Sebutan “Taman” pada Taman Kanak-Kanak mengandung makna “tempat yang aman
dan nyaman (safe and comportable) untuk bermain” sehingga pelaksanaan
pendidikan di TK harus mampu menciptakan lingkungan bermain yang aman dan
nyaman sebagai wahana tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, guru harus
memperhatikan tahap tumbuh kembang anak didik, kesesuaian dan keamanan alat dan
sarana bermain, serta metode yang digunakan dengan mempertimbangkan waktu,
tempat, serta teman bermain.
Penataan lingkungan tempat anak bermain perlu diperhatikan dan
dipersiapkan sebaik-baiknya, agar tercipta rasa aman dan nyaman, sehingga akan
menumbuhkan keberanian anak untuk memenuhi rasa ingin tahunya (self curiousity)
dan keinginan untuk menjalin hubungan sosial dengan lingkungannya.
Lingkungan yang
bersih, tertata rapi dengan sentuhan estetika, menarik dan teratur akan
menumbuhkan sikap dan perilaku anak yang konsisten. Lingkungan yang kaya akan
sentuhan nilai-nilai religious, sosial-budaya, pengenalan abjad, angka, bentuk,
gambar, dan aneka warna akan mampu menumbuhkan minat anak secara lebih
signifikan. Perpustakaan hendaknya dilengkapi dengan buku-buku cerita,
gambar-gambar dan rak dengan berbagai permainan, model, peralatan untuk bermain
peran yang ada di lingkungan anak juga akan memperkaya imajinasi, kreatifitas
dan mental anak dalam mengekspresikan diri.
Pelaksanaan pendidikan di TK menganut prinsip : “Bermain sambil Belajar
dan Belajar seraya Bermain”. Bermain merupakan cara terbaik untuk mengembangkan
potensi anak didik. Sebelum bersekolah, bermain merupakan cara alamiah untuk menemukan
lingkungan, orang lain dan dirinya sendiri.
Melalui pendekatan bermain, anak-anak dapat mengembangkan aspek psikis
dan fisik meliputi moral dan nilai-nilai agama, social emosional, kognitif,
bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni. Pada prinsipnya bermain mengandung
makna yang menyenangkan, mengasyikkan, tanpa ada paksaan dari luar diri anak,
dan lebih mementingkan proses mengeksplorasi potensi diri daripada hasil akhir.
No comments:
Post a Comment