Formal, Informal dan Non Formal terhadap Lingkungan
Pendidikan
Lingkungan Formal,
Non Formal ataupun Informal sangat berpengaruh terhadap lingkungan pendidikan,
seperti misalnya lingkungan sekolah, sangat berperan pada individu tersebut
dimana ia bisa belajar dari mulai usai 4 tahun hingga 23 tahun atau dari mulai
TK sampai Perguruan Tinggi. Dari guru atau sekolah individu dapat menerima
berbagai pelajaran yang nantinya dapat digunakan untuk bergaul dalam lingkungan
masyarakat. Pelajaran di sekolah baik yang pelajaran teori maupun praktek akan
sangat bermanfaat bagi perkembangan individu di dalam lingkungan non formal dan
informal.
Dalam pergaulannya di masyarakat, individu harus mempunyai
etika dan sopan santun.Untuk mendapatkan pembelajaran sopan santun dan etika
ini dimulai dari pendidikan nonformal dalam keluarga.Di dalam keluarga individu
dididik untuk menjadi seorang anak yang baik, yang tahu sopan santun dan etika
serta mempunyai moral sifat yang terpuji.Selain dari keluarga pendidikan etika
dan moral ini diperoleh juga dari pendidikan formal di sekolah dan pendidikan
informal di masyarakat.
Ketiga lingkungan pendidikan baik Formal, Non Formal dan
Informal sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan dan keberhasilan
pendidikan seorang individu. Dari mulai lahir seorang anak akan didik dalam
lingkungan keluarga (non formal) dari yang tidak mengerti menjadi mengerti dan
seterusnya hingga mereka dapat mengerti benar tentang bagaimana cara hidup yang
baik, berprilaku dan bersopan santun. Selanjutnya seorang individu akan
memasuki pendidikan Formal setelah mengalami penggembelengan dalam lingkungan
pendidikan keluarga. Dlam lingkungan pendidikan formal ini seorang individu
akan diajarkan banyak sekali pengetahuan yang belum pernah ia miliki, dari
pengetahuan pribadi, sosial, keagamaan sampai ke pengetahuan yang berasal dari
luar kebudayaannya. Di sini seorang individu akan mendapat pengakuan dan
legalitas dengan didapatkannya surat tanda tamat belajar setelah ia berhasil
melewati proses pembelajaran dengan kurun waktu tertentu. Lingkungan pendidikan
yang ketiga yang tidak kalah penting dan menjadi penentu berhasil tidaknya
pendidikan pada lingkungan pendidikan non formal dan formal adalah pendidikan
informal (pendidikan masyarakat). Di sini mereka akan bergaul langsung dengan
masyarakat yang mempunyai beraneka ragam sifat dan kepribadian. Mereka dituntut
untuk bisa mengaplikasikan hasil dari pendidikan keluarga dan sekolah. Di dalam
lingkungan pendidikan informal seorang individu akan diberikan pembelajaran
mengenai bagaimana menentukan sikap, bermusyawarah dan sebagainya.
Dari uraian di atas jelas pembelajaran yang didapatkan dari
seorang individu tidak hanya berasal dari satu lingkungan pendidikan saja,
melainkan dari ketiga lingkungan pendidikan sehingga antara yang satu dengan
yang lain saling menyempurnakan dan akhirnya akan menghasilkan didikan yang
ideal atau dalam istilah lain akan dihasilkan seorang insan kamil (manusia yang
sempurna yang berguna bagi bangsa dan agama)
LINGKUNGAN PENDIDIKAN FORMAL
1. Pengertian Lingkungan Pendidikan Formal
Lingkungan
pendidikan formal menurut Dinn Wahyudin (2007 : 3.9) adalah suatu satuan (unit)
sosial atau lembaga sosial yang secara sengaja dibangun dengan kekhususan
tugasnya untuk melaksanakan proses pendidikan. Dalam Undang – Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab I Pasal 11 dijelaskan bahwasannya
pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstuktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
2. Bentuk Pendidikan Formal
Pada jalur
pendidikan formal pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah serta Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jenjang
pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas , Madrasah Aliyah, Sekolah
Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah Kejuruan. Sedangkan pendidikan tinggi
berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.
3. Tujuan Pendidikan Formal
Pendidikan formal
atau sekolah mempunyai tujuan pendidikan sesuai dengan jenjang bentuk dan
jenisnya.Tujuan sekolah dapat ditemukan pada kurikulum sekolah yang
bersangkutan.Tujuan sekolah umumnya adalah memberikan bekal kemampuan kepada
peserta didik dalam mengembangkan kehidupannya.
4. Karakteristik Pendidikan Formal
Adapun karakteristik pendidikan formal antaralain
(a) lebih menekankan
pengembangan intelektual
(b) peserta didik
bersifat homogeny
(c) isi pendidikan terprogram secara formal/kurikulumnya
tertulis
(d) terstruktur, berjenjang dan bersinambungan
(e) waktu pendidikan terjadwal dan relatif lama
(f) cara pelaksanaan
pendidikan bersifat formal dan artificial
(g) evaluasi
pendidikan dilaksanakan secara sistematis
(h) credential harus
ada dan penting.
LINGKUNGAN PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Pengertian Lingkungan Pendidikan Non Formal
Lingkungan
pendidikan non formal merupakan lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial
di masyarakat , baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan
fungsi edukatif (Tirtarahardja dan Sula , 2000 : 179). Dalam Undang-Undang RI
No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab I Pasal 12 Pendidikan nonformal adalah
jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang.
2. Bentuk Pendidikan Non Formal
Bentuk pendidikan
non formal dapat terselenggara secara terstruktur dan berjenjang, dapat pula
diselenggarakan secara tidak terstruktur dan berjenjang. Bentuk penyelanggaraan
pendidikan non formal secara terstruktur dan berjenjang antara lain kursus
komputer, kursus bahasa inggris, kelompok belajar paket A, kelompok belajar
paket B yang merupakan lembaga kursus yang mempunyai tingkat kecakapan. Adapun
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terstruktur dan tidak berjenjang
misalnya informasi, penyuluhan, ceramah melalui media.
3. Tujuan Pendidikan Non Formal
Pendidikan Non Formal mempunyai tujuan pendidikan ditentukan
oleh bentuk pendidikan formal itu sendiri sesuai dengan jenisnya. Dalam
Wahyudin (2007 : 3.13) pendidikan non formal dapat berfungsi sebagai pengganti,
pelengkap, penambah, juga pengembang pendidikan formal dan informal.
4. Karakteristik Pendidikan Non Formal
Menurut
Wahyudin (2007 : 3.12) karakteristik pendidikan formal antara lain :
(a) lebih menekankan pada pengembangan ketrampilan praktis
(b) peserta didiknya bersifat heterogen
(c) isi pendidikan ada yang terprogram secara tertulis ada
pula yang tidak terprogram secara tertulis
(d) dapat terstruktur, berjenjang, dan bersinambungan dan
dapat pula tidak terstruktur, tidak berjenjang dan tidak bersinambungan
(e) waktu pendidikan terjadwal ketat atau tidak terjadwal,
lama pendidikan relatif singkat
(f) cara pelaksanaan pendidikan bersifat mungkin artificial
mungkin pula bersifat wajar
(g) evaluasi dilaksanakan secara sistematis dapat pula tidak
sistematis
(h) credential mungkin ada dan mungkin pula tidak ada.
LINGKUNGAN PENDIDIKAN INFORMAL
1. Pengertian Lingkungan Pendidikan Inform
Menurut Undang
Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 Pasal
13, Pendidkan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Pelaksanaan pendidikan berlangsung tidak dengan cara-cara artificial, melainkan
secara alamiah atau berlangsung secara wajar, oleh sebab itu pendidikan dalam
keluarga disebut pendidikan informal.
2. Bentuk Pendidikan
informal
Bentuk pendidikan
informal adalah keluarga. Bentuk keluarga berdasarkan keanggotaannya, menurut
Kamanto Sunarto (Wahyudin, 2007 : 3.11) dibedakan menjadi keluarga batih
(nuclear family) dan keluarga luas (extended family). Keluarga batih adalah
keluarga terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.Sedangkan keluarga luas
adalah keluarga yang terdiri atas beberapa keluarga batih.
5. Tujuan Pendidikan Informal
Sekalipun tidak ada
tujuan pendidikan dalam keluarga yang dirumuskan secara tersurat, tetapi secara
tersirat dipahami bahwa tujuan pendidikan dalam keluarga pada umumnya adalah
agar anak menjadi pribadi yang mantap, beragama, bermoral, dan menjadi anggota
masyarakat yang baik. Fungsi pendidikan dalam keluarga menurut Wahyudin (2007 :
3.7) adalah
(a) sebagai peletak
dasar pendidikan anak, dan
(b) sebagai persiapan
ke arah kehidupan anak dalam masyarakatnya.
6. Karakteristik Pendidikan Informal
Karakteristik pendidikan informal antara lain :
(a) tujuan pendidikan lebih menekankan pada pengembangan
karakter
(b) peserta didiknya bersifat heterogen
(c) isi pendidikan tidak terprogram secara formal
(d) tidak berjenjang
(e) waktu pendidikan tidak terjadwal ketat, relatif lama
(f) cara pelaksanaan pendidikan bersifat wajar
(g) evaluasi pendidikan tidak sistematis dan incidental
(h) credential tidak ada dan tidak penting.
No comments:
Post a Comment