Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, February 21, 2017

Hakikat Bermain Bagi Anak


            Waktu kita masih kanak-kanak, bahkan sudah masuk sekolah, baik di Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, maupun di Sekolah lanjutan, keinginan bermain tidak pernah padam. Mengapa ? Karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikan, kita melakukan itu tanpa paksaan. Kita mendapatkan kebebasan dan bermain sesuka hati kita.
            Bermain pada masa awal kanak-kanak adalah kegiatan yang merupakan perbuatan bagi anak. Setiap hari anak bermain tidak henti-hentinya. Seolah-olah tidak ada capainya, ia baru berhenti kalau ia tidur. Dunia anak adalah dunia bermain. Dia tidak menginginkan pencapaian hasil tertentu atau prestasi tetapi yang dia inginkan kegiatan bermainnya itu. Karena pada saat kegiatan bermain berlangsung seluruh panca inderanya aktif bergerak, baik motorik maupun mental intelektual, emosi. Selain untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mentalnya, juga merangsang tumbuh-kembangnya percaya diri, disiplin, emosionalitas, sosialitas, personalitas, moralitas, agama dan sebagainya. Bermain merupakan suatu fenomena yang sangat menarik perhatian para ahli pendidikan, psikologi, filsafat dan ahli-ahli bidang ilmu yang lainnya.
            Mengingat betapa penting dan mendasarnya kegiatan bermain bagi anak, seorang “filosof” sekaligus “pedagog” dan “pakar psikologi”, mengemukakan bahwa “bermain adalah kesibukan yang amat hakiki” bagi anak yang merasa aman dalam dunia, yang berisikan berbagai kemungkinan. Pendapat ini dikemukakan oleh : “M.J. Langeveld” dalam bukunya “Studien Zur Anthropologie des Kindes” yang diterbitkan di Tubingen Jerman Barat.
            “Kruijt” mengatakan bahwa : “Bermain ialah suatu pekerjaan yang bersifat bebas, spontan yang dapat dilakukan dengan bebas pula tanpa memikirkan susah payah” (Kruijt, 1972). Ahli filsafat Yunani, Plato dan Aristoteles serta Frobel sebagai pendidik beranggapan bahwa bermain adalah kegiatan yang mempunyai nilai praktis.
            Bruner sebagai ahli psikologi perkembangan, mengatakan bahwa “bermain dalam masa kanak-kanak adalah kegiatan serius yang merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak.” Karena dari berbagai pendapat terdahulu tentang bermain-main itu sendiri merupakan kegiatan yang bebas dan spontan.
            “Singgih Gunarsa” mengemukakan bahwa bermain adalah kebutuhan yang mutlak diperlukan anak, untuk mengembangkan seluruh aspek kehidupan beserta fungsinya. Pada orang dewasa atau remaja kegiatan ini tidak disebut bermain melainkan, misalnya : hobi, rekreasi, hiburan, olahraga, membaca dan sebagainya.
            Mengapa bermain menyenangkan ? Karena :
1.      Gerakan insting untuk melatih otot-otot
2.      Memperkuat rasa harga diri
3.      Dikagumi teman
4.      Menghayati berbagai emosi pada saat bermain
5.      Mendapat kepuasan
6.      Mendapat hadiah (pada bermain kompetitif).
Bermain pada anak tidak menghendaki pencapaian hasil atau tujuan, melainkan bermainnya itu sendiri, tetapi bagi orang dewasa bermain adalah kebalikannya bermain pada anak-anak, yaitu suatu bekerja yang dipaksakan untuk mencapai suatu tujuan dan merupakan kesungguhan

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts