Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Saturday, March 7, 2020

Jenis-jenis tindakan Perawatan (Maintenance)



            Kata Maintenance berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua susunan kata yaitu manus dan tenere. Manus yang berarti tangan dan tenere yang berarti memegang.  Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa maintenance itu adalah “ensuring that physical assets continue to fulfill their intended functions and its associated desired standar performance” dengan tujuan untuk menjaga availability dan realibility dengan biaya yang serendah mungkin.
            Untuk menjaga life cycle suatu mesin maka diperlukan sekali adanya perawatan terhadap mesin tersebut guna menjaga performa mesin agar tetap stabil dan sama dikala pada saat pertama kali comissioning. Perawatan merupakan suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti dalam kondisi sebelumnya.
Dari pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi, aktivitas perawatan harus dikontrol berdasarkan kepada kondisi terjaga, dan aktivitas perawatan banyak berhubungan erat dengan pemakaian peralatan, bahan, pekerjaan, cara penanganan, dll.
Tujuan umum perawatan adalah untuk menjamin ketersediaan, keandalan pasilitas (mesin dan peralatan secara ekonomis dan teknis sehingga dalam penggunaannya dapat dilaksanakan seoptimal mungkin). Selain itu dengan adanya perawatan maka akan memperpanjang usia kegunaan fasilitas tersebut. Dilain pihak keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya perawatan ini adalah menjamin kesiapan operasional seluruh pasilitas yang diperlukan dalam keadaan darurat dan menjamin keselamatan kerja dan keamanan dalam penggunaannya.
Dalam kenyatannya dilapangan, maintenance/perawatan itu dibagi menjadi dua bagian yaitu yang disebut dengan Planned maintenance dan unplanned maintenance. Pada schedule planned maintenance dibagi lagi menjadi preventive maintenance dengan corrective maintenance dimana untuk pekerjaan tersebut bisa dikerjakan untuk unit yang dalam kondisi running maintenance, shut down maintenance dan break down maintenance. Sementara untuk unplanned maintenance hanya dilakukan pada unit yang dianggap emergency maintenance.
Menurut Rajagukguk, Rafael., (www.migas-indonesia.com) Preventive maintenance adalah tindakan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala sesuai dengan anjuran pada instruction manual atau pengalaman si crew maintenance terhadap equipment yang bersangkutan. Misalnya, penggantian oli yang dilakukan setiap 6 bulan atau penggantian grease setiap 8000 running hours, penggantian bucket gas turbine setiap 2000 running hours, dsb.
Namun menurut Ilham B Santoso, (www.migas-indonesia.com) Preventive Maintenance itu adalah tindakan pemeliharaan yang menggunakan metoda strategi schedule inspection (rusak maupun tidak rusak) dalam melakukan corrective/maintenance mesin atau equipment harus berhenti. Biasanya program tersebut di upload ke dalam CMMS system baik itu SAP,MIMS,dll, sehingga akan di issued secara berkala, konsekuensinya adalah work schedule tinggi, memerlukan sumber yang banyak, breakdown masih tinggi, potensi adanya kerusakan baru karena prosedur yang tidak benar, memerlukan waktu yang lebih lama dalam menemukan root cause.
Menurut Rajagukguk, Rafael., (www.migas-indonesia.com) Predictive maintenance adalah salah satu metoda pemeliharaan yang didasarkan pada kondisi equipment yang sedang dicheck. Predictive maintenance membutuhkan bantuan alat-alat presisi seperti vibration analyzer, oil analysis, ulttrasonic, dll. Dengan memakai vibration analyzer kita misalnya bisa mengetahui gejala kerusakan pada bearing, looseness, unbalance pada kondisi yang paling dini, sehingga kita bisa melakukan persiapan untuk shutdown dengan lebih terencana. Pembelian atau pembuatan spare part, tenaga kerja, peralatan dapat dipersiapakan lebih awal sehingga kalaupun kita melakukan shutdown akan membutuhkan waktu dan biaya yang lebih sedikit.
Namun menurut Ilham B Santoso, (www.migas-indonesia.com) Predictive Maintenance itu merupakan tindakan pemeliharaan yang menggunakan strategi base on condition sebelum melakukan tindakan corrective maintenance. Untuk strategi ini memanfaatkan vibration monitoring, oil analysis, preformance monitoring, infra-red,dll tanpa harus memberhentikan peralatan/mesin. Equipment yang dilakukan monitoring ini tetap berjalan normal, namun konsekuensinya adalah work schedule berkurang, mempercepat penyelesaian kerusakan, breakdown dapat diturunkan, investasi untuk teknologi cukup besar, mencegah secondary failure, manage source lebih baik.
Perawatan merupakan semua kegiatan yang dibutuhkan untuk mempertahankan suatu mesin atau peralatan dalam kondisi yang dikehendaki dan siap untuk beroperasi, atau jika terjadi kerusakan diupayakan mesin atau peralatan dikembalikan pada kondisi yang baik.
Menurut [Hadi, 1991] pada umumnya kegiatan perawatan dapat digolongkan dalam dua bagian yaitu :
1.     Tindakan Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan adalah kegiatan perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya kerusakan, atau kegiatan perawatan atau pemeliharaan yang dilakukan untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang timbul secara tidak terduga pada saat sistem atau mesin sedang beroperasi. Tujuan perawatan jenis ini adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan yang tak terduga dan untuk menemukan kondisi yang dapat menyebabkan system mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Permasalahan yang biasa timbul pada perawatan preventive adalah penentuan interval waktu pemeriksaan atau penggantian periodik sehingga tercapai kondisi optimal yang meminimasi ongkos perawatan yang harus dikeluarkan dan memaksimasi tingkat ketersediaan (availability). Pada umumnya tindakan perawatan preventive diselenggarakan secara terjadwal, meliputi penggantian komponen, penggantian cairan pelumas, maupun penyetelan suatu sub system. Perawatan pencegahan dilaksanakan pada tingkat perawatan ringan, sedang dan berat.
2.     Tindakan Perawatan Perbaikan (corrective replacement)
Kegiatan perbaikan adalah kegiatan perawatan yang dilakukan  setelah terjadinya kerusakan atau sistem tidak dapat berfungsi dengan baik. Tindakan yang dapat diambil adalah berupa penggantian komponen (corrective replacement),    perbaikan  kecil (repair), dan perbaikan besar (overhaul). Kegiatan pemeliharaan ini merupakan perbaikan  dan dilakukan setelah mesin atau system mengalami kerusakan atau tidak dapat berfungsi dengan baik. Perawatan ini disebut juga dengan reparasi  (repair maintenance) yang biasanya terjadi karena perawatan pencegahan tidak dilakukan atau perawatan pencegahan sudah dilakukan tetapi pada suatu saat tertentu mesin atau system tersebut tetap rusak. Perawatan perbaikan ini lebih cenderung suatu tindakan yang tidak terjadwal.
Berdasarkan horison waktu perencanaan, tindakan perawatan pencegahan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
  1. Perawatan pencegahan untuk horison waktu yang terbatas (finite time interval). Disebut juga non-stationary preventive maintenance.
2.   Perawatan pencegahan untuk horison waktu yang tidak terbatas (infinite time interval). Disebut juga stasionary preventive maintenance.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts