Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Thursday, February 23, 2017

Teknik Mendayung Rowing Mesin Ergometer


Seperti dikatakan sebelumnya, bahwa untuk cabang olahraga dayung khususnya nomor rowing beberda dengan cabang olahraga lainnya. Hal ini dikarenakan untuk menjadi seorang pendayung dibutuhkan kesiapan fisik serta keterampilan khusus dalam menggunakan alat dayung. Berkaitan dengan hal ini Keit Maybery (2002:38), menjelaskan bahwa : “ Fase-fase dalam tehnik dasar mendayung ergometer rowing, yakni sebagai berikut: (1) Penangkapan air (Catch) / Posisi awalan (start), (2) Bagian pertama dari tarikan (Drive), (3) Bagian kedua dari tarikan, (4) Akhiran (Finish), (5) Pengambilan (Recovery)”. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis akan menjelaskan dengan rinci sebagai berikut :
1.      Posisi Awalan (Start)
Tehnik ergometer rowing ini merupakan posisi awalan (start) dengan sikap. Meliputi sikap tangan di ulurkan penuh ke depan (guna mendapatkan jangkuan) sepanjang mungkin, akan tetapi berjalan alamiah (masing-masing tangan kanan dan kaki  memegang handel bagian pinggir). Terdapat sentuhan antara badan dengan tungkai, bagian atas bahu terletak di muka bangku tetapi tidak berlebihan, posisi badan bungkuk kira-kira 30 derajat. Kemudian sudut antara tungkai atas dan tungkai bawah kira-kira 40 derajat ( dengan catatn tulang kering tegak lurus dengan mesin ergometer).
2.      Bagian Pertama Pada Tarikan (Drive)
Pada teknik ini merupakan permulaan dari sebuah tarikan yang efektif, pendayung harus merasakan seolah-olah mengalihkan berat badannya pada tumpuan kaki denagn kata lain memisahkan diri dari tumpuaan kaki dengan cara mendorong. Bagian tubuh yang lain membantu aktif mengalihkan gaya dari dorongan kaki ke handle dan lengan tetap lurus. Pada fase ini hanya sedikit ayunan dari punggung, hal ini bukan berarti gerakan itu terabaikan akan tetapi karena tungakai dalam keadaan mendorong untuk mencapai sebuah tolakan yang kuat seangkan punggung aktif untuk mengalihkan dorongan dari tungkai pada hendle

3.      Bagian Kedua Dari Tarikan 
Tekanan maksimal kira-kira 20 derajat sebelum sikap tegak lurus. Oleh karena itu tendangan atau dorongan tungkai dan punggung adalah salah satu keharusan. Punggung kelihatan sekali menentang dorongan tungkai, sanagat penting bagi pendayung untuk menggunakan berat badan dengan baik dan selalu membayangkan dan merasakan tekanan pada tumpuan kaki terus bertambah setelah penangkapan air maksimal sebelum ortogal (sikap badan tegak lurus pada poros mesin ergometer rowing). Perpaduan punggung dan tungkai jauh lebih kuat dari pada kedua  lengan. Oleh karena itu kedua lengan di ikut sertakan menarik apabila kedua lengan sudah berada di atas lutut. 
 4.      Posisi Akhir (finish)
Pada teknik ini sikap bahu berada di belakang bangku (tempat duduk), badan condong ke depan kira-kira 20 derajat, pinggul tidak terlalu di jatuhkan ke belakang, punggung lurus. Pedayung duduk tegak lurus di atas mesin ergometer dalam arti tidak cepat jatuh dengan dagu di ketuk ke dada. Sehingga hal ini dapat menjadikan bahu berada di belakang hendle dan bukan d atasnya. Pendayung merasa duduk nyaman dan rilekd di atas mesin ergometer.  
5.      Pengembalian (Recovery)
Pada bagian teknik ini meliputi sikap bagian pertama dari pengembalian masa aktif dan penuh tenaga karena terjadi suatu pembalikan arah dimana handle dan badan bergerak kea rah berlawanan dengan arah dari tarikan. Urutan yang benar dari pengembalian adalah luruskan lengan, bungkukukan badan, dan alirkan ke depan. Pada pendayung yang telah terlatih teknik pengambilan akan dapat dilakukan dengan lancar sesuai dengan urutan. Yang perlu di perhatikan selama fase pengembalian adalah kecepatan handle di pertahankan, kedua lengan bergerak terus menerus tanpa berhenti, lengan diluruskan dengan gerakan terus menerus. Pendayung membungkuk dengan berporos pada panggul dan bukan pada pungung. Punggung membentuk sedikit lengkungan selam seluruh siklus dan permulaan gelinding harus tenang dan kendor. Kecepatan gelinding tetap di biarkan konstan. Kemudian berikutnya melalakukan rangkaian gerak yang sama secara terus menerus. 

1 comment:

About

Popular Posts