Pambudi juga menambahkan bahwa lima (5)
faktor yang menjadi tolok ukur sumber daya manusia yang mempunyai loyalitas
atau komitmen (Utomo, 2002:17), yaitu:
a.
Karyawan
tersebut berada di perusahaan tertentu;
b.
Karyawan
tersebut mengenal seluk beluk bisnis perusahaannya maupun para pelanggannya
dengan baik.
c.
Karyawan
tersebut turut berperan dalam mempertahankan hubungan dengan pelanggan yang
menguntungkan bagi perusahaannya;
d.
Karyawan
tersebut merupakan aset tak berwujud yang tidak dapat ditiru oleh para pesaing;
e.
Karyawan
tersebut mempromosikan perusahaannya, baik dari sudut produk, layanan, sebagai
tempat kerja yang ideal maupun keunggulan kinerja dan masa depan yang lebih
baik.
Sedangkan
menurut Steers dan Porter (1983) menyatakan bahwa timbulnya loyalitas kerja
dipengaruhi oleh faktor-faktor :
1. Karakteristik pribadi, meliputi usia,
masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, prestasi yang dimiliki, ras, dan
sifat kepribadian
2. Karakteristik pekerjaan, meliputi
tantangan kerja, stres kerja, kesempatan untuk berinteraksi sosial, job enrichment, identifikasi
tugas, umpan balik tugas, dan kecocokan tugas
3. Karakteristik desain perusahaan, yang
dapat dilihat dari sentralisasi, tingkat formalitas, tingkat keikutsertaan
dalam pengambilan keputusan, paling tidak telah menunjukkan berbagai tingkat
asosiasi dengan tanggung jawab perusahaan, ketergantungan fungsional maupun
fungsi kontrol perusahaan
4.
Pengalaman
yang diperoleh dalam perusahaan, yaitu internalisasi individu terhadap
perusahaan setelah melaksanakan pekerjaan dalam perusahaan tersebut meliputi
sikap positif terhadap perusahaan, rasa percaya terhadap perusahaan sehingga
menimbulkan rasa aman, merasakan adanya kepuasan pribadi yang dapat dipenuhi
oleh perusahaan.
Anaroga
(1992:88) yang dikutip oleh Sasmitaningrum (2008:72) Mengemukakan ada beberapa cara yang dapat ditempuh
untuk meningkatkan loyalitas kerja, yaitu:
a. Hubungan yang erat antarkaryawan, b. Saling keterbukaan
dalam hubungan kerja, c. Saling
pengertian antara pimpinan dengan karyawan,
d. Memperlakukan karyawan tidak sebagai buruh, tetapi
sebagai rekan kerja, e. Pimpinan
berusaha menyelami pribadi karyawan secara kekeluargaan, f. Rekreasi bersama
seluruh anggota perusahaan
No comments:
Post a Comment