Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Saturday, March 7, 2020

Cara Menghitung Kadar Operasi, Kinerja dan Kualitas



Dapat mengilustrasikan hubungan enam kerugian utama tersebut dengan tiga kadar yang digunakan untuk menghitung efektifitas peralatan. Loading time atau waktu pemuatan mengacu pada ketersediaan bersih dari peralatan selama periode yang ditentukan, seperti perhari atau perbulan. Dengan kata lain ini adalah waktu toal yang tersedia untuk operasinya minus downtime yang direncanakan atau yang diperlukan seperti jeda dalam jadwal produksi, waktu istirahat untuk pencegahan dan pertemuan harian di lantai kerja. Operating time atau waktu pengerjaan adalah waktu pemuatan minus waktu ketika mesinya mati dikarenakan macet, pengaturan dan penyesuaian, retooling dan penghentian lainnya. Dengan kata lain ia mengacu pada waktu ketika peralatannya beroparasi secara aktual.
Net operating time adalah waktu ketika peralatannya dijalankan pada kecepatan yang stabil atau konstan. Kerugian waktu dikarenakan oleh penghentian kecil dan berjalan pada kecepatan yang berkurang (seringkali diestimasi sebelumnya) dikurangi dari operating time untuk menentukan net operating time minus estimasi waktu yang diperlukan untuk mengerjakan kembali produk yang cacat. Ini adalah waktu selama pembuatan produk-produk yang layak diterima. Ketersediaan atau availability, atau kadar operasi adalah rasio dari waktu pemuatan terhadap net operating time. Kadar kinerja didasarkan pada kadar kecepatan kerja dan net operating time. Kadar kecepatan kerja adalah rasio dari waktu siklus ideal atau rancangan dari peralatannya terhadap waktu siklus yang aktualnya yang mencerminkan kerugian akibat pengurangan kecepatan.
Walaupun waktu siklus rancangannya sering digunakan dalam rasio ini, namun pada beberapa kasus kecepatannya harus lebih rendah dari kecepatan rancangan demi alasan kualitas, misalnya jika kecacatan rancangannya menghasilkan produk yang dibawah standar atau ketika berjalan pada kecepatan rancangan  ternyata menimbulkan masalah pada peralatannya. Pada kasus seperti ini, kinerjanya seharusnya dihitung menggunakan waktu siklus yang lebih rendah. Oleh karena itu kontrol kecepatan harus ditentukan berdasarkan kasus per kasus. Tergantung pada kondisi peralatannya, menurut Seiichi Nakajima (1989:36), bahwa salah satu metode berikut harus digunakan :
  1. Waktu siklus ditentukan oleh kecepatan rancangan.
  2. Waktu siklus berdasarkan pada kondisi  optimal terakhir (waktu siklus berubah-ubah menurut produknya)
  3. Waktu siklus tertinggi dapat dicapai atau waktu siklusnya diperkirakan berdasakan peralatan yang serupa.

Net operating rate tergantung pada penjagaan kecepatan tertentu dalam periode waktu tertentu. Sehingga, kerugian dari penghentian kecil, dan juga dari perbaikan masalah kecil serta melakukan penyesuaiannya, harus pula dipertimbangkan. Yang paling penting, kecepatan aktual (tanpa melihat kecepatan rancangan atau standarnya) sifatnya tidak relevan. Peralatan tentunya dapat dijalankan pada kecepatan lebih rendah, asalkan tetap stabil, sehingga operasional jangka panjang-nya  dapat dipertahankan. Efektivitas peralatan secara keseluruhan adalah produk dari kadar operasi (ketersediaan), kadar kinerja, dan kadar kualitas. Pengukuran ini menggabungkan ketersediaan terakhir dan kecepatan peralatan dengan kadar kualitasnya. Hal ini mencerminkan kemampuan pabrik secara keseluruhan.


No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts