Amstrong (2005: 21) berpendapat
kecerdasan musik melibatkan kemampuan bernyanyi sebuah lagu, mengingat melodi
musik, mempunyai kepekaan akan irama atau hanya sekedar menikmati musik. Saat
mendengar musik kita ikut terpaku dengan musik yang didengar menjadi sedih,
bersemangat atau termotivasi.
Menurut pendapat Lwin, khoo, Iyen,
Sim. (2008:135) “kecerdasan irama musik adalah kemampuan untuk menyimpan nada
dalam benak seseorang, untuk mengingat irama itu secara emosional terpengaruh oleh
musik”. contoh kegiatan anak dalam memainkan alat musik dol.
Suryadi (2010:162) mengemukakan
kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menyimpan nada. Anak yang mengingat
irama sebuah lagu dengan cepat dan dapat belajar diiringi musik atau tidak
merasa terganggu dengan adanya musik merupakan anak yang memiliki kecerdasan
musik anak yang cerdas musik biasanya sering memecahkan keheningan dengan
bersiul/bernyanyi.
Kecerdasan
musikal adalah kemampuan untuk menyimpan nada, mengingat irama, dan secara
emosional terpengaruh oleh musik (Suyadi, 2009:162). Kecerdasan musikal
berkaitan dengan merasakan, mengubah, dan membeda-bedakan berbagai format
musik/nada, termasuk sensitivitas dalam merasakan ritme, tinggi rendah dan
warna nada (Sefrina, 2013:84). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa kecerdasan musikal adalah kemampuan seseorang di bidang musik baik
kepekaan dan penguasaan terhadap nada, irama, pola-pola ritme, tempo,
instrument, dan ekspresi musik, hingga seseorang dapat bermain musik maupun
menyanyikan lagu.
Tanpa
kita sadari, kecerdasan musikal adalah kecerdasan yang paling awal tumbuh dan
berkembang di dalam diri setiap manusia. Sejak lahir masih berada dalam
kandungan, ia selalu mendengarkan “musik” alami, yakni detak jantung ibunya.
Inilah yang menyebabkan anak-anak lebih menyukai musik klasik yang didominasi
nada “bas”, dari pada musik modern yang didominasi nada “jazz”. Nada “bas” ini
dikiranya adalah detak jantung ibunya sendiri. Menurut keterangan dokter, alat
indera bayi yang berfungsi pertama kali adalah indra pendengaran. Menurut
Tafsir dalam Suyadi (2009:225), Oleh karena itu, Islam mengajarkan untuk
melantunkan “musik” adzan pada telinga kanannya dan iqamah pada telinga
kirinya. Hal ini dimaksudkan agar gendang telinga anak mampu menangkap musik
ilahiah (adzan dan iqamah) untuk pertama kalinnya sebelum musik-musik lain
didengarnya.
Individu
yang memiliki kecerdasan musikal menurut Armstrong dalam Musfiroh ( 2008:
5.5-5.7) memiliki sebagian atau seluruh indikator berikut:
1.
Memiliki suara yang merdu
Mereka
memiliki suara yang relatif cocok untuk menyanyikan lagu. Individu ini memiliki
warna suara yang enak didengar oleh telinga pendengarnya.
2.
Dapat mengenali dan menunjukan nada-nada yang
sumbang
Mereka
mampu menyesuaikan suara dengan nada pada musik. Suara mereka padu dengan
iringan musik. Mereka dapat merasakan apabila ada ketidak cocokan antara suara
dengan musik.
3.
Senang mendengarkan musik radio, piringan hitam,
dan kaset
Mereka
menghabiskan banyak waktu untuk mendengarkan lagu dan musik di berbagai tempat.
4.
Dapat memainkan alat musik
Mereka
senang terhadap alat musik tertentu dan berusaha memainkan satu atau lebih alat
musik. Mereka mungkin ahli dalam satu alat musik, mungkin pula menguasai
berbagai alat musik.
5.
Mereka tidak nyaman apabila tidak
mendengarkan/terlibat dengan musik kondisi sunyi menjadi tidak menyenangkan
bagi mereka.
6.
Mampu mengingat lagu/musik dengan cepat dan
akurat.
7.
Mudah mengikuti irama musik dengan alat perkusi
sederhana.
8.
Mengenal nada-nada berbagai macam lagu atau
karya musik.
9.
Sering mengetuk-ketukan jari secara berirama
atau bernyanyi kecil.
Menurut
Suyadi (2009:239) Indikator Perkembangan kecerdasan musikal pada anak usia dini
berdasarkan usia 5-6 tahun yaitu Mampu bernyanyi secara koor (kelompok), mampu
mengikuti gerak tari sebuah lagu sederhana, menyanyiakan lagu diiringi musik,
mampu memainkan alat musik, mampu melukis dengan alat dan bahan bervariasi.
Keterampilan
bermusik bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak antara lain.
a.
Memiliki pengetahuan
bagaimana cara meredusir stress yang sedang dialaminya.
b.
Meningkatkan kemampuan
kreativitas dirinya
c.
maupun orang lain.
d.
Menggali berbagai
kemampuan terpendam untuk kepentingan belajarnya dan mengingat berbagai
informasi tentang sesuatu: orang, tempat, benda dan sebagainya.
e.
Mengasah suasana hati
untuk lebih mengoptimalkan keberadaan dirinya.
f.
Memiliki pengetahuan
untuk memperdalam hubungan personalnya dengan orang lain.
Gardner (2003) mengemukakan bahwa
aspek kecerdasan musikal ada tiga yaitu kepekaan terhadap pola-pola bunyi,
irama, warna nada dan warna suara. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di
atas dapat dinyatakan bahwa kecerdasan musikal adalah kemampuan yang memiliki
ciri-ciri, mudah memahami dan menangkap Nada adalah bunyi yang dihasilkan oleh
sumber bunyi yang memiliki kecepatan getar yang teratur. Nada biasanya disusun
oleh pencipta music dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu : irama adalah
rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik maupun tari. Irama di dalam
musik terbentuk karena perpaduan bunyi dan diam dengan selang waktu yang
bermacam-macam, yang dalam suatu kesatuan musik sering disebut dengan istilah
tempo, dan warna nada adalah cirri khas suatu bunyi yang dihasilkan oleh suatu
sumber bunyi dengan cara memproduksi nada yang bermacam-macam.
Menurut Mukti Amin (2008).
mengemukakan cara meningkatkan kecerdasan musikal: (a). Beri kesempatan pada
anak untuk melihat kemampuan dirinya. (b). Mengunjungi pemusik atau munsyid
untuk menceritakan pengalamannya. (c). Karya wisata musik, misalnya ke stasiun
radio/televsisi/PH, studio rekaman. (d). Mengajak anak bermain musik, baik alat
musik sungguhan maupun alat musik buatan sendiri (e). Meminta anak untuk
menciptakan sendiri irama, rap atau senandung, dan jika mungkin ditampilkan
dengan alat musik. (f).
Diskografi, yaitu mencari lagu
atau lirik potongan lagu yang berhubungan dengan topik tertentu. (g). Musik
supermemori, yaitu memutarkan musik efektif di saat santai. (h). Meminta anak-anak untuk
mengarang sebuah lagu sederhana baik mengganti syairnya saja maupun dengan
melodinya.
Cara
untuk menstimulasi kecerdasan musikal Anak Usia Dini, (Sefrina, 2013: 93-96):
1. Ajarkan berbagai konsep musik pada
Anak Usia Dini
Mengajarkan konsep-konsep
musik pada anak pada sejak dini merupakan cara yang paling mudah untuk untuk
menstimulasi kecerdasan musiknya. Apabila orang tua tidak menguasai
konsep-konsep musik yang rumit, cukup ajarkan anak tangga nada dasar dari mulai
do hingga si dan minta anak untuk menyanyikan kembali. Perkenalkan juga
alat-alat musik yang dapat ditemui beserta cara kerjanya, bila memungkinkan
minta anak mencoba alat musik tersebut dan merasakan sumber bunyi yang di
hasilkan alat musik tersebut.
2. Ajarkan anak dengan lagu sesuai
tingkat usianya
Orang
tua dapat mengajarkan anak untuk bernyanyi sejak ia sudah mulai bisa bicara.
Pada awalnya ajarkan lagu-lagu sederhana seperti burung kakak tua, topi saya
bundar, balon ku ada lima, atau pelangi-pelangi. Awalnya anak hanya akan
mendengarkan anda bernyanyi, namun lama-kelamaan anak mulai dapat menirukan
lagu tersebut. Motivasi anak untuk terus mempelajari lagu tersebut dan beri
pujian jika anak dapat menyanyikan lagu yang diajarkan dengan baik. Orang tua
tidak perlu memaksakan anak untuk dapat meghapalkan lirik lagu dengan cepat
karena hal itu juga trekait dengan perkembangan bahasanya, yang terpenting
adalah anak dapat melantunkan melodi dari sebuah lagu dengan baik dan sesuai.
3. Perdengarkan musik atau lagu
setiap hari
Orang tua dapat
memperdengarkan lagu/musik dengan suara yang lembut atau tidak keras. Pada masa
usia bayi, orang tua dapat memperdengarkan musik-musik instrumental tanpa lirik
untuk melatih kepekaan anak akan suara/bunyi-bunyian.
Selanjutnya
barulah memperdengarkan lagu-lagu berlirik dengan tujuan sekaligus meningkatkan
kemampuan bahasanya.
4. Fasilitasi anak agar dapat bermain
alat musik
Bermain
alat musik merupakan cara yang ampuh untuk mengembangkan kemampuan musikal
anak. Apabila orang tua tidak mampu menyediakan alat musik yang berharga mahal,
cukup sediakan kotak bekas atau galon air mineral yang kosong untuk dijadikan
alat musik perkusi. Semakin ia menyukai alat musik, semakin anak termotivasi
untuk memainkan alat musik.
5. Libatkan anak dalam kegiatan
bermusik
Melibatkan
anak dalam kegiatan bermusik, selain sebagai sarana meningkatkan kemampuan
musikalnya, juga sebagai sarana anak untuk bersosialisasi. Sebagai contoh,
libatkan anak dalam kegiatan paduan suara atau group drum band di sekolahnya
atau bermain alat musik angklung secara berkelompok.
6. Perdengarkan
musik saat kegiatan belajar
Anak dengan kecerdasan musik
yang menonjol, akan lebih memahami suatu konsep dengan bantuan musik, anak
lebih mudah mengingat nada-nada dalam sebuah lagu, dari pada hanya kata-kata
tanpa nada. Oleh karena itu, musik dapat
membantu anak di
dalam mengingat sesuatu dan memahami sesuatu.
7. Beri motivasi
anak untuk menciptakan lagu
Saat
anak sudah dapat memahami konsep-konsep musik dengan baik, motivasi anak untuk
menciptakan sebuah lagu atau rangkain melodi yang indah. Beri pujian pada anak
saat anak berhasil menyusun melodi-melodi tersebut dan motivasi untuk melakukannya.
8. Fasilitasi anak
untuk mengikuti kompetisi musik
Kompetisi
bermusik bukan hanya kompetisi bernyanyi, bisa juga kompetisi bermain alat
musik atau menciptakan lagu. Apabila anak ingin mengikuti kompetisi tersebut,
fasilitasi kebutuhan anak, mulai dari proses pendaftaran hingga alat bantu dibutuhkan
anak. Menurut Sujiono (2010:60) Stimulasi untuk kecerdasan musikal, antara lain
dengan : (1) Meminta anak menciptakan sendiri lagu-lagu, rap, atau senandung.
Dilakukan dengan merangkum, menggabungkan, atau menerapkan makna dari mereka
pelajari, lengkapi dengan alat musik atau perkusi, (2) Diskografi, mencari
lagu, lirik, atau potongan lagu dan mendiskusikan pesan yang ingin disampaikan
dari lagu tersebut, (3) Konsep musikal, nada musik yang digunakan sebagai alat
kreatif untuk mengekspresikan konsep, pola, atau skema pelajaran; serta (4)
Musik suasana, gunakan rekaman musik yang membangun suasana hati yang cocok
untuk pelajaran atau unit tertentu.
No comments:
Post a Comment