PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(Classroom Action Research)
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) yang merupakan upaya kolaboratif antara guru dengan
anaknya yaitu satuan kerja sama dengan perspektif yang berbeda. Penelitian Tindakan Kelas yakni studi
sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam
pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan
tersebut (Kasbolah, 1999:14).
Wardhani et al. (2000:15) berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang digunakan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga
hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Iskandar (2006:21) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu
kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis, dan
empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau
dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus sebagai
peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan
nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki
dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Hopkins (Wiriaatmadja, 2005:11) menyatakan pengertian
penelitian tindakan kelas sebagai berikut Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu
usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan.
Rapoport (Wiriatmadja, 2005:11), mengemukakan bahwa
Penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis
persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan
ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
Berkenaan dengan penelitian tindakan kelas Ebbut (Wiriaatmadja, 2005:12)
mengatakan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya
perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru denagn melakukan
tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai
hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Sementara itu Elliot (Wiriaatmadja, 2005:12)
mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan sebuah situasi sosial
dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.
Dan, Kemmis (Wiriaatmadja, 2005:12) menjelaskan bahwa Penelitian tindakan
adalah sebuah bentuk reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi
sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan
keadilan dari:
a.
Kegiatan praktek sosial atau pendidikan.
b.
Pemahaman mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan
c.
Situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan
praktek ini.
Penelitian tindakan
kelas yang dilakukan seorang guru merupakan kegiatan reflektif dalam berpikir
dan bertindak dari guru. Kegiatan reflektif dalam penelitian tindakan kelas (Wiriaatmadja,
2005:12) adalah Pengalaman pendidikan sebagai selalu aktif, ulet, dan selalu
mempertimbangkan segala bentuk pengetahuan yang akan diajarkan berdasarkan
keyakinan adanya alasan-alasan yang mendukung dan memikirkan kesimpulan dan
akibat-akibatnya ke mana pengetahuan itu akan membawa peserta didik.
Penelitian tindakan kelas
adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di
kelas dengan melaksanakan tindakan tepat sesuai dengan kebutuhan untuk mencari
jawaban permasalahan, yang diangkat dari kegiatan sehari-hari. Desain
penelitian yang dirancang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem yang
berdaur ulang dari berbagai kegiatan pembelajaran yang terdiri atas empat tahap
yang saling terkait dan bersinambung. Tahap-tahap tersebut, yaitu (1)
perencanaan (planning), (2)
pelaksanaan tindakan (action), (3)
pengamatan (observing), dan (4)
refleksi (reflecting). Secara visual,
tahap-tahap tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
|
|||
|
Gambar 3.1 Model Dasar PTK Kurt Levin (Sukidin
et al, 2002:15)
Tahap-tahap di atas membentuk siklus sehingga dapat dilanjutkan pada
siklus berikutnya dengan keempat tahap PTK tersebut secara berdaur ulang,
berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya sampai suatu permasalahan
dianggap teratasi. Jumlah siklus dalam suatu penelitian tindakan bergantung
pada apakah masalah yang dihadapi telah terpecahkan, mungkin diperlukan tiga siklus
atau lebih. PTK dapat dilihat pada gambar spiral PTK berikut.
Reflective Plan
Action/Observation Revised Plan
Reflective
Action/Observation Revised Plan
Reflective
Action/Observation
Gambar
3.2 Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins (Sukidin et al, 2002:15)
B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Adapun tujuan dilakukannya
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diantaranya sebagai berikut :
- Untuk
meningkatkan dan melakukan perbaikan atau pengembangan praktik
pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
- Untuk
perbaikan dan peningkatan layanan professional guru.
- Terwujudnya
proses latihan dalam jabatan selama berlangsungnya kegiatan penelitian
kelas.
C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu diadakan studi
pendahuluan (observasi awal) untuk menelusuri lebih jauh apa yang menjadi
masalah pembelajaran di kelas serta mengetahui kondisi lapangan yang
sesungguhnya melalui pertama, mendatangi guru kelas untuk memperoleh informasi
mengenai jalannya proses pembelajaran di kelas.
Kedua, peneliti melakukan observasi kelas (classroom observation) untuk melihat proses pembelajaran di kelas
secara langsung. Kegiatan observasi kelas ini bertujuan untuk :
- Mengidentifikasi
masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran di kelas.
- Menganalisis
masalah dan menemukan faktor penyebab utamanya
Ketiga, pertemuan balikan (feedback
conference) untuk mengadakan perencanaan bersama (planning conference) antara guru kelas dengan peneliti untuk
membicarakan tentang materi yang akan disampaikan, fokus yang akan diobservasi
berdasarkan kriteria-kriteria yang disepakati bersama serta waktu dan
tempat kegiatan observasi akan
dilaksanakan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini disusun dalam empat
tahapan, yakni,
- Tahap Perencanaan
Perencanaan yaitu menyusun rencana tindakan dan
penelitian yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Perencanaan ini dibuat
sesudah peneliti menyikapi kondisi peserta didik, fakta yang terjadi, melalui
proses inkuiri. Hal ini dimaksudkan untuk menggali keadaan yang terjadi,
sehingga dapat menentukan strategi apa yang diterapkan guru dalam pembelajaran.
Pada saat perencanaan, peneliti membuat silabus dan rencana pembelajaran
dilengkapi dengan sistem penilaian yang akan diberikan pada saat proses
pembelajaran. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan format observasi yaitu
format kegiatan guru dan peserta didik selama pembelajaran dengan menerapkan
Pembelajaran menggunakan Media pembelajaran.
Perencanaan bersama dilakukan antara peneliti dan guru
mitra tentang topik kajian, waktu dan tempat observasi, dengan tempat
penelitian. Sedangkan pelaksanaan program tindakan dilakukan dengan
mempertimbangkan situasi kelas sosial yakni sesuai dengan karakteristik
penelitian tindakan, bahwa rencana program tindakan berkembang dan berubah
sesuai dengan tuntutan situasi lapangan (McNiff, 1992; Hopkins, 1993 dalam
Wiriatmadja, 2005:98).
- Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan yaitu praktik pembelajaran yang nyata
berdasarkan rencana yang disusun secara bersama sebelumnya. Terkadang perubahan
harus dilaksanakan, tatkala kondisi kelas memerlukannya. Tindakan ini bertujuan
untuk memperbaiki keadaan, meningkatkan kualitas atau mencari solusi
permasalahan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Media
Gambar untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik di kelas. Pelaksanan
tindakan akan dilakukan dengan tiga siklus sesuai dengan apa yang dikemukakan
Taggart dan Kemmis.
Akan tetapi, disini peneliti tidak melihat berapa siklus yang harus
dicapai akan tetapi apakah tujuan penelitian tercapai yaitu untuk meningkatkan
motivasi belajar peseta didik di kelas dengan menggunakan Media Gambar. Pada
saat pelaksanaan tindakan ini, peneliti melaksanakan observasi juga yaitu
dengan menggunakan format observasi dan catatan lapangan. Catatan ini akan
sangat berguna pada saat peneliti mengawali kegiatan analisis terhadap apa yang
terjadi di kelas
- Tahap Pengamatan atau observasi
Observasi tindakan di
kelas berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan bersama prosesnya.
Observasi itu berorientasi ke depan, tetapi memberikan dasar bagi refleksi
sekarang, lebih-lebih lagi ketika putaran atau siklus terkait masih berlangsung.
Perlu dijaga agar observasi: (1)
direncanakan agar (a) ada dokumen sebagai dasar refleksi berikutnya dan (b)
fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga; (2) dilakukan secara cermat karena tindakan
Anda di kelas selalu akan dibatasi oleh kendala realitas kelas yang dinamis,
diwarnai dengan hal-hal tak terduga; (3) bersifat responsif, terbuka pandangan
dan pikirannya.
Apa yang diamati dalam PTK
adalah (1) proses tindakannya, (b) pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak
sengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala
tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan
pengaruhnya, dan (e) persoalan lain yang timbul.
- Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi peneliti dan guru mitra secara
kolaboratif merenungkan kembali tentang rencana dan pelaksanaan tindakan yang
telah dilakukan berdasarkan hasil analisis terhadap data, proses dan hasil
pelaksanaan tindakan yang telah dikerjakan. Sedangkan pada tahap revisi
berdasarkan hasil kajian dan refleksi terhadap pelaksanaan program tindakan,
sesuai dengan rancangan program tindakan yang telah ditetapkan, peneliti dan
guru mitra secara kolaboratif dan partisipatif melakukan revisi terhadap
program rencana tindakan yang telah disusun dan ditetapkan sebelumnya. Revisi
ini dimaksudkan untuk melihat kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan
untuk melakukan perbaikan terhadap rencana dan pelaksanaan program tindakan
yang telah dilakukan serta sebagai dasar penyusunan rancangan program tindakan
selanjutnya.
Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan
merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam
observasi. Kegiatan refleksi bertujuan untuk (1) memahami proses, masalah,
persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategik, dengan
mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi pembelajaran
kelas, dan (2) memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas di mana
pembelajaran dilaksanakan. Dalam melakukan refleksi, sebaiknya juga berdiskusi
dengan rekan sejawat, untuk menghasilkan rekonstruksi makna situasi
pembelajaran kelas dan memberikan dasar perbaikan rencana siklus berikutnya.
Refleksi memiliki aspek evaluatif; dalam melakukan
refleksi, hendaknya menimbang-nimbang pengalaman menyelenggarakan pembelajaran
di kelas, untuk menilai apakah pengaruh (persoalan yang timbul) memang
diinginkan, dan memberikan saran-saran tentang cara-cara untuk meneruskan
pekerjaan. Tetapi dalam pengertian bahwa refleksi itu deskriptif, perlu
meninjau ulang, mengembangkan gambaran agar lebih lebih hidup (a) tentang
proses pembelajaran di kelas, (b) tentang kendala yang dihadapi dalam melakukan
tindakan di kelas, dan, yang lebih penting lagi, (c) tentang apa yang sekarang
mungkin dilakukan untuk para siswa agar
mencapai tujuan perbaikan pembelajaran.
PTK merupakan proses dinamis, dengan empat momen dalam
spiral perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Proses dasar tersebut
dapat diringkas sebagai berikut (Kemmis dkk. (1982). Dalam praktik, proses PTK dimulai
dengan ide umum bahwa peneliti menginginkan perubahan atau perbaikan pembelajaran
di kelas. Inilah keputusan tentang letak di mana dampak tindakan itu mungkin
diperoleh. Setelah memutuskan medannya dan melakukan peninjauan awal, peneliti
bersama kolaborator sebagai peneliti tindakan memutuskan rencana umum tindakan.
Dengan menjabarkan rencana umum ke dalam langkah-langkah yang dapat dilakukan, peneliti
memasuki langkah pertama, yakni perubahan dalam strategi yang ditujukan bukan
saja untuk mencapai perbaikan, tetapi juga pemahaman lebih baik tentang apa
yang mungkin dicapai kemudian. Sebelum mengambil langkah pertama, peneliti
harus lebih berhati-hati dan merencanakan cara untuk memantau pengaruh langkah
tindakan pertama, keadaan di kelas, dan apa yang mulai dilihat oleh strategi
dalam praktik. Jika mungkin mempertahankan pencarian fakta dengan memantau
tindakannya, langkah pertama diambil. Pada waktu langkah itu dilaksanakan, data
baru mulai masuk, dan keadaan, tindakan, dan pengaruhnya dapat dideskripsikan
dan dievaluasi. Tahap evaluasi ini menjadi peninjauan yang segar yang dapat dipakai
untuk menyiapkan cara untuk perencanaan baru (Kemmis dkk., 1982: 6-7).
D. Analisis Data
Analisis data
diwakili oleh momen refleksi putaran penelitian tindakan. Dengan melakukan
refleksi peneliti akan memiliki wawasan autentik yang akan membantu dalam menafsirkan
datanya. Tetapi perlu diingat bahwa dalam menganalisis data sering seorang
peserta penelitian tindakan menjadi terlalu subyektif, dan oleh karena itu dia
perlu berdiskusi dengan peserta-peserta yang lainnya untuk dapat melihat
datanya lewat perspektif yang berbeda. Dengan kata lain, usaha triangulasi
hendaknya dilakukan dengan mengacu pendapat atau persepsi orang lain.
Akan lebih bagus
jika dalam menganalisis data yang kompleks peneliti menggunakan teknik analisis
kualitatif, yang salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif yang
dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984: 21-23). Analisis interaktif
tersebut terdiri atas tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama
lain: reduksi data, beberan (display) data, dan penarikan kesimpulan.
Reduksi data
merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan
mengubah bentuk data ’mentah’ yang ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini
dilakukan penajaman, pemilahan, pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna,
dan menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan
diverifikasi.
No comments:
Post a Comment