a. Pada kehamilan trimester I (Periode
Penyesuaian)
Setelah konsepsi kadar hormone progesterone dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah, lemah, lelah, dan
pembesaran payudara. Akibatnya ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci
kehamilannya. Pada trimester I banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan.
Pada trimester I seorang ibu akan mencari tanda-tanda untuk meyakinkan
bahwa dirinya hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu
diperhatikan dengan seksama. Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada wanita
trimester I berbeda-beda, biasanya banyak mengalami penurunan. Banyak wanita
merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun
tanpa berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual,
pembesaran payudara, dan kekhawatiran. Respon suami saat mengetahui istrinya
hamil adalah kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur
keprihatinan kesiapannya menjadi ayah. Suami akan memperhatikan keadaaan istrinya yang hamil dan menghindari hubungan seksual karena takut akan menciderai
bayinya.
Kejadian gangguan jiwa sebesar 15% pada trimester I yang kebanyakan pada
kehamilan pertama. Menurut Kumar dan Robson 12% wanita yang mendatangi
antenatal klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan
kandungannya. Wanita mulai khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya.
Multigravida, kecemasan terhadap pengalaman yang lalu, sedangkan Primipara
ketakutan terhadap cerita-cerita pengalaman orang lain.
b. Pada kehamilan trimester II
(Periode Kesehatan yang Baik)
Pada masa ini wanita mulai merasa sehat dan
mengharapkan bayinya. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di
luar dari dirinya sendiri. Pengenalan pada pergerakan fetus, pertumbuhan dan
pembesaran abdomen, serta gerakan bayi saat di USG, membuat gambaran tersebut
nyata.
Semua wanita gelisah dan cemas
terhadap pembesaran dan pertumbuhan yang kurang, perkembangan janin yang
normal, dan berusaha mendapatkan informasi yang profesional dari proses
tersebut. Beberapa wanita bisa lepas kontrol, sulit menerima, khususnya ketika
mengalami ANC yang rumit dengan dokter/bidan selama memberikan asuhan
kebidanan. Beberapa pemeriksaan dan pengkajian yang dilakukan saat ANC bisa
menyebabkan rasa tidak nyaman dan stres. Biasanya libido
mulai meningkat karena sudah merasa lepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman
seperti dirasakan pada trimester I.
a.
Pada Kehamilan trimester III (Periode
Penantian dengan Penuh Kewaspadaan)
Trimester III sering disebut periode menunggu dan waspada sebab
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Ibu khawatir bayinya akan
lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan
timbulnya tanda dan gejala persalinan serta ketidaknormalan bayinya. Rasa tidak
nyaman akibat kehamilan timbul kembali, merasa dirinya aneh dan jelek, serta
gangguan body image. Perubahan body image dapat berdampak besar pada wanita dan
pasangannya saat kehamilan.
Beberapa wanita menikmati
kehamilannya sampai mereka merasa badannya terasa berat dan tidak modis. Di
samping itu, ibu mulai merasa sedih akan berpisah dengan bayinya dan perhatian
khusus yang diterimanya selama hamil. Pada trimester ini ibu memerlukan
keterangan dan dukungan dari suami, keluarga, dan bidan. Trimester III adalah
saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai
menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya dan mirip siapa. Bahkan mereka
mungkin sudah memilih sebuah nama untuk bayinya.
No comments:
Post a Comment