Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Monday, July 9, 2018

KECERDASAN MUSIKAL PADA ANAK USIA DINI


Amstrong (2005: 21) berpendapat kecerdasan musik melibatkan kemampuan bernyanyi sebuah lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan irama atau hanya sekedar menikmati musik. Saat mendengar musik kita ikut terpaku dengan musik yang didengar menjadi sedih, bersemangat atau termotivasi.
Menurut pendapat Lwin, khoo, Iyen, Sim. (2008:135) “kecerdasan irama musik adalah kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak seseorang, untuk mengingat irama itu secara emosional terpengaruh oleh musik”. contoh kegiatan anak dalam memainkan alat musik dol.
Suryadi (2010:162) mengemukakan kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menyimpan nada. Anak yang mengingat irama sebuah lagu dengan cepat dan dapat belajar diiringi musik atau tidak merasa terganggu dengan adanya musik merupakan anak yang memiliki kecerdasan musik anak yang cerdas musik biasanya sering memecahkan keheningan dengan bersiul/bernyanyi.
Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk menyimpan nada, mengingat irama, dan secara emosional terpengaruh oleh musik (Suyadi, 2009:162). Kecerdasan musikal berkaitan dengan merasakan, mengubah, dan membeda-bedakan berbagai format musik/nada, termasuk sensitivitas dalam merasakan ritme, tinggi rendah dan warna nada (Sefrina, 2013:84). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan musikal adalah kemampuan seseorang di bidang musik baik kepekaan dan penguasaan terhadap nada, irama, pola-pola ritme, tempo, instrument, dan ekspresi musik, hingga seseorang dapat bermain musik maupun menyanyikan lagu.
Tanpa kita sadari, kecerdasan musikal adalah kecerdasan yang paling awal tumbuh dan berkembang di dalam diri setiap manusia. Sejak lahir masih berada dalam kandungan, ia selalu mendengarkan “musik” alami, yakni detak jantung ibunya. Inilah yang menyebabkan anak-anak lebih menyukai musik klasik yang didominasi nada “bas”, dari pada musik modern yang didominasi nada “jazz”. Nada “bas” ini dikiranya adalah detak jantung ibunya sendiri. Menurut keterangan dokter, alat indera bayi yang berfungsi pertama kali adalah indra pendengaran. Menurut Tafsir dalam Suyadi (2009:225), Oleh karena itu, Islam mengajarkan untuk melantunkan “musik” adzan pada telinga kanannya dan iqamah pada telinga kirinya. Hal ini dimaksudkan agar gendang telinga anak mampu menangkap musik ilahiah (adzan dan iqamah) untuk pertama kalinnya sebelum musik-musik lain didengarnya.
Individu yang memiliki kecerdasan musikal menurut Armstrong dalam Musfiroh ( 2008: 5.5-5.7) memiliki sebagian atau seluruh indikator berikut:
1.        Memiliki suara yang merdu
Mereka memiliki suara yang relatif cocok untuk menyanyikan lagu. Individu ini memiliki warna suara yang enak didengar oleh telinga pendengarnya.
2.        Dapat mengenali dan menunjukan nada-nada yang sumbang
Mereka mampu menyesuaikan suara dengan nada pada musik. Suara mereka padu dengan iringan musik. Mereka dapat merasakan apabila ada ketidak cocokan antara suara dengan musik.
3.        Senang mendengarkan musik radio, piringan hitam, dan kaset
Mereka menghabiskan banyak waktu untuk mendengarkan lagu dan musik di berbagai tempat.
4.        Dapat memainkan alat musik
Mereka senang terhadap alat musik tertentu dan berusaha memainkan satu atau lebih alat musik. Mereka mungkin ahli dalam satu alat musik, mungkin pula menguasai berbagai alat musik.
5.        Mereka tidak nyaman apabila tidak mendengarkan/terlibat dengan musik kondisi sunyi menjadi tidak menyenangkan bagi mereka.
6.        Mampu mengingat lagu/musik dengan cepat dan akurat.
7.        Mudah mengikuti irama musik dengan alat perkusi sederhana.
8.        Mengenal nada-nada berbagai macam lagu atau karya musik.
9.        Sering mengetuk-ketukan jari secara berirama atau bernyanyi kecil.




Menurut Suyadi (2009:239) Indikator Perkembangan kecerdasan musikal pada anak usia dini berdasarkan usia 5-6 tahun yaitu Mampu bernyanyi secara koor (kelompok), mampu mengikuti gerak tari sebuah lagu sederhana, menyanyiakan lagu diiringi musik, mampu memainkan alat musik, mampu melukis dengan alat dan bahan bervariasi.
Keterampilan bermusik bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak antara lain.
a.       Memiliki pengetahuan bagaimana cara meredusir stress yang sedang dialaminya.
b.      Meningkatkan kemampuan kreativitas dirinya
c.       maupun orang lain.
d.      Menggali berbagai kemampuan terpendam untuk kepentingan belajarnya dan mengingat berbagai informasi tentang sesuatu: orang, tempat, benda dan sebagainya.
e.       Mengasah suasana hati untuk lebih mengoptimalkan keberadaan dirinya.
f.       Memiliki pengetahuan untuk memperdalam hubungan personalnya dengan orang lain.
Gardner (2003) mengemukakan bahwa aspek kecerdasan musikal ada tiga yaitu kepekaan terhadap pola-pola bunyi, irama, warna nada dan warna suara. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat dinyatakan bahwa kecerdasan musikal adalah kemampuan yang memiliki ciri-ciri, mudah memahami dan menangkap Nada adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi yang memiliki kecepatan getar yang teratur. Nada biasanya disusun oleh pencipta music dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu : irama adalah rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik maupun tari. Irama di dalam musik terbentuk karena perpaduan bunyi dan diam dengan selang waktu yang bermacam-macam, yang dalam suatu kesatuan musik sering disebut dengan istilah tempo, dan warna nada adalah cirri khas suatu bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi dengan cara memproduksi nada yang bermacam-macam.

Menurut Mukti Amin (2008). mengemukakan cara meningkatkan kecerdasan musikal: (a). Beri kesempatan pada anak untuk melihat kemampuan dirinya. (b). Mengunjungi pemusik atau munsyid untuk menceritakan pengalamannya. (c). Karya wisata musik, misalnya ke stasiun radio/televsisi/PH, studio rekaman. (d). Mengajak anak bermain musik, baik alat musik sungguhan maupun alat musik buatan sendiri (e). Meminta anak untuk menciptakan sendiri irama, rap atau senandung, dan jika mungkin ditampilkan dengan alat musik. (f).
Diskografi, yaitu mencari lagu atau lirik potongan lagu yang berhubungan dengan topik tertentu. (g). Musik supermemori, yaitu memutarkan musik efektif di saat  santai. (h). Meminta anak-anak untuk mengarang sebuah lagu sederhana baik mengganti syairnya saja maupun dengan melodinya.
Cara untuk menstimulasi kecerdasan musikal Anak Usia Dini, (Sefrina, 2013: 93-96):
1. Ajarkan berbagai konsep musik pada Anak Usia Dini
Mengajarkan konsep-konsep musik pada anak pada sejak dini merupakan cara yang paling mudah untuk untuk menstimulasi kecerdasan musiknya. Apabila orang tua tidak menguasai konsep-konsep musik yang rumit, cukup ajarkan anak tangga nada dasar dari mulai do hingga si dan minta anak untuk menyanyikan kembali. Perkenalkan juga alat-alat musik yang dapat ditemui beserta cara kerjanya, bila memungkinkan minta anak mencoba alat musik tersebut dan merasakan sumber bunyi yang di hasilkan alat musik tersebut.
2. Ajarkan anak dengan lagu sesuai tingkat usianya
Orang tua dapat mengajarkan anak untuk bernyanyi sejak ia sudah mulai bisa bicara. Pada awalnya ajarkan lagu-lagu sederhana seperti burung kakak tua, topi saya bundar, balon ku ada lima, atau pelangi-pelangi. Awalnya anak hanya akan mendengarkan anda bernyanyi, namun lama-kelamaan anak mulai dapat menirukan lagu tersebut. Motivasi anak untuk terus mempelajari lagu tersebut dan beri pujian jika anak dapat menyanyikan lagu yang diajarkan dengan baik. Orang tua tidak perlu memaksakan anak untuk dapat meghapalkan lirik lagu dengan cepat karena hal itu juga trekait dengan perkembangan bahasanya, yang terpenting adalah anak dapat melantunkan melodi dari sebuah lagu dengan baik dan sesuai.
3. Perdengarkan musik atau lagu setiap hari
Orang tua dapat memperdengarkan lagu/musik dengan suara yang lembut atau tidak keras. Pada masa usia bayi, orang tua dapat memperdengarkan musik-musik instrumental tanpa lirik untuk melatih kepekaan anak akan suara/bunyi-bunyian.
Selanjutnya barulah memperdengarkan lagu-lagu berlirik dengan tujuan sekaligus meningkatkan kemampuan bahasanya.
4. Fasilitasi anak agar dapat bermain alat musik
Bermain alat musik merupakan cara yang ampuh untuk mengembangkan kemampuan musikal anak. Apabila orang tua tidak mampu menyediakan alat musik yang berharga mahal, cukup sediakan kotak bekas atau galon air mineral yang kosong untuk dijadikan alat musik perkusi. Semakin ia menyukai alat musik, semakin anak termotivasi untuk memainkan alat musik.
5. Libatkan anak dalam kegiatan bermusik
Melibatkan anak dalam kegiatan bermusik, selain sebagai sarana meningkatkan kemampuan musikalnya, juga sebagai sarana anak untuk bersosialisasi. Sebagai contoh, libatkan anak dalam kegiatan paduan suara atau group drum band di sekolahnya atau bermain alat musik angklung secara berkelompok.
6. Perdengarkan musik saat kegiatan belajar
Anak dengan kecerdasan musik yang menonjol, akan lebih memahami suatu konsep dengan bantuan musik, anak lebih mudah mengingat nada-nada dalam sebuah lagu, dari pada hanya kata-kata tanpa nada. Oleh karena itu, musik dapat
membantu anak di dalam mengingat sesuatu dan memahami sesuatu.
7. Beri motivasi anak untuk menciptakan lagu
Saat anak sudah dapat memahami konsep-konsep musik dengan baik, motivasi anak untuk menciptakan sebuah lagu atau rangkain melodi yang indah. Beri pujian pada anak saat anak berhasil menyusun melodi-melodi tersebut dan motivasi untuk melakukannya.

8. Fasilitasi anak untuk mengikuti kompetisi musik
Kompetisi bermusik bukan hanya kompetisi bernyanyi, bisa juga kompetisi bermain alat musik atau menciptakan lagu. Apabila anak ingin mengikuti kompetisi tersebut, fasilitasi kebutuhan anak, mulai dari proses pendaftaran hingga alat bantu dibutuhkan anak. Menurut Sujiono (2010:60) Stimulasi untuk kecerdasan musikal, antara lain dengan : (1) Meminta anak menciptakan sendiri lagu-lagu, rap, atau senandung. Dilakukan dengan merangkum, menggabungkan, atau menerapkan makna dari mereka pelajari, lengkapi dengan alat musik atau perkusi, (2) Diskografi, mencari lagu, lirik, atau potongan lagu dan mendiskusikan pesan yang ingin disampaikan dari lagu tersebut, (3) Konsep musikal, nada musik yang digunakan sebagai alat kreatif untuk mengekspresikan konsep, pola, atau skema pelajaran; serta (4) Musik suasana, gunakan rekaman musik yang membangun suasana hati yang cocok untuk pelajaran atau unit tertentu.









No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts