Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Sunday, February 23, 2020

PENGARUH LINGKUNGAN FORMAL, NON FORMAL DAN INFORMAL




Formal, Informal dan Non Formal terhadap Lingkungan Pendidikan
   Lingkungan Formal, Non Formal ataupun Informal sangat berpengaruh terhadap lingkungan pendidikan, seperti misalnya lingkungan sekolah, sangat berperan pada individu tersebut dimana ia bisa belajar dari mulai usai 4 tahun hingga 23 tahun atau dari mulai TK sampai Perguruan Tinggi. Dari guru atau sekolah individu dapat menerima berbagai pelajaran yang nantinya dapat digunakan untuk bergaul dalam lingkungan masyarakat. Pelajaran di sekolah baik yang pelajaran teori maupun praktek akan sangat bermanfaat bagi perkembangan individu di dalam lingkungan non formal dan informal.
Dalam pergaulannya di masyarakat, individu harus mempunyai etika dan sopan santun.Untuk mendapatkan pembelajaran sopan santun dan etika ini dimulai dari pendidikan nonformal dalam keluarga.Di dalam keluarga individu dididik untuk menjadi seorang anak yang baik, yang tahu sopan santun dan etika serta mempunyai moral sifat yang terpuji.Selain dari keluarga pendidikan etika dan moral ini diperoleh juga dari pendidikan formal di sekolah dan pendidikan informal di masyarakat.
Ketiga lingkungan pendidikan baik Formal, Non Formal dan Informal sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan dan keberhasilan pendidikan seorang individu. Dari mulai lahir seorang anak akan didik dalam lingkungan keluarga (non formal) dari yang tidak mengerti menjadi mengerti dan seterusnya hingga mereka dapat mengerti benar tentang bagaimana cara hidup yang baik, berprilaku dan bersopan santun. Selanjutnya seorang individu akan memasuki pendidikan Formal setelah mengalami penggembelengan dalam lingkungan pendidikan keluarga. Dlam lingkungan pendidikan formal ini seorang individu akan diajarkan banyak sekali pengetahuan yang belum pernah ia miliki, dari pengetahuan pribadi, sosial, keagamaan sampai ke pengetahuan yang berasal dari luar kebudayaannya. Di sini seorang individu akan mendapat pengakuan dan legalitas dengan didapatkannya surat tanda tamat belajar setelah ia berhasil melewati proses pembelajaran dengan kurun waktu tertentu. Lingkungan pendidikan yang ketiga yang tidak kalah penting dan menjadi penentu berhasil tidaknya pendidikan pada lingkungan pendidikan non formal dan formal adalah pendidikan informal (pendidikan masyarakat). Di sini mereka akan bergaul langsung dengan masyarakat yang mempunyai beraneka ragam sifat dan kepribadian. Mereka dituntut untuk bisa mengaplikasikan hasil dari pendidikan keluarga dan sekolah. Di dalam lingkungan pendidikan informal seorang individu akan diberikan pembelajaran mengenai bagaimana menentukan sikap, bermusyawarah dan sebagainya.
Dari uraian di atas jelas pembelajaran yang didapatkan dari seorang individu tidak hanya berasal dari satu lingkungan pendidikan saja, melainkan dari ketiga lingkungan pendidikan sehingga antara yang satu dengan yang lain saling menyempurnakan dan akhirnya akan menghasilkan didikan yang ideal atau dalam istilah lain akan dihasilkan seorang insan kamil (manusia yang sempurna yang berguna bagi bangsa dan agama)
LINGKUNGAN PENDIDIKAN FORMAL

1. Pengertian Lingkungan Pendidikan Formal
   Lingkungan pendidikan formal menurut Dinn Wahyudin (2007 : 3.9) adalah suatu satuan (unit) sosial atau lembaga sosial yang secara sengaja dibangun dengan kekhususan tugasnya untuk melaksanakan proses pendidikan. Dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab I Pasal 11 dijelaskan bahwasannya pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstuktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2. Bentuk Pendidikan Formal
   Pada jalur pendidikan formal pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah serta Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas , Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah Kejuruan. Sedangkan pendidikan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.

3. Tujuan Pendidikan Formal
   Pendidikan formal atau sekolah mempunyai tujuan pendidikan sesuai dengan jenjang bentuk dan jenisnya.Tujuan sekolah dapat ditemukan pada kurikulum sekolah yang bersangkutan.Tujuan sekolah umumnya adalah memberikan bekal kemampuan kepada peserta didik dalam mengembangkan kehidupannya.

4. Karakteristik Pendidikan Formal
Adapun karakteristik pendidikan formal antaralain
 (a) lebih menekankan pengembangan intelektual
 (b) peserta didik bersifat homogeny
(c) isi pendidikan terprogram secara formal/kurikulumnya tertulis
(d) terstruktur, berjenjang dan bersinambungan
(e) waktu pendidikan terjadwal dan relatif lama
 (f) cara pelaksanaan pendidikan bersifat formal dan artificial
 (g) evaluasi pendidikan dilaksanakan secara sistematis
 (h) credential harus ada dan penting.

LINGKUNGAN PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Pengertian Lingkungan Pendidikan Non Formal
   Lingkungan pendidikan non formal merupakan lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat , baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif (Tirtarahardja dan Sula , 2000 : 179). Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab I Pasal 12 Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
2. Bentuk Pendidikan Non Formal
   Bentuk pendidikan non formal dapat terselenggara secara terstruktur dan berjenjang, dapat pula diselenggarakan secara tidak terstruktur dan berjenjang. Bentuk penyelanggaraan pendidikan non formal secara terstruktur dan berjenjang antara lain kursus komputer, kursus bahasa inggris, kelompok belajar paket A, kelompok belajar paket B yang merupakan lembaga kursus yang mempunyai tingkat kecakapan. Adapun bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terstruktur dan tidak berjenjang misalnya informasi, penyuluhan, ceramah melalui media.

3. Tujuan Pendidikan Non Formal       
Pendidikan Non Formal mempunyai tujuan pendidikan ditentukan oleh bentuk pendidikan formal itu sendiri sesuai dengan jenisnya. Dalam Wahyudin (2007 : 3.13) pendidikan non formal dapat berfungsi sebagai pengganti, pelengkap, penambah, juga pengembang pendidikan formal dan informal.

4. Karakteristik Pendidikan Non Formal
              Menurut Wahyudin (2007 : 3.12) karakteristik pendidikan formal antara lain :
(a) lebih menekankan pada pengembangan ketrampilan praktis
(b) peserta didiknya bersifat heterogen
(c) isi pendidikan ada yang terprogram secara tertulis ada pula yang tidak terprogram secara tertulis
(d) dapat terstruktur, berjenjang, dan bersinambungan dan dapat pula tidak terstruktur, tidak berjenjang dan tidak bersinambungan
(e) waktu pendidikan terjadwal ketat atau tidak terjadwal, lama pendidikan relatif singkat
(f) cara pelaksanaan pendidikan bersifat mungkin artificial mungkin pula bersifat wajar
(g) evaluasi dilaksanakan secara sistematis dapat pula tidak sistematis
(h) credential mungkin ada dan mungkin pula tidak ada.

LINGKUNGAN PENDIDIKAN INFORMAL
1. Pengertian Lingkungan Pendidikan Inform
   Menurut Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 Pasal 13, Pendidkan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pelaksanaan pendidikan berlangsung tidak dengan cara-cara artificial, melainkan secara alamiah atau berlangsung secara wajar, oleh sebab itu pendidikan dalam keluarga disebut pendidikan informal.
2. Bentuk Pendidikan  informal
   Bentuk pendidikan informal adalah keluarga. Bentuk keluarga berdasarkan keanggotaannya, menurut Kamanto Sunarto (Wahyudin, 2007 : 3.11) dibedakan menjadi keluarga batih (nuclear family) dan keluarga luas (extended family). Keluarga batih adalah keluarga terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.Sedangkan keluarga luas adalah keluarga yang terdiri atas beberapa keluarga batih.
5. Tujuan Pendidikan Informal
   Sekalipun tidak ada tujuan pendidikan dalam keluarga yang dirumuskan secara tersurat, tetapi secara tersirat dipahami bahwa tujuan pendidikan dalam keluarga pada umumnya adalah agar anak menjadi pribadi yang mantap, beragama, bermoral, dan menjadi anggota masyarakat yang baik. Fungsi pendidikan dalam keluarga menurut Wahyudin (2007 : 3.7) adalah
 (a) sebagai peletak dasar pendidikan anak, dan
 (b) sebagai persiapan ke arah kehidupan anak dalam masyarakatnya.

6. Karakteristik Pendidikan Informal
Karakteristik pendidikan informal antara lain :
(a) tujuan pendidikan lebih menekankan pada pengembangan karakter
(b) peserta didiknya bersifat heterogen
(c) isi pendidikan tidak terprogram secara formal
(d) tidak berjenjang
(e) waktu pendidikan tidak terjadwal ketat, relatif lama
(f) cara pelaksanaan pendidikan bersifat wajar
(g) evaluasi pendidikan tidak sistematis dan incidental
(h) credential tidak ada dan tidak penting.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts