Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, February 28, 2017

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Masalah GAKI


Faktor – Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKI antara lain:
1.    Faktor Defisiensi Iodium dan  Iodium Excess
Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI.  Hal ini disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya (Djokomoeldjanto, 1994).
Hal ini dibuktikan oleh  Marine dan Kimbell (1921) dengan pemberian iodium pada anak usia sekolah di Akron (Ohio) dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar tiroid.  Temuan lain oleh Dunn dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian, Propinsi Heilongjian (Cina) dimana pemberian iodium  antara  tahun 1978 dan 1986 dapat menurunkan prevalensi gondok secara drastic dari 80 % (1978) menjadi 4,5 % (1986).
Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar.  Bila iodium dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan proses coupling (Djokomoeldjanto, 1994).
2.    Faktor  Geografis dan Non Geografis
Menurut Djokomoeldjanto (1994) bahwa GAKI sangat erat hubungannya dengan letak geografis  suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan pegunungan Kapur Selatan. 
Daerah yang biasanya mendapat suplai  makanannya dari daerah lain sebagai  penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang miskin kadar iodium dalam air dan tanahnya.  Dalam jangka waktu yang lama namun pasti  daerah tersebut akan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium (Soegianto, 1996 dalam Koeswo, 1997).


3.    Faktor Bahan Pangan Goiterogenik
Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan.  Salah satunya  adalah bahan pangan yang bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto, 1974).   Williams (1974) dari hasil risetnya mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari  akan menyebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut merintangi absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh.
Giterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat (Linder, 1992).
Menurut Chapman (1982) goitrogen alami ada dalam jenis pangan seperti kelompok Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung) ; kelompok Mimosin (pete cina dan lamtoro) ; kelompok Isothiosianat (daun pepaya) dan  kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka).
4.    Faktor Zat Gizi Lain
Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan hormon dari kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon.  Baik T3 maupun T4 terikat oleh protein dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas.  Sehingga defisiensi protein akan menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas,  dengan adanya mekanisme umpan balik pada TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.
C.   Kretin
1. Pengertian kretinisme
Syndrom  kretin adalah suatu syndrom yang disebabkan oleh karena kekurangan Iodine  dan thyroid hormon yang terjadi pada permulaan kehamilan atau kekurangan Iodine dan thyroid hormon pada umur yang sangat muda. Syndrom kretin ini mempunyai gejala-gejalayang sangat kompleks dan bennacam-macam manifestasinya. Kita sering mendengar istilah-istilah serta pembagian-pembagian yang digunakan pada penderita kretin, diantaranya kretin endemik dan kretin sporadik. Dua macam kretin tersebut sepintas lalu sama; yaitu sama-sama menderita kretin, tetapi dari keduanya sangat banyak perbedaan-perbedaan symtomatologinya.
Menurut Djokomoeljanto (1996) kretin adalah seseorang yang lahir di suatu daerah dengan defisiensi iodium berat dengan menunjukkan 2 atau lebih kombinasi gejala ireversibel yaitu retardasi mental, kelainan neuromotorik (gangguan bicara, cara berjalan yang khas, reflek patologis dan reflek fisiologis meninggi, mata juling, gangguan akibat kerusakan batang otak serta late walker) dan gangguan pendengaran.
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak yang terjadi akibat kurangnya hormon tiroid . Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun mental. Kretinisme adalah perawakan pendek pada anak-anak akibat kurangnya hormon tiroid dalam tubuh.
Kretinisme juga merupakan gejala kekurangan iodium di intrauterin pada masa awal setelah bayi di lahirkan. Biasanya terjadi pada daerah gondok endemic. Pertumbuhan bayi tersebut sangat terhambat, wajahnya kasar dan membengkak, perut kembung dan membesar. Kulitnya menjadi tebal dan kering dan seringkali mengeriput, lidahya membesar dan bibirnya tebal dan selalu terbuka.
Pada Negara seperti Zaire, kretinisme terjadi akibat konsumsi ubi kayu yang tinggi. Bahkan uji kontrol di papua nugini membuktikan bahwa kretinisme dapat dicegah dengan pemberian minyak beryodium sebelum hamil.
2.  Jenis-jenis kretinisme
a.         Kretin sporadic
Kretin sporadik atau dikenal juga sebagai hipotiroid kongenital berbeda dengan kretin endemik. Etiologi kretin sporadik bukan karena defisiensi yodium tetapi kelenjar tiroid janin yang gagal dlam memproduksi hormon tiroid secara cukup karena berbagai macam sebab.
Kretin Sporadik Ialah terdapatnya penderita-penderita kretin pada daerah yang bukan endemik goiter (daerah gondok endemik). Jadi pada penderita kretin sporadik tidak pernah terjadi kekurangan Iodine sejak mulai hidupnya, tetapi terjadi gangguan faal dari glandula thyroid.
Menurut Krupp-chatton (1973) dikatakan bahwa penderita kretin sporadik akan terdapat glandula thyroid yang mengalami rudimenter. Jadi pada penderita kretin sporadic ini yang sangat jelas dan menonjol adalah gejala-gejala hypothyroidisme.
b.  Kretin endemic
Menurut Djokomoeljanto (1974) terjadinya kretin endemik disebabkan oleh karena kekurangan lodine selama kehamilan dan saat-saat berikutnya, tetapi tak selalu menyebabkan hypothyroidisme post—natal. Umumnya terdapat di daerah gondok endemik. Ini berarti bahwa selama dalam kandungan anak telah mengalami cidera dan setelah lahir anak tersebut dapat saja mempunyai hormon thyroid yang cukup untuk pertumbuhan selanjutnya. Cidera di dalam kandungan ini dapat menyebabkan gangguan neurologik yang lebih luas misalnya : paresis, mata juling, gangguan waktu berjalan dan sebagainya.
Kretin endemik adalah istilah gabungan untuk beberapa perkembangan yang abnormal, yang secara geografik kebetulan bersamaan dengan adanya gondok endemik dan disebabkan oleh laesi yang didapat sebelum atau segera sesudah kelahiran. Lebih tepat didefinisikan sebagai ekses dari kelainan- kelainan yang ditemukan pada populasi gondok yang tidak mendapat pencegahan yang cukup terhadap gondok. (Symposium Penyakit Kelenjar Gondok 1975). Syndrom kretin endemik dapat dikenal dari dua komponen utama.
1).       Type nervosa. Terdapat kerusakan pada susunan saraf pusat yang terdiri dari :  Retardasi mental, Gangguan pendengaran type perseptiv (tuli saraf), Kerusakan batang otak, dan Retardasi neuromotorik.

2).       Type myxoedema.  Pada type ini yang paling menyolok adalah tanda-tanda hypothyroid, yang berupa: Gangguan pertumbuhan, Myxoedematosa, Rambut kering dan kasar, Tonus otot yang lembek, Penimbunan lemak di pangkal leher, sehingga leher kelihatan, lebih pendek, Perut buncit dan sering terdapat Hernia Umbilicalis

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts