Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Sunday, February 23, 2020

Gas LPG Rumah Tangga


Gas LPG
LPG (Liquified Petroleum Gas), harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). LPG juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya Etana (C2H6) dan Pentana (C5H12).[[1]]
Dalam kondisi atmosfer, LPG akan berbentuk gas. Volume LPG dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu LPG dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung LPG tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
LPG adalah gas propane atau butane, yang mempunyai sifat mudah terbakar atau flammable, LPG merupakan gas yang tidak berbau, dan berasal dari penyulingan crude oil atau natural gas dari perut bumi. Atas tujuan keselamatan maka ditambahkan zat ethanethiol sebagai indikator bau. Karakteristik LPG dapat menguap pada dan suhu temperatur kamar dan mempunyai berat jenis yang lebih berat bila dibandingkan dengan udara. Ledakan dapat terjadi jika terdapat konsentrasi LPG dan sumber api, jika tidak terdapat sumber api konsentrasi LPG pada ruangan dapat menggantikan oksigen dan pada akhirnya menyebabkan sesak napas.[[2]]
Tekanan di mana LPG berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F). Menurut spesifikasinya, LPG dibagi menjadi tiga jenis yaitu LPG campuran, LPG propana dan LPG butana. Spesifikasi masing-masing LPG tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. LPG yang dipasarkan Pertamina adalah LPG campuran.

 










Gambar 2.1 Tabung Gas LPG 3 Kg Pertamina
Dalam Produk Gas LPG yang diproduksi oleh Pertamina terkomposisi propana (C3H8) : butana (C4H10) = 30:70 , serta kandungannya ialah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. LPG lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara), tekanan uap LPG cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2 Kg/cm2 .

2.1.1 Sifat Gas LPG
Sifat Gas LPG terutama adalah sebagai berikut:
·         Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
·         Gas tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
·         Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
·         Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
·         Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.
2.1.2 Penggunaan Gas LPG
LPG berupa gas dan dapat dicairkan pada tekanan di atas 5 kg/cm2. Volume LPG dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu LPG dipasarkan dalam bentuk cair. Sifat lain adalah LPG lebih berat dibanding udara, karena Butana dalam bentuk gas mempunyai berat jenis dua kali berat jenis udara biasa.[[3]] Penggunaan Gas LPG di Indonesia adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, LPG juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

2.1.3 Bahaya Gas LPG
Salah satu risiko penggunaan LPG adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas LPG tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas Mercaptan, yaitu gas yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan LPG cukup besar, sehingga kebocoran LPG akan membentuk gas secara cepat dan mengubah volumenya menjadi lebih besar.


[1] Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2012, Konversi Gas LPG. Ganesha Prima. Jakarta
[2] Aulia Faqih Rifa’I, dkk.2016. Sistem Pendeteksi Dan Monitoring Kebocoran Gas (Liquefied Petrolum Gas) Berbasis Internet Of Things. JISKa, Vol. 1, No. 1, MEI, 2016, Pp. 5 – 13 ISSN 2527-5836
[3] Joko Christian, Nurul Komar.2013. Prototipe Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Sensor Gas MQ2, Board Arduino Duemilanove, Buzzer, dan Arduino GSM Shield pada PT. Alfa Retailindo ( Carrefour Pasar Minggu ). Jurnal TICOM Vol.2 No.1 September 2013

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts