I.
Jawablah
perntanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Apa yang di maksud dengan
budaya? Sebutkan macam- macam wujud dari budaya!
2. Bagaimana sikap yang baik terhadap keragaman sosial budaya yang
ada?
Teks bacaan no 23 dan 24!
Sistem Tanam Paksa
Pemerintah Kolonial BelandaPada
masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam
paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan
di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa
dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi
secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung,
dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa.
Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampungdan Palembang. Di Minahasa,
kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa.
Pelaksanaan tanam paksa banyak
terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah
garapanapalagi jika tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya
untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan
ladang sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi
(tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan
terus-menerus.
5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus
dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab
rakyat/petani.
Adanya penyimpangan-penyimpangan
pelaksanaan tanam paksa mem-bawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia.
Akibat penyim pangan pelaksanaan tanam
paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal,
rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda
Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri.
Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian
sehingga jumlah penduduk menurun tajam.
Tanam paksa yang diterapkan
Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya
kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa
secara bertahap. Salah satu tokoh
Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama
samaran Multatuli.
Dia menentang tanam paksa dengan
mengarang buku berjudul Max Havelaar.
Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda
untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri
Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan
langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan (edukasi).
b. Membangun saluran pengairan (irigasi).
c. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang
penduduknya (transmigrasi).
3. Apakah tanam paksa itu?
4. Apa akibat penyimpangan tanam paksa?
5. Apakah maksud dari peristiwa menguap dan menyublim pada perubahan
wujud benda? Berikan contoh dari kedua peristiwa tersebut!
6. Sebutkan contoh perubahan wujud benda padat menjadi cair!
7. Apakah penyebab terjadinya perlawanan terhadap bangsa portugis?
Sebutkan bentuk bentuk perlawanannya!
8. Sebutkan faktor- faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa
Indonesia dalam mengusir penjajah!
9. Apakah yang dimaksud dengan lagu wajib? Sebutkan ciri- ciri dari
lagu wajib!
10. Bagaimanakah tempo lagu “Indonesia Raya”? Jelaskan!
No comments:
Post a Comment