1.
Metode
Penilaian Hasil Value
Metode ini dilakukan dengan
melakukan penilaian terhadap semua faktor yang dianggap penting dalam penentuan
lokasi dan diberikan bobot penilaian. Lokasi yang memiliki nilai yang tertinggi
dianggap yang terbaik untuk dipilih.
No.
|
Kebutuhan
Pabrik
|
Nilai
Lokasi
Ideal
|
BIC
|
Campaka
|
Pasawahan
|
1.
|
Pasar
|
20
|
19
|
20
|
18
|
2.
|
Transportasi
|
25
|
24
|
20
|
23
|
3.
|
Bahan Baku
|
25
|
23
|
21
|
22
|
4.
|
Tenaga Kerja
|
10
|
7
|
9
|
8
|
5.
|
Fasilitas Listrik
|
15
|
12
|
15
|
10
|
6.
|
Iklim
|
5
|
4
|
3
|
5
|
Jumlah
|
100
|
89
|
88
|
86
|
Penilaian ini menunjukkan bahwa
lokasi di BIC merupakan lokasi yang terbaik diantara ketiga lokasi yang
dipertimbangkan.
2.
Metode
Perbandingan Biaya
Pemilihan lokasi dengan menggunakan metode perbandingan biaya dimaksudkan untuk
memilih biaya terendah dari beberapa lokasi yang memungkinkan. Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan biaya terendah antara lain biaya
bahan baku, biaya bahan bakar, serta biaya proses produksi seperti biaya tenaga
kerja dan biaya laboratorium bila diperlukan. Selain dari biaya-biaya di atas
perlu juga diperhitungkan biaya lainnya seperti biaya administrasi, asuransi,
pajak, bunga bank, biaya pengepakan, biaya penjualan, dan biaya pengankutan.
Jenis
Biaya Yang Dinilai
|
Lokasi
|
||
BIC
|
Campaka
|
Pasawahan
|
|
Bahan Baku (harga)
Power (listrik)
Air
Biaya Operasi:
Tenaga kerja dan supervisi
Bengkel reparasi
Biaya Lain-lain:
Biaya administrasi
Asuransi
Pajak
Bunga pinjaman
Biaya telepon
Biaya penjualan
Biaya transport ke pasar
|
Rp 40
15
20
20
10
5
5
4
3
4
5
5
|
Rp 50
15
20
15
10
8
5
4
3
4
7
8
|
Rp 35
20
25
20
15
10
5
4
3
4
10
15
|
Jumlah
|
Rp 136
|
Rp 149
|
Rp 166
|
Hasil penilaian berdasarkan perkiraan biaya, lokasi
BIC yang paling kecil biayanya dan merupakan lokasi yang terbaik di antara
alternative lokasi yang dinilai.
3.
Metode
analisis ekonomi
Metode ini mempertimbangkan hasil analisis biaya
ditambah dengan faktor intangibles yang relevan. Penilaian didasarkan pada
penilaian kuantitatif dan kualitatif. Contoh memperlihatkan bahwa bagian atas
merupakan rincian biaya operasional secara kuantitatif. Masing-masing daerah
menunjukkan nilai yang berbeda, dan yang akan dipilih adalah didasarkan pada
pertimbangan, bukan saja semata-mata melihat dari rendahnya total biaya operasional,
tetapi juga penting untuk melihat secara keseluruhan, yaitu nilai dari seluruh
hasil analisis ekonomi, yang memasukkan penilaian berdasarkan nilai-nilai non
ekonomi, yaitu yang bersifat intangible yang tidak dapat dihargai dengan uang,
tetapi mempunyai nilai yang dapat mempengaruhi penerimaan dari usaha atau
dengan kata lain dapat menambah biaya
usaha sebagai dampak dari lingkungan di mana usaha tersebut didirikan.
Unsur yang Dinilai
|
BIC
|
Campaka
|
Pasawahan
|
Biaya Sewa
|
15.000.000
|
12.000.000
|
13.000.000
|
Penilaian Kuantitatif
|
|||
Biaya Tenaga Kerja
|
2.900.000
|
2.500.000
|
2.200.000
|
Biaya Transportasi
|
200.000
|
220.000
|
250.000
|
Pajak
|
2.000.000
|
3.500.000
|
2.000.000
|
Listrik
|
6.000.000
|
6.000.000
|
6.000.000
|
Total Biaya Operasi
|
26.100.000
|
24.220.000
|
23.450.000
|
Penilaian Kualitatif
|
|||
Sikap Masyarakat
|
Menghendaki usaha ini
|
Acuh tak acuh
|
Acuh tak acuh
|
Perumahan dan lain-lain
|
Sangat baik
|
cukup
|
kurang
|
Berdasarkan Tabel, yang dipilih
adalah kota BIC, walaupundari segi biaya kota BIC lebih tinggi dari kota
Campaka, tetapi dari nilai keseluruhan (analisis ekonominya) justru kota BIC
membawa nilai positif.
No comments:
Post a Comment