Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, April 29, 2020

Model pembelajaran Eksperiential Learning Theory


Model pembelajaran David Kolb merupakan model pembelajaran yang didasarkan pada Teori Pembelajaran Eksperiensial (Eksperiential Learning Theory), sebagaimana yang dijelaskan dalam bukunya Experiential Learning : Experience as the Source of Learning and Development (1984). Dalam memahami pengalaman model ELT (Eksperiential Learning Theory) ini mempunyai dua pendekatan yang saling berkaitan, yaitu Pengalaman Konkret dan Konseptualisasi Abstrak, serta ada juga pendekatan untuk mengubah pengalaman, yaitu Observasi Reflektif dan Eksperimentasi Aktif.
Dalam model Kolb, proses belajar yang ideal dalam hubungannya dengan tuntutan-tuntutan situasional melibatkan empat tahap. Agar pembelajaran lebih aktif, keempat pendekatan di atas harus disertakan. Namun, karena individu berusaha menggunakan semua pendekatan tersebut, mereka cenderung mengembangkan kekuatan pada satu pendekatan-pemahaman pemngalaman dan satu pendekatan-transformasi pengalaman. Oleh karena itu, model-model pembelajaran harus mencakup kolaborasi dari pendekatan-pendekatan individual.
Adapun keempat pendekatan-pendekatan yang dimaksut adalah sebagai berikut:
1.      Konvergen, pada umumnya pendekatan ini ditandai dengan kemampuan melakukan konseptualisasi abstrak dan eksperimentasi aktif; Individu  dengan  gaya  ini  menyukai  mencari  sisisisi  praktis  dari  teori  atau gagasan.  Mereka  puas  ketika  mereka  dapat  mengambil  keputusan  dengan tepat dan menyelesaikan  permasalahan secara tuntas sehingga mereka lebih berminat  pada  tugastugas  teknis  daripada  membicarakan  mengenai  isuisu yang  bersifat  teoritis. Dalam  belajar mereka menyukai kegiatan belajar yang  menggunakan  eksperimen, demonstrasi, simulasi dan praktikum
2.      Divergen, siswa yang memiliki gaya belajar divergen cenderung lebih suka pada pengalaman konkret dan observasi reflektif; Individu  dengan  gaya  eksplorasi  menyukai  melihat  fenomena  berdasarkan perspektif  yang  majemuk.  Biasanya  individu  dengan  gaya  ini  menyukai bekerja  dalam  kelompok,  lebih  terbuka  terhadap  gagasan  dan  menghargai umpan balik meskipun bersifat personal.
3.      Asimilasi, mereka yang berpikir asimilatif biasanya lebih menyukai konseptualisasi abstrak dan observasi reflektif. Individu  dengan  gaya  asimilasi  senantiasa  memahami  permasalahan  secara luas  kemudian  disimpulkan.  Mereka  biasanya  menyukai  teori  yang  dapat dirasionalisasi  atau  dilogika  daripada  nilainilai  praktis.  Dalam  beraktivitas, mereka  menyukai  aktivitas  seperti  membaca,  mengeksplorasi  model model  analitis, dan meluangkan banyak  waktu  untuk  berpikir  secara mendalam 
4.      Akomodasi, pendekatan ini ditandai dengan cenderungnya menggunakan pengalaman konkret  dan eksperimentasi aktif. Individu  dengan  gaya  ini  mengutamakan  pada  eksplorasi  pengalamanpengalaman yang menantang. Dalam mengatasi masalah, mereka belajar pada orang yang memiliki informasi dan wawasan yang luas.  Individu dengan  tipe ini  menyukai  menyelesaikan  tugas  bersamasama  dengan  orang  lain  baik dalam  merencanakan  tujuan,  menyelesaikan  tugas  lapangan  dan  mencobacoba  cara  yang  unik  dan  kreatif  dalam menyelesaikan tugas. `
Berdasarkan  kombinasi  dari  keempat  gaya  belajar  di  atas,  Kolb  kemudian  membagi  menjadi  empat  preferensi  belajar yang diaplikasikan dalam pengukuran dengan  menggunakan  The Learning Style Inventory  (LSI)  yang  mengidentifikasi empat   kategori  preferensi  belajar  yang  bersifat  ipsatif  antara  lain,  orientasi konseptual,  orientasi  pengalaman,  orientasi  aksi  dan  orientasi  refleksi.  Setiap  pernyataan  yang  di  dalam  inventori  tersebut  mengacu  pada  empat  pilihan  jawaban,  antara  lain  (1)  prerefensi  rasional  (AC)  (2)  preferensi  hubungan interpersonal  (CE),  preferensi  untuk  latihan  (AE),  dan  (4)  preferensi  untuk observasi (RO). 

Sumber :
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran : Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Asmadi Alsa, Wahyu Widhiarso. 2010. Eksplorasi Gaya dan Strategi Regulasi Belajar Mahasiswa   yang Mendukung Pembelajaran Berpusat Mahasiswa. Bagian Pendidikan dan Psikometri Fakultas Psikologi UGM

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts