Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, April 14, 2020

Jawaban Soal Psikologi Pendidikan




1. (a) IQ atau Intelegentie Quotient (kecerdasan intelijensi) merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu. Ada beberapa faktor dapat mempengaruhi intelejensi, sehingga terdapat perbedaan intelejensi seseorang dengan yang lain ialah :
                            i.    Pembawaan: Pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan cirri-ciri yang dibawa sejak lahir.
                          ii.    Kematangan: tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
                        iii.    Pembentukan: pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelijensi.
                         iv.    Minat dan Pembawaan yang khas: minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
                           v.    Kebebasan:Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah.
Intelejensi memiliki/memainkan peranan penting dalam kehidupannya. Akan tetapi kehidupan adalah sangat kompleks. Intelejensi bukan satu-satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Ada beberapa faktor yang menentukan suksesnya seseorang diantaranya : faktor kesehatan, watak (kepribadian).
Untuk kasus Doel yang memiliki nilai IQ tinggi tetapi mendapat nilai yang rendah dan di bawah rata-rata kelas ada beberapa kemungkinan penyebabnya seperti faktor kesehatan. Apabila Doel sering sakit-sakitan saja meskipun intelenjinya tinggi tetapi mendapat nilai yang rendah. Atau kemungkinan lainnya Doel memiliki watak/kepribadian yang membuat dirinya kurang memiliki cita-cita yang tinggi, sehingga kurang adanya usaha untuk mencapainya hasil yang maksimal.
(b)    Untuk mengetahui secara pasti apa penyebab sehingga Doel memiliki nilai lebih rendah dari kemampuan sebenarnya perlu dilakukan pendekatan secara komprehensif. Guru akan mencari informasi seputar lingkungan keluarganya, lingkungan masyarakatnya, kondisi kesehatannya baik secara fisik maupun mental. Apabila guru telah mengetahui secara pasti penyebab Doel mendapat nilai rendah maka guru dapat melakukan tindakan yang tepat dalam usaha mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Doel.

2. (a) Sarah yang saat itu berstatus mahasiswi sedang pada masa perkembangan individu dari masa kanak-kanak beralih ke fase remaja. Pada fase remaja ini merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Sementara Salzman mengemukakan bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orangtua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa yang pertama terjadi pada fase pranatal dan bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu pada tahun-tahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu mencapai kematangan daripada bagian-bagian yang lain. Hal ini terutama tampak jelas pada hidung, kaki, dan tangan. Pada masa remaja akhir, proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya.
Menurut Piaget, masa remaja sudah mencapai tahap operasi formal (operasi = kegiatan-kegiatan mental tentang berbagai gagasan). Remaja secara mental telah dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan abstrak. Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaannya mulai dari 12 – 20 tahun. Pada usia 16 tahun berat otak sudah menyamai orang dewasa.
Implikasi pendidikan atau bimbingan dari periode berpikir operasi formal ini adalah perlunya disiapkan program pendidikan atau bimbingan yang memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir siswa (remaja). Upaya yang dapat dilakukan seperti (1) penggunaan metode mengajar yang mendorong anak untuk aktif bertanya, mengemukakan gagasan atau mengujicobakan suatu materi, dan (2) melakukan dialog, diskusi atau curah pedapat dengan siswa.
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Pertumbuhan fisik, terutama, organ-organ seksual mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya seperti cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis.
Pada masa remaja berkembang “social cognition” yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nilai-nilai maupun perasaannya. Dalam hubungan persahabatan, remaja memilih teman yang memiliki kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, baik menyangkut interes, sikap, nilai, dan kepribadian.
Masa remaja merupakan saat berkembangnya identity (jati diri). Perkembangan ”identity” merupakan isu sentral pada masa remaja yang memberikan dasar bagi masa dewasa. Sejak masa anak, sudah berkembang kesadaran akan diri dan masa remaja merupakan saat pertama berkembang usahanya yang sadar untuk menjawab pertanyaan ”who am I?”
Dari kajian di atas menunjukkan bahwa tindakan Sarah pada saat ini lebih mencerminkan proses pencarian jati diri sebagai seorang remaja. Ia memiliki interest/minat serta cita-cita sendiri yang kadangkala berlainan dengan yang diinginkan oleh orang tua.
(b)  Untuk mengatasi kasus Sarah ini diperlukan adanya komunikasi yang efektif terutama dari orang tua Sarah sehingga tidak terjadi miskomunikasi antara orang tua dengan anaknya. Orang tua menginginkan Sarah kuliah di jurusan X sedangkan Sarah  sendiri menginginkan kuliah di Jurusan Y. Hal ini menyebabkan terjadinya pemaksaan kehendak orang tua terhadap anaknya. Anak perlu diberikan pengertian dan pengarahan yang komprehensif dari orang tua mengenai prospek dan isi dari jurusan yang akan diambil dan disesuaikan dengan minat dan bakat anak.

3. (a) Remaja merupakan masa berkembangnya identity. Identity merupakan vocal point dari pengalaman remaja, karena semua krisis normatif yang sebelumnya telah memberikan kontribusi kepada perkembangan identitas ini. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas. Dampaknya, mereka mungkin akan mengembangkan perilaku yang menyimpang (delinquent), melakukan kriminalitas, atau menutup diri dari masyarakat.
William Kay mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut :
a.   menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b.   Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai otoritas
c.   Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok
d.   Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya
e.   Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri
f.    Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup
g.   Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri kekanak-kanakan.
Kemampuan seseorang untuk menemukan sumber-sumber dan cara-cara untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhannya, dan menuntaskan tugas-tugas perkembangannya merupakan isyarat kunci bagi ketepatan perkembangannya. Upaya mengeksplorasi dan belajar adalah penting untuk bergerak ke arah self-realization. Periode remaja merupakan gerakan berkesinambungan dari masa anak ke masa dewasa.
Dalam membahas tujuan tugas perkembangan remaja, Pikunas (1976) mengemukakan pendapat Luella Cole yang mengklasifikasikannya ke dalam sembilan kategori yaitu :
1)     kematangan emosional
2)     pemantapan minat-minat heteroseksual
3)     kematangan sosial
4)     emansipasi dari kontrol keluarga
5)     kematangan intelektual
6)     memilih pekerjaan
7)     menggunakan waktu senggang secara tepat
8)     memiliki filsafat hidup
9)     identifikasi diri
Mengenai tujuan perkembangan remaja ini selanjutnya dapat disimak dalam tabel berikut.
DARI ARAH
KE ARAH
KEMATANGAN EMOSIONAL DAN SOSIAL
1.     Tidak toleran dan bersikap superior
2.     kaku dalam bergaul
3.     peniruan buta terhadap teman sebaya
4.     Kontrol orangtua
5.     Perasaan yang tidak jelas tentang dirinya/orang lain
6.     Kurang dapat mengendalikan diri dari rasa marah dan sikap permusahannya
1.     Bersikap toleran dan merasa nyaman
2.     Luwes dalam bergaul
3.     Interdependensi dan mempunyai self-esteem
4.     Kontrol diri sendiri
5.     Perasaan mau menerima dirinya dan orang lain
6.     Mampu menatakan emosinya secara konstruktif dan kreatif
PERKEMBANGAN HETEROKSEKSUALITAS
1.     Belum memiliki kesadaran tentang perubahan seksualnya
2.     Mengidentifikasi orang lain yang sama jenis kelaminnya
3.     Bergaul dengan banyak teman
1.     Menerima identitas seksualnya sebagai pria atau wanita
2.     Mempunyai perhatian terhadap jenis kelamin yang berbeda dan bergaul dengannya
3.     Memilih teman-teman tertentu
KEMATANGAN KOGNITIF
  1. Menyenangi prinsip-prinsip umum dan jawaban yang final
  2. Menerima kebenaran dari sumber otoritas
  3. Memiliki banyak minat atau perhatian
  4. Bersikap subjektif dalam menafsirkan sesuatu
  1. Membutuhkan penjelasan tentang fakta dan teori
  2. Memerlukan bukti sebelum menerima
  3. Memiliki sedikit minat/perhatian terhadap jenis kelamin yang berbeda dan bergaul dengannya
  4. Bersikap objektif dalam menafsirkan sesuatu
FILSAFAT HIDUP
  1. Tingkah laku dimotivasi oleh kesenjangan belaka
  2. Acuh tak acuh terhadap prinsip-prinsip ideologi dan etika
  3. Tingkah lakunya tergantung pada reinforcement (dorongan dari luar)
  1. Tingkah laku dimotivasi oleh aspirasi
  2. Melibatkan diri atau mempunyai perhatian terhadap ideologi dan etika
  3. Tingkah lakunya dibimbing oleh tanggung jawab moral

(b) untuk memberikan bimbingan kepada remaja maka diperlukan pendekatan yang dilakukan secara personal (personal aproach). Karena seorang remaja memiliki karakter khusus/spesial antara satu dengan lainnya sehingga memerlukan pendekatan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Pada fase ini remaja cenderung berbuat sesuatu yang berbeda dengan yang lainnya.
Remaja sebagai segmen dari siklus kehidupan manusia, menurut agama merupakan masa ”starting point” pemberlakuan hukum tasyri bagi seorang insani (mukkalaf). Oleh karena itu remaja sudah seharusnya melaksanakan nilai-nilai agama dalam kehidupannya. Pemikiran ini didasarkan kepada sabda Rasullullah SAW yang artinya : Pena (Pencatat amal) itu diangkat untuk ketiga kategori manusia, yaitu jabang bayi sampai remaja, orang tidur sampai bangun dan orang gila sampai sembuh kembali.”




 

Sumber :
Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Yusuf, S.LN 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung Remaja Rosdakarya

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts