Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, February 26, 2020

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai di Sekolah



Bangsa Indonesia telah memiliki pandangan hidup yang diatur sebagai filosofi bangsa dan dinamika sistem nilai atau budaya, yang menjadi falsafah kenegaraan dan bagian dari falsafah politik, lebih luas lagi mengenai sifat hakiki, asal mula dan nilai dari negara, yaitu Pancasila. Filosofi Pancasila sebagai saka guru kegiatan dasar manusia, merupakan dasar negara dalam sistem kenegaraan Indonesia.
Filosofi Pancasila sebagai saka guru kegiatan dasar manusia, merupakan dasar negara dalam sistem kenegaraan Indoensia. Dasar falsafah negara yang paling sesuai dengan kondisi dan berakar pada kehidupan bangsa Indonesia, pada hakikatnya mengandung pandangan yang mengutamakan harmoni dalam kehidupan masyarakat.
Melalui kajian pemahaman, falsafah Pancasila mendasari sistem pendidikan nasional. Dalam implementasinya praktis pembelajaran di sekolah yang tepat adalah pembelajaran berbasis nilai dalam PKn, di mana kajian materi PKn merupakan petunjuk pemahaman internalisasi atau personalisasi nilai, serta bagaimana praktis kehidupan menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang sehat, baik melalui proses kematangan mental spiritual yang utuh dan mantap, juga matang yang akan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmoni.
Pendidikan berbasis nilai mencakup keseluruhan aspek sebagai alternative pengajaran atau bimbingan kepada peserta didik, agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan, melalui proses pertimbangan yang tepat dan pembiasan bertindak yang konsisten.
Konsep kewarganegaraan (citizenship) berdasarkan Depdiknas, merupakan materi yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan kewarganegaraan memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan nilai. Pendidikan nilai menyatukan berbagai permasalahan yang menyangkut preferensi personal ke dalam satu kategori yang disebut nilai-nilai, yang dibatasi sebagai petunjuk umum untuk perilaku yang memberi batasan langsung pada kehidupan atau “general guides to behavior which tend to give direction to life”. PKn sebagai pusat pendidikan nilai, bukanlah sekedar mentransmisikan isi nilai tertentu kepada peserta didik, akan tetapi dimaknai sebagai upaya mengembangkan proses penilaian dalam diri seseorang semacam suatu keyakinan untuk memperkaya peserta didik dengan sesuatu yang lebih krusial dan fungsional.
Pertama, learning to live together (in peace and harmony)- belajar hidup bersama dalam damai dan harmoni, melandasi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Pilar pendidikan ini merupakan konsep pendidikan yang ditetapkan UNESCO Paris dan dikemukakan oleh Delors (1999), dengan visi yang dimiliki bersama untuk masa depan, yakni (1) penghapusan semua bentuk diskriminasi, (2) perlindungan hak-hak asasi manusia dan demokrasi, (3) pembangunan yang adil, berimbang, manusiawi dan berkelanjutan, (4) perlindungan lingkungan, dan (5) perpaduan nilai-nilai kemanusiaan kontemporer dan tradisional.
Model pembelajaran ini memiliki enam komponen yang mendasari kehidupan manusia Indonesia, yang seyogyanya menjadi acuan diri manusia dalam kehidupan diri, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, di bawah payung nilai agama dan budaya.
Landasan filsafat pendidikan rekontruksionisme memberikan kejelasan landasan pada proses pendidikan, terutama pendidikan yang sarat akan nilai, yang memberikan arah dan tujuan dalam upaya mendalami konsep-konsep pendidikan.
PKn berbasis nilai, perlu memahami batang tubuh pengetahuan nilai “body of knowledge” berdasarkan paradigma ilmu yang membagi wilayah ilmu ke dalam tiga bagian, yakni Ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi adalah wilayah ilmu yang membahas hakikat dan struktur ilmu, epistemologi adalah wilayah ilmu yang membahas cara kerja ilmu dalam memperoleh pengetahuan dan cara mengukur kebenaran pengetahuan, sedangkan aksiologi membicarakan tentang kegunaan ilmu dalam menyelesaikan masalah.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts