lebih mudah. Mobilitas daerah pinggang, pinggul dari bahu sangat penting untuk mendayung”.
Dalam olahraga dayung aspek yang demikian adalah aspek biometric dan biomotorik selalu merupakan aspek yang berperan dalam mencapai prestasi puncak. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena 2 aspek tersebut saling berkaitan dalam pencapaian prestasi pendayung. Jangkauan yang jauh dalam setiap kayuhan erat kaitannya dengan aspek biometric, sedangkan seberapa cepat dan kuat kita melakukan kayuhan tersebut erat kaitannya dengan aspek biometric.
Adapun teknik mendayung kayak lebih terperinci akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Posisi awal mendayung sebagai berikut :
- Posisi mendayung horisontal
- Sejajar dengan bahu
- Memutar pinggang semaksimal mungkin
- Gerakan berikutnya yaitu reach ( jangkauan )
2) Jangkauan ( reach )
- Pundak rileks, pinggang memutar maksimal
- Lengan kedepan lurus
- Berusaha mengjangkau kedepan
- Sedangkan tangan yang lain ditekuk di samping badan sejajar dengan bahu.

3) Posisi menyentuh air ( entry )
- Permukaan daun menghadap ke air
- Membentuk sudut 45 derajat
- Dilanjutkan dengan memasukkan dayung secara eksplosiv
- Salah satu tungkai menekan ke injakan kaki
4) Posisi menarik ( pull )
- Bersamaan menarik daun dayung lengan yang satu melakukan dorongan kedepan ( push )
- Pundak, pinggang memutar seluas mungkin
5) Posisi saat dayung keluar dari permukaan air ( exit )
- Pergelangan tangan sedikit memutar untuk siap gerakan berikutnya
- Recovery.
Setiap atlet dayung harus ditunjang oleh kemampuan fisik. Aktivitas fisik pada atlet dayung lebih utama mempergunakan lengan untuk mendayung atau mengayuh perahu untuk dapat melaju dengan maksimal. Daya tahan otot lengan dapat dijadikan sebagai penentu dalam melakukan kayuhan pada atlet dayung. Daya tahan otot lengan yang dimiliki setiap atlet tentu berbeda demikian juga dengan nomor pada cabang olahraga dayung. Untuk itu atlet dayung cano dan kayak tentu ada perbedaan yang dimiliki pada daya tahan otot lengan.
3. Dayung Rowing
            Nomor-nomor yang diperlombakan pada setiap event perlombaan rowing, multi event, ataupun single event sangat beragam, tergantung dari perkembangan olahraga rowing di tataran mana perlombaan itu diselenggarakan serta kuota atlet yang diijinkan untuk berlomba pada event tersebut. Sebagai patokan di bawah ini dikemukakan nomor-nomor yang bisa diperlombakan di tataran internasional baik dalam multi event, maupun single event.
            Nomor-nomor yang diperlombakan oleh FISA yaitu olimpic and rowing world cup programmers tahun 1976 olimpic and rowing world cup programmers.



Olimpic and rowing world cup programmers
Men’s rowing races in the programme dates from 1896: womens from 1976 and lightweights from 1996. The Olympic rowing programme (14 events).
Men                                                     Women
1. Single scull                                      1. Single scull
2. double scull                                     2. Double scull
3. Lightweight double scull                 3. Lightweight double scull
4. Quadruple scull                               4. Quadruple scull
5. Pair                                                 5. Pair
6. Four                                                            6. Eight
7. Lightweight four                             
8. Eight                                               

World Championship Regattas
Since 1962 FISA has held world rowing championship, at first every years and since 1974 every years, except the Olympic year. The current World Rowing championship programme (23 event as per 2001 rules)

Men                                                     Women
1. Single scull                                      1. Single scull
2. double scull                                     2. Double scull
3. Quadruple scull                               3. Quadruple scull
4. Pair                                                 4. Pair
5. Coxed Pair                                      5. Coxed Pair
6. Four                                                            6. Four
7. Coxed four                         
8. Eight           

Nomor-nomor yang dipertandingkan oleh PODSI dalam Rowing ergometer yaitu :
·         Nomor pertandingan mesin ergo rowing
·         Kelas open 2000 meter pa/pi
·         Kelas ringan 2000 meter pa/pi
·         Estafet mix 2000 meter

Perlombaan dayung dibagi menjadi kelas sweep oar (masing-masing pedayung menggunakan satu dayung) dan sculling (masing-masing pedayung menggunakan dua dayung),  yang masing-masing terbagi atas divisi kelas berat dan kelas ringan. Untuk kelas sweep, didalam perahu bisa memiliki satu, dua, empat, atau delapan pedayung. Pada perahu dengan delapan pedayung, terdapat satu kru tambahan (cox), yang mengemudikan dan mengarahkan pedayung lainnya. Sedangkan untuk perahu yang memiliki satu, dua, dan empat pedayung, salah satu pedayung mengemudikan perahu dengan mengendalikan bilah kemudi kecil yang dilengkapi dengan pedal. Untuk kelas sculling dibagi menjadi kelas scull tunggal, scull ganda dan scull ganda empat, scull ganda kelas ringan, pasangan delapan dan tanpa pengemudi (coxless). Khusus atlet putra terdapat kelas empat orang coxless dan empat orang kelas ringan coxless. Semua perahu bersaing ketat untuk mencapai finish dengan jarak 2000 meter

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts