Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Sunday, April 12, 2020

KECERDASAN VISUAL ANAK USIA 4-5 TAHUN



Menurut Gardner dalam Amstrong (2013:7); kecerdasan visual merupakan kemampuan untuk memahami dunia visual secara akurat (misalnya, sebagai pemburu,pramuka, atau pemandu) dan melakukan perubahan-perubahan pada persepsi tersebut (misalnya, sebagai dekorator interior, arsitek, seniman, atau penemu). Kecerdasan ini melibatkan kepekaan terhadap garis, bentuk, ruang, dan hubungan-hubungan yang ada diantara unsur-unsur ini. Hal ini mencakup kemampuan untuk memvisualisasikan, mewakili ide-ide visual secara grafis, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam sebuah matriks.
Menurut Olivia (2009:82); kecerdasan visual adalah kemampuan berpikir menggunakan visual atau gambar dan membayangkan dalam pikiran dalam bentuk dua tiga dimensi. Menurut Gardner dalam Musfiroh (2008:4.3); kecerdasan visual atau kecerdasan pandang-ruang didefinisikan sebagai kemampuan mempersepsi dunia visual secara akurat serta mentransformasikan persepsi dunia visual-spaial tersebut dalam berbagai bentuk.
Kecerdasan visual adalah kemampuan mempersepsikan dunia visual secara akurat (misalnya, sebagai pemburu, pramuka, pemandu) dan mentransformasikan persepsi dunia visual tersebut (misalnya, dekorator, interior, arsitek, seniman atau penemu). Kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat (Riyanto,2012:237).
Menurut Safaria (2010:18); kecerdasan visual akan menunjukkan kemampuan anak dalam memahami persfektif ruang dan dimensi. Anak yang memiliki kelebihan dalam intelegensi dimensi-ruang akan lebih cepat memahami bentuk-bentuk dimensi ruang, seperti bentuk-bentuk rumah, bangunan, ruangan, dan dekorasi. Mereka berpikir dalam bentuk visualisasi dan gambar.Anak-anak ini juga mampu memahami bentuk tiga dimensi, lebih mampu melihat bentuk gambar daripada kata-kata, dan memahami bagaimana memanipulasi dimensi ruang menjadi karya yang bernilai. Anak semacam ini umumnya berminat dalam bidang pekerjaan arsitek, insinyur, seniman lukis, seniman patung atau ahli bangunan.
Dari beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa kecerasan visual adalah suatu kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang untuk memahami sesuatu dengan memvisualisasikan menggunakan indra penglihatan baik yang berupa bentuk, warna dan ruang dan hasil dari penglihatan itu salah satunya anak dapat melukiskannya dengan sempurna pada kertas kosong.
Dalam perkembangan kecerdasan visual pada setiap usia anak anda dapat memperkirakan seberapa tinggi perkembangan kecerdasan visual anak anda saat ini. Jika anak-anak mempunyai ciri-ciri kecerdasan visual, maka anak anda wajib untuk mempertahankan dan terus mengembangkan kecerdasan visualnya.Akan tetapi jika anak anda tidak memiliki ciri-ciri perkembangan kecerdasan visual anda dapat mendidiknya, mengembangkannya, mengasahnya dan terus meningkatkan kecerdasan visualnya.
Menurut Gardner dalam Musfiroh (2008:4.14); kecerdasan visual anak usia dini dapat dikembangkan dengan berbagai cara, meliputi bermain, menggambar atau melukis, mewarnai, karyawisata, imajinasi dan katakan, bercerita, proyek, dekorasi. Anak usia dini memiliki kepekaan merasakan dan membayangkan dunia gambar dan ruang secara akurat. Menurut Sefrina (2013:59); anak dengan kecerdasan visual menonjol memiliki ciri yang berhubungan dengan gambar dan ruang, oleh karena itu kadang disebut dengan anak dengan cerdas gambar. Ciri pertama yang mudah diamati adalah anak sering kali dapat menceritakan objek/benda yang ditemuinya dengan sangat mendetail, mulai dari bentuk, warna, ukuran hingga bagian-bagian dari objek tersebut.
Menurut Sugiarto (2011:24); terdapat ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan visual yaitu:
a)     Menyukai bidang seni rupa (lukisan, patung dan sebagainya).
b)     Dapat mengembangkan gambaran dalam sesuatu ruang dari beberapa sudut yang berbeda.
c)     Menyukai bacaan yang penuh oleh gambar-gambar berwarna.



1.   Judul Permainan    : “Jiplak Koin”
2.   Tujuan                    : Merangsang anak mencermati bentuk dan senang
                          menggambar
3.   Alat dan Bahan      : kertas, pensil, koin 50 besar, 100, 500, dan 1000
4.   Cara Bermain                     :
1)       Ajak anak mengenal koin 50 besar, 100, 500 dan 1000.
2)       Perlihatkan cara menjiplak koin, yakni letakkan koin di bawah kertas tipis dan gosok kertas dengan pensil tepat di atas koin.
3)       Jawab pertanyaan anak jika mereka terheran-heran mengapa gambar pada koin bisa muncul pada kertas.
Biarkan mereka beruji pada benda-benda lain
4)       Balik koin dan dapatkan gambar di sisi lain.
5)       Rekatkan gambar 2 sisi koin, sehingga berwujud koin kertas.
6)       Lakukan hingga semua koin selesai dijiplak.
7)       Dorong anak hingga dapat melakukan permainan ini dan biarkan mereka mengembangkannya.      

5. Manfaat Permainan
            Dengan melakukan permainan JIPLAK KOIN maka anak akan dapat membedakan bentuk yang akan terbentuk dan dapat menggambar suatu bentuk yang menjadi imajinasinya.



No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts