Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, April 1, 2020

Mendongeng Bagi Anak Usia Dini


Media/Alat Mendongeng Bagi Anak Usia Dini
Media dan Alat bercerita Berdasarkan cara penyajiannya, bercerita dapat disampaikan dengan alat peraga maupun tanpa alat peraga (dirrect story). Sedangkan bercerita dengan alat peraga tersebut dibedakan menjadi peraga langsung (membawa contoh langsung:kucing dsb) maupun peraga tidak langsung (boneka, gambar, wayang dsb). Agar bercerita lebih menarik dan tidak membosankan, pendidik disarankan untuk lebih variatif dalam bercerita, adakalanya mendongeng secara langsung, panggung boneka, papan flanel, slide, gambar seri, membacakan cerita dan sebagainya.sehingga kegiatan bercerita tidak menjemukan.
Bentuk-bentuk metode bercerita tersebut terbagi dua yaitu:
1. Bercerita tanpa alat peraga.
2. Bercerita dengan alat peraga.
Bentuk bercerita dengan alat peragaan terbagi dua yaitu:
1. Bercerita dengan alat peragaan langsung.
2. Bercerita dengan alat peraga tak langsung\benda tiruan.
Praktek Mendongeng
Bercerita Tanpa Alat:
a.    Guru mengatur posisi tempat duduk anak
b.   Guru merangsang anak agar mau mendengarkan dan mem perhatikan isi cerita.
c.    Guru mulai bercerita dengan terlebih dahulu menyebutkan judul cerita.
d.   Setelah selesai bercerita, guru memberi tugas pada anak – anak, untuk menceritakan kembali isi cerita tersebut secara bergantian.
e.    Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah bisa dan memberikan motivasi kepada anak yang belum bisa.
Bercerita dengan alat peraga langsung:
a.    Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan.
b.   Guru memberikan pendahuluan dengan membicarakan tentang alat peraga seekor kelinci dan daun kol , misalnya tentang warna bulu kelinci, nama , jumlah kaki, bentuk telinga, makanannya, berjalannya bagaimana, dsb. Sambil memberi kesempatan anak untuk memegang dan membelai kelinci tersebut.
c.    Setelah cukup memberi penjelasan tentang alat peraga kelinci, guru lalu memasukkan kelinci ke dalam kandang, lalu guru mulai bercerita.
d.   Guru merangsang anak untuk mendengarkan cerita.
e.    Setelah selesai bercerita guru memberikan pertanyaan kepada anak.
f.    Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menjawab pertanyaan guru tersebut.
g.   Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah bisa dan memberikan motivasi kepada anak yang belum bisa.
Bercerita dengan gambar - gambar:
a.    Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan ( gambar – gambar )
b.   Guru mengatur posisi tempat duduk anak sesuai yang direncanakan.
c.    Guru merangsang anak agar mau mendengarkan dan mem perhatikan isi cerita.
d.   Guru bercerita dengan memperlihatkan alat peraga satu persatu sesuai dengan bagian yang diceritakan.
e.    Guru memberikan pertanyaan tentang isi cerita pendek tersebut kepada anak satu persatu (bertahap) kepada anak secara bergantian.
f.    Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menjawab pertanyaan guru tersebut.
g.   Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah bisa dan memberikan motivasi kepada anak yang belum bisa.

Bercerita dengan menggunakan papan planel:
a.    Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan.
b.   Guru mengatur posisi tempat duduk anak sesuai yang direncanakan.
c.    Guru menunjukkan alat peraga yang telah disiapkan dan kemudian menyebutkan nama –nama tokoh yang ada dalam isi cerita yang akan disampaikan.
d.   Guru merangsang anak untuk mendengarkan cerita.
e.    Guru menyebutkan judul cerita.
f.    Sambil bercerita, guru meletakkan potongan – potongan gambar pada papan planel yang sesuai dengan adegan yang akan diceritakan.
g.   Agar tidak membingungkan anak diusahakan supaya tidak terlalu banyak adegan yang sekaligus ditempelkan di papan planel pada saat yang sama.
h.   Setelah selesai bercerita guru memberikan pertanyaan kepada anak.
i.     Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menjawab pertanyaan guru tersebut.
b.   10.Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah bisa dan memberikan motivasi kepada anak yang belum bisa.
Membacakan Cerita ( Story Reading ):
a.    Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan.
b.   Guru mengatur posisi tempat duduk anak sesuai yang direncanakan.
c.    Buku dipegang oleh guru di tangan kiri dan posisi buku diatur sedemikian rupa, sehingga gambar dan tulisan dapat dilihat dengan jelas oleh anak.
d.   Guru merangsang anak untuk mendengarkan cerita.
e.    Sebagai pendahuluan, guru memperlihatkan gambar yang ada pada sampul sambil menyebutkan judul cerita dan membicarakan isi gambar.
f.    Guru membacakan cerita setiap halaman dengan intonasi suara, irama yang menarik dan ucapan yang jelas.
g.   Setelah membacakan cerita, guru memberi kesempatan kepada anak untuk menceritakan kembali isi cerita secara bergantian.
h.   Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah bisa dan memberikan motivasi kepada anak yang belum bisa.

Sandiwara boneka dengan panggung boneka :
a.    Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan.
b.   Guru mengatur posisi tempat duduk anak sesuai yang direncanakan.
c.    Guru memberikan prolog / pendahuluan.
d.   Guru melaksanakan dialog / percakapan antar boneka. Diantara dialog/percakapan tersebut diberi pengiring.
e.    Setelah dialog yang dilakukan sudah selesai, layar panggung ditutup apabila tidak ada layar boneka turun ke bawah panggung baik melalui sebelah kiri maupun sebelah kanan.
f.    Guru memberikan tugas kepada anak untuk menceritakan kembali isi cerita sederhana.
g.   Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah bisa dan memberikan motivasi kepada anak yang belum bisa.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts