Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Saturday, February 25, 2017

Sejarah Musik


Dari perjalanan sejarah terlihat bahwa perekembangan musik nasional di Indonesia pada masa kolonial Belanda (1908-1942) yaitu periode dalam sejarah pergerakan, bersamaan dengan berdirinya Budi Utomo yang berjuang pada awal periode itu disebut sebagai angkatan perintis kemerdekaan masa kolonialisme.Dalam perjalanan sejarah di Indonesia bangsa Belanda pernah mengajarkan instrumen musik  asal Barat kepada abdi dalem Kesultanan Kraton Yogyakarta dan Kasunanan Kraton Surakarta. Hal ini dilakukan,tujuannya agar dapat memainkan lagu kebangsaan ‘Wilhelmus’ saat upacara kunjungan tamu resmi pejabat dari negeri Belanda. Pada tanggal 26 mei 1923, terbentuklah tradisi musik diatonik yang dikembangkan dengan baik oleh Walter Spies dan beberapa orang Eropa serta seorang Letnan Angkatan Darat Hindia Belanda Dongelman.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, pemuda Indonesia mengucapkan ikrar sumpah pemuda, yaitu Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Sebagai simbol ikrar teks sumpah pemuda tersebut, berkumandanglah lagu ‘Indonesia Raya’ untuk pertama kalinya yang diciptakan Wage Rudolf Supratman ( W.R. Supratman). Diakuinya bahasa melayu sebagai bahasa nasional dan sekaligus diakuinya musik diatonis sebagai musik nasional, disebabkan perlakuan istimewa terhadap lagu ‘Indonesia Raya’ sebagai akibat diakuinya bahasa melayu sebagai bahasa nasional.
Hal ini memicu timbulnya konflik para cendekiawan Jawa pada masa itu yang menginginkan lagu ‘Indonesia Raya’ menggunakan musik khas Jawa melalui instrumen pukul gamelan. Upaya telah dilakukan dengan mencoba para empu gamelan pada tahun 1930-an dengan memodernisir gamelan secara praktek maupun teori. Perubahan-perubahan dalam notasi musik diantaranya pernah ditulis dalam buku kecil Muhamad Yamin, bahwa usaha-usaha memainkan lagu ‘Indonesia Raya’ dengan gamelan terbukti mengalami kegagalan, oleh karena secara teknis lagu itu memakai sistem tangganada diatonis, sementara instrumen gamelan memakai sistem tangga nada pentatonik.
Pada masa pendudukan Jepang dan Orde Lama 1942-1965, yaitu diawali perjuangan revolusi Indonesia, sebagai angkatan pendobrak hingga pasca kolonialisme. Perkembangan musik menjadi isu politik yang beredar, karena perbedaan pendapat di kalangan para pejuang seniman Indonesia. Perkembangan musik berfungsi sebagai salah satu sarana pendidikan nasional mengalir setelah munculnya generasi penerus sesudah W.R. Supratman dan Mochamad Syafei pendiri  INS Kayu Tanam di Sumatera Barat. Di Jawa di kenal generasi berikutnya yaitu Ismail Marzuki, Kusbini, Bintang Sudibyo, R. Soenarjo, H. Mutahar, R.A.J. Soedjasmin dan lain-lain..

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts