Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, April 22, 2020

Teknik Menulis Artikel di Media Daring


BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu aspek dari empat aspek kebahasaan yang ada dan dipelajari dalam pelajaran bahasa Indonesia. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan dasar yang diajarkan sejak seorang anak memasuki usia sekolah atau pendidikan formal. Sejak anak masuk ke tingkat taman kanak-kanak sudah diperkenalkan cara menulis.
Pada tingkat pendidikan selanjutnya, kemampuan menulis diarahkan terhadap kemampuan untuk menulis suatu hal. Hal ini berkaitan dengan tingkat pengetahuan yang diperoleh seorang individu. Pada saat tingkat pendidikan semakin tinggi maka kemampuan menulis yang diajarkan tidak hanya menulis suatu kata atau kalimat saja melainkan menjadi suatu paragraf bahkan menjadi suatu bacaan atau wacana.
Kemampuan menulis menjadi hal yang diperlukan dalam berbagai bidang. Salah satu bidang yang diwajibkan kemampuan menulis adalah bidang jurnalistik. Pada bidang ini seseorang diharuskan memiliki kemampuan menulis yang memadai apabila ingin mendalami dan bekerja pada bidang jurnalistik.
Untuk menjadi seorang jurnalis khususnya jurnalis di media cetak, seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan menulis yang baik. Karena menulis merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang jurnalis media cetak.
Pada saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang sangat cepat. Salah satunya yaitu dengan berkembangnnya media yang berbasiskan internet atau dikenal dengan media daring. Pada media daring ini juga berkembang bidang jurnalistik yang tadinya hanya berfokus pada media offline atau media cetak, sehingga dituntut kemampuan menulis yang berbeda bagi seorang jurnalis dalam menulis suatu hal di media daring tersebut.

Salah satu hal yang ditulis dalam sebuah media daring yang dilakukan oleh seorang jurnalis adalah menulis artikel. Akan tetapi saat ini tidak hanya seorang jurnalis yang bekerja pada suatu media yang hanya dapat menulis sebuah artikel, masyarakat umum pun juga dapat mengirimkan suatu tulisan baik berupa artikel atau hal lainnya yang dapat dikirimkan ke suatu media daring. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud membahas suatu makalah dengan tema “Menulis Artikel di Media Daring”. 

B.  Topik Pembahasan
Adapun topik pembahasan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.     Bagaimana teknik penulisan suatu artikel ?
2.     Bagaimana cara menulis artikel di media daring ?

C.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.     Untuk mengetahui teknik penulisan suatu artikel.
2.     Untuk mengetahui cara menulis artikel di media daring.














BAB II
PEMBAHASAN



A.      Teknik Penulisan Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya actual dan atau controversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Di sebut lepas, karena siapapun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing. Selain itu juga artikel yang ditulis tersebut tidak terkait dengan berita atau laporan tertentu. Ditulisnya pun boleh kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja (Sumadiria, 2004:1-2).
Artikel adalah salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka. Dapat pula dikatakan bahwa artikel adalah karya tulis yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang bersifat aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi (informasi), memengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), menghibur khalayak pembaca (Syamsul Alam, 2015).
Dari pendapat tersebut di atas menunjukkan bahwa artikel merupakan suatu karya tulis yang berisi opini seseorang yang dapat bersumber dari hasil penelitian atau hasil pemikiran dengan berdasarkan kajian pustaka. Artikel yang dibuat seseorang dapat berupa artikel ilmiah yang berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara resmi oleh lembaga tertentu yang kemudian hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam sebuah artikel.
Dari beberapa jenis artikel yang akan dibuat tersebut maka ada beberapa teknik penulisan dalam membuat sebuah artikel. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat suatu artikel adalah bahwa artikel tersebut akan dimuat di media mana. Apakah akan dimuat dalam media cetak atau jurnal ilmiah. Selain itu apakah artikel tersebut ditampilkan secara offline atau online (daring).
Menurut Syamsul Alam (2015) penulisan artikel yang berupa hasil penelitian  ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain (1) esensi dari substansi isi yang lebih diprioritaskan (pendahuluan, metode, dan hasil penelitian), (2) tata tampilan artikel, baik yang terkait dengan gaya selingkung maupun norma universal yang ditetapkan oleh dewan penyunting jurnal yang bersangkutan, (3) proporsi antarbagian artikel dan halaman maksimal yang diperbolehkan, dan (4) rambu anatomi artikel yang ditetapkan oleh dewan penyunting. Ketiga hal di atas saling mengait (butir 1-3 akan terintegrasi dalam butir 4). Bentuk integrasi tersebut difasilitasi oleh tata tulis tertentu, yang perwujudannya dalam bentuk artikel hasil penelitian yang dimuat dalam suatu jurnal yaitu, judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan dan saran, dan daftar rujukan.
Sedangkan menurut Suroso (2008) artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal dapat didasarkan pada hasil penelitian atau kajian suatu permasalahan yang didasarkan pada hasil pemikiran dan kepustakaan yang relevan.. Artikel ilmiah yang didasarkan hasil penelitian secara umum terdiri atas tujuh hal yaitu judul, abstrak pendahuluan, cara penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dan daftar pustaka.
a.    Judul artikel tidak harus sama dengan judul laporan penelitian. Di bawah judul dicantumkan nama penulis tanpa gelar dan lembaga tempat bertugas.
b.   Abstrak memuat inti permasalahan, cara penelitian, hasil dan kesimpulan. Abstrak tidak boleh lebih dari 100 kata. Artikel berbahasa Indonesia, abstrak ditulis berbahasa Inggris. Artikel berbahasa Inggris, abstrak ditulis berbahasa Indonesia. Di akhir abstrak ditulis kata-kata kunci (keywords)
c.    Pendahuluan berisi latar belakang masalah (mengapa masalah itu diteliti, perumusan masalah, tinjauan pustaka dan keterangan-keternagan terkait dengan tulisan. Rujukan ditunjukkan dengan menulis nama penulis dan tahun penerbitan buku. Landasan teori bisa dimasukkan dalam bagian ini.
d.   Cara penelitian menguraikan cara-cara pelaksanan penelitian mencakup subjek penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis data.
e.    Hasil penelitian pembahasan berisi uraian hasil yang diperoleh kemudian diberi pembahasan (penjelasan) ilmiah berdasarkan rujukan tertentu sehiongga masalah yang dikemukakan dapat dipecahkan. Hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian yang relevan.
f.    Simpulan memuat pernyataan singkat tentang hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan rumusan permasalahan.
g.   Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang dipakai dalam penyusunan artikel ilmiah saja. Tidak perlu sama dengan daftar pustaka yang terdapat dalam laporan penelitian.
Sebagai proses kreatif, menulis artikel dibagi ke dalam tiga tahap: (1) persiapan penulisan (prewriting), (2) pelaksanaan penulisan (writing) dan perbaikan materi tulisan (editing). Ketiga tahap ini sangat menentukan seseorang dalam menuai keberhasilan atau sebaliknya kegagalan dalam proses penulisan artikel.
Pada tahap persiapan seorang penulis artikel perlu menyiapkan beberapa hal antara lain (a) aspek administratif, (b) aspek teknis, (c) aspek akademis (d) aspek psikologis. Keempat aspek tersebut merupakan persyaratan elementer yang wajib ditempuh dan dipatuhi oleh para calon penulis artikel.
Pada tahap pelaksanaan penulisan, seorang penulis harus memusatkan perhatian hanya kepada tulisan dan menghindari gangguan yang bisa membatalkan aktivitas kreatif. Dengan berpedoman pada kerangka karangan (outline) yang sudah kita buat disertai daftar referensi yang sudah tersusun di atas meja, maka pekerjaan kita hanya satu: menulis dan terus menulis.
Pada tahap perbaikan materi tulisan (penyuntingan) seorang penulis harus membaca, memperhatikan, mengoreksi, serta melakukan revisi terhadap beberapa hal yang menyangkut aspek teknis dan aspek substansi (materi isi) tulisan antara lain meliputi : (a) judul, (b) intro, (c) komposisi, (d) akurasi dan relevansi data (referensi) (e) ejaan dan istilah-istilah teknis serta kata serapan yang dipakai, (f) gramatika, (g) bobot dan substansi materi tulisan dan (h) asumsi dampak yang diharapkan dari media dan khalayak pembaca (Sumadiria, 2004 : 19-23).



B.      Menulis Artikel di Media Daring
Dalam melakukan kegiatan menulis didasarkan pada dua tujuan. Pertama, kegiatan menulis karena tugas pekerjaan dan tuntutan profesinya. Kedua, kegiatan menulis karena ingin mengekspresikan gagasannya tanpa harus dikaitkan dengan tugas dengan tujuan rekreasi dan kontemplasi. Seorang dosen menulis agar tulisannya dapat dimuat di jurnal terakreditasi yang dapat digunakan untuk kenaikan jabatan akademik. Ia juga menulis karena terpaksa melaporkan hasil penelitian, melaporkan kegiatan proyek, memenuhi undangan untuk menjadi pemakalah seminar nasional atau internasional. Seorang mahasiswa program S2 menulis tesis agar ia memperoleh derajat akademik dan memperoleh ijazah. Seorang mahasiswa S1 menulis karena mengerjakan tugas akhir dalam rangka menyelesaikan kuliahnya.
Kegiatan menulis yang dilakukan bertujuan melakukan rekreasi dan kontemplasi, tidak dikaitkan dengan tugas dan pekerjaannya. Seorang sarjana ilmu sosial dapat menulis artikel tentang prostitusi yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Seorang ibu rumah tangga menulis opini di media massa tentang tayangan televisi yang tidak edukatif. Seorang penderita penyakit kanker kronis berbagi dengan pembaca, menulis surat pembaca bagaimana menjinakkan penyakit kanker ganas.
Menurut medianya menulis dapat dilakukan di jurnal ilmiah, majalah, surat kabar, dan media online. Menurut jenisnya karya ilmiah dibedakan karya ilmiah dan karya nonilmiah seperti cerpen, novel, dan esai sastra budaya. Menurut tingkat keilmiahannya, karya ilmiah secara gradasi diurutkan (a) jurnal ilmiah, (b) buku ilmiah, (c) laporan penelitian, (d) makalah seminar, (e) karya ilmiah populer di media massa seperti opini dan feature (Suroso,2008).
Saat ini dengan semakin berkembangnya teknologi informasi yang berbasiskan internet telah menjadikan dan membuat suatu media yang disebut media online atau media daring. Pada saat ini media massa tidak hanya terjadi secara offline melainkan dapat pula dilihat dan dibaca secara online. Pada media online dapat memuat berbagai hal bentuk tulisan seperti puisi, syair, cerpen, novel maupun artikel yang diterbitkan oleh berbagai media online.
Perkembangan internet yang muncul pada abad ke 21 membuat pengguna internet dan masyarakat luas masih mengidentikkan internet sebagai perkembangan teknologi komputer atau “internet is tool is not medium”. Anggapan ini tidak menjadi hilang manakala booming fasilitas internet (e-mail, chatting dan browser) digunakan oleh banyak orang untuk berkomunikasi (Effendi, 2010).
Sekian tahun setelah Internet muncul maka dimulailah era koran online. Di Indonesia salah satu pelopornya adalah detik.com yang berdiri pada tanggal 9 Juli 1998. Situs ini dengan cepat menjadi populer bagi pengguna Internet asal Indonesia. Setelah itu koran online mulai bertambah satu per satu sehingga sekarang Koran online sudah banyak. Sebagian besar koran online itu milik koran nasional yang tradisional atau konvensional misalnya kompas.com adalah koran online milik harian Kompas, suarapembaruan.com milik harian Suara Pembaruan dan lain sebagainya.
Keunggulan koran online adalah berita yang disajikan selalu berita hangat atau kalau ada berita tentang sesuatu hal maka berita itu selalu diperbarui, jadi tidak heran kalau berita di koran online pendek-pendek. Apabila ada kasus yang menjadi perbincangan masyarakat maka orang yang penasaran tinggal mengakses koran online dan informasi yang disajikan akan terus diperbarui secara periodik. Koran online juga dapat diakses selama 24 jam jadi tidak soal apakah seseorang baru bisa membaca berita pada tengah malam ataupun dini hari. Koran online menggunakan media Internet sehingga dimanapun seseorang mengakses Internet tidak ada masalah baginya untuk membaca koran online yang terbit di negara manapun. Koran online semakin banyak dibaca orang karena new media juga bertambah misalnya i-pad dan smartphone yang memudahkan orang masuk ke Internet.
Menulis artikel di media daring juga tidak jauh berbeda dengan menulis untuk media cetak. Penulisan artikel di media daring tetap memperhatikan kaidah-kaidah penulisan artikel serta memperhatikan aturan-aturan yang ada sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

BAB III
PENUTUP



A. Kesimpulan
Kemampuan menulis menjadi hal yang diperlukan dalam berbagai bidang. Salah satu bidang yang diwajibkan kemampuan menulis adalah bidang jurnalistik. Pada bidang ini seseorang diharuskan memiliki kemampuan menulis yang memadai apabila ingin mendalami dan bekerja pada bidang jurnalistik. Untuk menjadi seorang jurnalis khususnya jurnalis di media cetak, seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan menulis yang baik. Karena menulis merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang jurnalis media cetak.
Artikel merupakan suatu karya tulis yang berisi opini seseorang yang dapat bersumber dari hasil penelitian atau hasil pemikiran dengan berdasarkan kajian pustaka. Artikel yang dibuat seseorang dapat berupa artikel ilmiah yang berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara resmi oleh lembaga tertentu yang kemudian hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam sebuah artikel. Dari beberapa jenis artikel yang akan dibuat tersebut maka ada beberapa teknik penulisan dalam membuat sebuah artikel. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat suatu artikel adalah bahwa artikel tersebut akan dimuat di media mana. Apakah akan dimuat dalam media cetak atau jurnal ilmiah. Selain itu apakah artikel tersebut ditampilkan secara offline atau online (daring).

B. Implikasi
Adapun implikasi dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat membuat artikel yang nantinya dapat dimuat baik itu di media cetak maupun di media daring.



C.  Saran
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut :
1.     Pihak kampus mengadakan pelatihan teknik penulisan artikel bagi mahasiswa.
2.     Diadakannya lomba penulisan artikel antar mahasiswa.





DAFTAR PUSTAKA


Effendi, M. (2010). Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Komunika ISSN: 1978-1261. Vol.4 No.1 Januari-Juni 2010 pp.130-142

Situmorang, R. (2012). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.8, No.1: hal. 73–87, (ISSN:0216–1249)

Sumadiria, A.H. (2004). Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Panduan Praktis Penulis & Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Suroso. (2008). Menulis Artikel Untuk Jurnal Ilmiah Terakreditasi. Diskusi Ilmiah Menuju Penerbitan Publikasi Ilmiah Terakreditasi BPN STPN Yogyakarta, 10 Desember 2008

Syamsul Alam. (2015). Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Publikasi Ilmiah Melalui Jurnal. Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189







No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts