Dapat mengilustrasikan
hubungan enam kerugian utama tersebut dengan tiga kadar yang digunakan untuk
menghitung efektifitas peralatan. Loading
time atau waktu pemuatan mengacu pada ketersediaan bersih dari peralatan
selama periode yang ditentukan, seperti perhari atau perbulan. Dengan kata lain
ini adalah waktu toal yang tersedia untuk operasinya minus downtime yang direncanakan atau yang diperlukan seperti jeda dalam
jadwal produksi, waktu istirahat untuk pencegahan dan pertemuan harian di
lantai kerja. Operating time atau
waktu pengerjaan adalah waktu pemuatan minus waktu ketika mesinya mati
dikarenakan macet, pengaturan dan penyesuaian, retooling dan penghentian lainnya. Dengan kata lain ia mengacu pada
waktu ketika peralatannya beroparasi secara aktual.
Net operating time adalah
waktu ketika peralatannya dijalankan pada kecepatan yang stabil atau konstan.
Kerugian waktu dikarenakan oleh penghentian kecil dan berjalan pada kecepatan
yang berkurang (seringkali diestimasi sebelumnya) dikurangi dari operating time untuk menentukan net operating time minus estimasi waktu
yang diperlukan untuk mengerjakan kembali produk yang cacat. Ini adalah waktu
selama pembuatan produk-produk yang layak diterima. Ketersediaan atau availability, atau kadar operasi adalah
rasio dari waktu pemuatan terhadap net
operating time. Kadar kinerja didasarkan pada kadar kecepatan kerja dan net operating time. Kadar kecepatan
kerja adalah rasio dari waktu siklus ideal atau rancangan dari peralatannya
terhadap waktu siklus yang aktualnya yang mencerminkan kerugian akibat
pengurangan kecepatan.
Walaupun waktu siklus
rancangannya sering digunakan dalam rasio ini, namun pada beberapa kasus
kecepatannya harus lebih rendah dari kecepatan rancangan demi alasan kualitas,
misalnya jika kecacatan rancangannya menghasilkan produk yang dibawah standar
atau ketika berjalan pada kecepatan rancangan
ternyata menimbulkan masalah pada peralatannya. Pada kasus seperti ini,
kinerjanya seharusnya dihitung menggunakan waktu siklus yang lebih rendah. Oleh
karena itu kontrol kecepatan harus ditentukan berdasarkan kasus per kasus.
Tergantung pada kondisi peralatannya, menurut Seiichi Nakajima (1989:36), bahwa
salah satu metode berikut harus digunakan :
- Waktu
siklus ditentukan oleh kecepatan rancangan.
- Waktu
siklus berdasarkan pada kondisi
optimal terakhir (waktu siklus berubah-ubah menurut produknya)
- Waktu
siklus tertinggi dapat dicapai atau waktu siklusnya diperkirakan
berdasakan peralatan yang serupa.
Net operating rate
tergantung pada penjagaan kecepatan tertentu dalam periode waktu tertentu.
Sehingga, kerugian dari penghentian kecil, dan juga dari perbaikan masalah
kecil serta melakukan penyesuaiannya, harus pula dipertimbangkan. Yang paling
penting, kecepatan aktual (tanpa melihat kecepatan rancangan atau standarnya)
sifatnya tidak relevan. Peralatan tentunya dapat dijalankan pada kecepatan
lebih rendah, asalkan tetap stabil, sehingga operasional jangka
panjang-nya dapat dipertahankan.
Efektivitas peralatan secara keseluruhan adalah produk dari kadar operasi
(ketersediaan), kadar kinerja, dan kadar kualitas. Pengukuran ini menggabungkan
ketersediaan terakhir dan kecepatan peralatan dengan kadar kualitasnya. Hal ini
mencerminkan kemampuan pabrik secara keseluruhan.
No comments:
Post a Comment