Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, February 21, 2017

Jenis – jenis Permainan


            Permainan erat hubungan dengan kata bermain. Bermain kegiatan yang menekankan kepada proses, permainan menekankan kepada alat atau sarana. Kedua kata bermain dan permainan mengandung kata kerja, karena ada kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau hewan.
            Dari beberapa buah teori tentang bermain, dapat disimpulkan bahwa bermain adalah “kegiatan/aktivitas khususnya yang dilakukan manusia”. “Permainan” adalah proses bermain yang di”bendakan” (mainan).
 Macam-macam permainan
1.      Permainan Fungsi
Permainan tanpa rangsangan dari luar maupun menggunakan mainan.
Contoh : hanya menggerakkan tangan dan kaki si bayi mendapatkan nilai bagi perkembangannya.
2.      Permainan Gerak
Awal permainan dilakukan si bayi seorang diri, setelah berumur + 3 tahun membutuhkan teman untuk bermain, suka bercanda, berlari-lari, melompat, memanjat dan sebagainya. Permainan gerak umumnya membutuhkan irama/musik dan anak akan suka sekali menerimanya.
3.      Permainan Membentuk (Kontrusktif)
Kegiatan membentuk pada tahun pertama hanya bersifat “merusak”, merobek, menarik-putuskan, dan sebagainya. Pada usia 2 tahun anak dengan tidak sengaja mengalami bahwa ia sanggup membuat “sesuatu”.
4.      Permainan Ilusi (Pernyataan Fantasi Anak)
Contoh : sepotong tongkat merupakan kuda, kursi merupakan mobil, atau kadang-kadang bajaj atau kereta api.
5.      Permainan Menerima (Reseptif)
Permainan yang didorong oleh perasaan keingin-tahuan dan rasa kagum. Pada anak usia + 5 tahun anak suka melihat gambar, mendengar cerita, melihat sesuatu, sepintas sikapnya pasif dan jiwanya yang aktif.
6.      Permainan Prestasi
Semacam permainan fungsi, karena tujuannya melatih fungsi yang bersangkutan. Pendapat Frobel dan Montessori berbeda terutama dalam permainan fungsi. Montessori lebih menghargai permainan fungsi dan gerak. Permainan ilusi merugikan karena tidak membawanya kepada kenyataan. Frobel sebaliknya yang penting adalah kegembiraan serta fantasinya yang dengan bebas menyatakan diri dalam permainan.
Pada Montessori semua permainan merupakan latihan fungsi. Akibat perbedaan pendapat maka menurut “Frobel” anak-anak boleh bermain sekehendak hatinya dengan alat-alat pelajarannya, sedangkan menurut “Montessori” anak-anak hanya boleh bermain menurut cara yang sudah ditetapkan masing-masing alat.

7.      Permainan Peran

Permainan ini merupakan permainan fantasi, seperti : bermain sekolah-sekolahan, pasar-pasaran, ibu-ibuan, dan sebagainya. Permainan ini  baginya adalah kenyataan, keadaan sesungguhnya.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts