Perkembangan motorik pada setiap anak mengalami perbedaan, ada anak
yang mengalami perkembangan motoriknya sangat baik seperti yang dialami para
atlet, tetapi ada anak yang mengalami keterbatasan. Selain itu juga dipengaruhi
adanya jenis kelamin. Pengembangan motorik anak pra sekolah yang adalah bahwa
suatu perubahan, baik fisik maupun psikis, sesuai dengan masa pertumbuhannya,
keberadaan perkembangan motorik anak juga dipengaruhi hal lain di antaranya
asupan gizi, status kesehatan dan perlakuan motorik sesuai dengan masa
perkembangan (Depdiknas, 2008: 6). Kegiatan dalam pengembangan fisik motorik
lebih membuat anak enjoy karena lebih banyak kegiatan bermainnya.
Seperti halnya pendapat Elkind (Padmonodewo, 2003: 15) menyatakan
bahwa anak-anak membutuhkan dukungan yang kuat untuk bermain dan kegiatan yang
dipilih sendiri dengan tujuan untuk bertahan dalam stres yang ada sekarang
dalam lingkungan anak. Sujiono (2007: 11) berpendapat bahwa gerakan motorik
kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh
anak.
Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti
otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak. Perkembangan motorik kasar anak
lebih dulu dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang
benda-benda yang ukuran besar daripada ukuran yang kecil. Karena anak belum
mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti
meronce, menggunting dan lain-lain.
Pengembangan motorik anak memerlukan koordinasi antara otot-otot untuk
keterampilan gerakannya, misalnya meloncat dalam ketinggian + 20 cm perlu
kekuatan dan konsentrasi yang baik. Gerakan motorik kasar membutuhkan aktivitas
otot tangan, kaki dan seluruh tubuh anak. Ada beberapa kegiatan yang dapat
mengembangkan gerakan motorik anak.
Misalnya aktivitas berjalan di atas papan tititan, melompat tali,
senam, renang dan sebagainya. Hal tersebut selain dapat membuat senang anak
juga dapat
melatih
anak untuk percaya diri. Bredekamp dan Copple (Musfiroh, 2008: 71) berpendapat bahwa
anak usia 4 tahun sudah dapat melakukan aktivitas sebagai berikut:
a. Berjalan dengan menggunakan tumit kaki,
berjinjit, melompat tidak beraturan, dan berlari dengan baik.
b. Berlari degan satu kaki selama 5 detik
atau lebih, menguasai keseimbangan dengan berdiri di atas balok 4 inci, tetapi
mengalami kesulitan meniti balok selebar 5 cm tanpa melihat kakinya.
c. Menuruni tangga dengan kaki bergantian,
dapat memperkirakan tempat kaki berpijak.
d. Melompat dengan aturan tempo yang
memadai dan mampu memainkan permainan-permainan yang membutuhkan reaksi cepat.
e. Mulai mengkoordinasikan gerakan-gerakan
pada saat memanjat atau berguling pada trampolin kecil (kain layar yang
direntangkan untuk menampung akrobat).
f. Menunjukkan kesadaran untuk menilai
batas tingkah laku yang berbahaya dengan lebih baik, tetapi masih membutuhkan pengawasan
dijalan atau perlindungan diri pada aktivitas yang penting.
g. Menunjukkan peningkatan daya tahan
dalam periode yang lebih lama, kadang-kadang terlalu bersemangat dan kehilangan
kontrol diri dalam kegiatan kelompok.
Gerakan motorik anak dapat berkembang dengan baik bila mendapat kesempatan
untuk melakukan dengan leluasa untuk mencoba dan dapat bantuan serta peralatan
yang dibutuhkan serta bimbingan dari orang dewasa atau pendidik baik secara
formal maupun informal.
No comments:
Post a Comment