Proses pembentukan karakter diawali dengan kondisi pribadi
ibu-ayah sebagai figur yang berpengaruh untuk menjadi panutan, keteladanan, dan
diidolakan atau ditiru anak-anak. Anak lebih mudah meniru perilaku daripada
menuruti nasihat yang diberikan ibu-ayahnya. Mereka belajar melalui mengamati
apa yang ada dan terjadi di sekitarnya, bukan lewat nasihat semata-mata. Nilai
yang diajarkan melalui kata-kata, hanya sedikit yang akan mereka lakukan,
sedangkan nilai yang diajarkan melalui perbuatan, akan banyak mereka lakukan.
Sikap dan perilaku ibu-ayah sehari-hari merupakan pendidikan watak yang terjadi
secara berkelanjutan, terus-menerus dalam perjalanan umur anak.
Proses selanjutnya adalah memberikan pemahaman dan contoh
perilaku kepada anak tentang baik dan buruk, benar atau salah, mana yang boleh
dan tidak boleh dilakukan. Anak juga perlu diajarkan untuk dapat memilah dan
memilih sesuatu yang baik, sehingga ia bisa mengerti tindakan apa yang harus
diambil, serta mampu mengutamakan hal-hal positif untuk dirinya. Untuk itu
diperlukan suasana pendidikan yang menganut prinsip 3A, yaikni asih (kasih),
asah (memahirkan), dan asuh (bimbingan). Anak akan tumbuh dan berkembang dengan
baik kalau mendapatkan perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh
pengertian, serta dalam situasi yang dirasakan nyaman dan damai.
Peran ibu-ayah menjadi sangat penting dalam pembentukan
karakter anak untuk siap menghadapi dunia di masa yang akan datang. Pada
awalnya anak akan meniru perilaku ibu-ayah, karena ibu-ayah adalah orang
pertama yang dekat dan dikagumi oleh anak. Setelah itu, lingkungan rumah juga
berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Hal ini dapat terlihat dari cara
berpakaian, bersikap, dan berperilaku sehari-hari seorang anak yang biasanya
tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang ada dalam lingkungan rumahnya. Ibarat
pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Kesuksesan ibu-ayah membimbing anaknya di usia dini sangat
menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak.
Mereka akan tampil sebagai orang-orang yang senang belajar, terampil menyelesaikan
masalah, berkomunikasi dengan baik dan berhasil guna, berani, jujur, dapat
dipercaya dan diandalkan, penuh perhatian, toleransi, luwes, serta bisa
bersaing dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak. Mengingat pentingnya
penanaman karakter di usia dini dan mengingat usia tersebut merupakan masa
persiapan untuk sekolah, maka pembentukan karakter positif di usia dini dalam
keluarga menjadi sangat penting.
No comments:
Post a Comment