Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Friday, July 20, 2018

MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM



A. BERAGAMA SEBAGAI KEBUTUHAN FITRI

            Manusia terdiri dari dimensi fisik dan non-fisik yang bersifat potensial. Dimensi non-fisik ini terdiri dari berbagai domain rohaniah yang saling berkaitan, yaitu jiwa (psyche), fikiran (ratio), dan rasa (sense). Yang dimaksud rasa disini adalah kesadaran manusia akan kepatutan (sense of ethic), keindahan (sense of aesthetic), dan kebertuhanan (sense of theistic).
            Rasa kebertuhanan (sense oftheistic) adalah perasaan pada diri seseorang yang menimbulkan keyakinan akan adanya sesuatu yang Maha Kuasa di luar dirinya (transcendence) yang menentukkan segala nasib yang ada. Perasaan ini mendorongnya pada keyakinan akan adanya Tuhan atau sesuatu yang perlu dipertuhankan yang menentukan segala gerak kehidupan di alam ini.
            Keyakinan akan adanya Tuhan dicapai manusia melalui tiga pendekatan, yaitu :
  1. Material experience of humanity; argumen membuktikan adanya Tuhan melalui kajian terhadap fenomena alam semesta.
  2. Inner experience of humanity; argumen membuktikan adanya Tuhan melalui kesadaran batiniah dirinya.
  3. Spiritual experience of humanity; argumen membuktikan Tuhan didasarkan  pada Wahyu yang diturunkan oleh Tuhan melalui utusan-Nya.

B. PENGERTIAN DAN ASAL-USUL AGAMA

            Agama adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, di mana penganut-penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral, atau sosial atas dasar aturan-aturan-Nya. Oleh karena itu, umumnya suatu agama mencakup aspek-aspek sebagai berikut :
  1. aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ke-Tuhanan yang harus diyakini.
  2. Aspek ritual, yaitu ajaran tentang tata-cara berhubungan dengan Tuhan untuk minta perlindungan dan pertolongan-Nya atau untuk menunjukkan kesetiaan dan penghambaan
  3. Aspek moral, yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak yang benar dan baik bagi individu dalam kehidupan.
  4. Aspek sosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.

Berdasarkan asal-usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama sebagai sebuah lembaga kepercayaan dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis,yaitu :
  1. Agama yang berkembang dan muncul dari budaya masyarakat. Biasanya muncul dan berkembang sebagai reaksi dari lingkungan alam tempat manusia tinggal. Agama sejenis ini dapat disebut Agama Budaya atau agama Bumi (Ardli) seperti Hindu, Shinto atau agama-agama primitif dan tradisional.
  2. Agama yang disampaikan oleh orang yang mendapat wahyu dari Tuhan dan ajaran-ajaran yang mereka sebarkan juga berasal dari Tuhan. Agama sejenis ini disebut Agama Langit atau Samawi yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam.
  3. Agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar. Dia tidak mengaku dan mengklaim bahwa dirinya mendapatkan wahyu dari Tuhan, tetapi dia memiliki pemikiran-pemikiran yang mengagumkan tentang konsep-konsep kehidupan sehingga bayak orang yang mengikuti pandangan hidupnya dan kemudian melembaga sehingga menjadi kepercayaan dan ideologi bersama dalam suatu masyarakat. Agama jenis ini dinamakan agama filsafat seperti Konfusianisme (Konghucu), Taoisme, Zoroaster atau Budha.

C. AGAMA-AGAMA BESAR

            Di antara sekian banyak agama ada beberapa agama yang dianggap besar karena memiliki penganut yang banyak dan ajarannya sistematis yaitu: Agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Agama Sinto, Yahudi, Zoroaster dll.
            Agama-agama tersebut ada yang bersifat kebangsaan dan ada yang bersifat mendunia (mondial). Yang bersifat kebangsaan adalah agama yang identik dengan suatu bangsa atau ras tertentu dan bangsa penganutnya mengklaim bahwa agama tersebut sebagai milikinya saja, sedangkan bangsa lain tidak harus menjadi pengikut dan   penganutnya, seperti Yahudi bagi bangsa Yahudi dan Hindu bagi bangsa India atau Kong Hu Cu bagi bangsa Cina , Sinto bagi bangsa Jepang. Agama mondial adalah agama yang mengklaim sebagai agama untuk seluruh bangsa. Oleh karena itu ajaran-ajarannya disebarkan kepada seluruh bangsa di dunia. Agama sejenis ini disebut agama mesianis, seperti agama Islam, Kristen dan Budha.

D. ISLAM SEBAGAI AGAMA FITRAH


            Islam adalah sistem ajaran Ketuhanan yang berasal dari Allah SWT, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia di muka bumi. Sebagai agama yang diturunkan oleh Tuhan yang menciptakan manusia sudah tentu ajaran Islam akan selaras denga fitrah kejadian manusia. Fitrah dalam arti pembawaan asal manusia secara umum sejak kelahiran (bahkan sejak awal penciptaan) dengan segala karakteristiknya yang masih bersifat potensial atau masih berupa kekuatan tersembunyi yang masih perlu dikembangkan dan diarahkan oleh ihtiar manusia baik fitrah yang berkaitan dengan dimensi fisik atau non fisik, yaitu akal, nafsu, perasaan dan kesadaran (qalb) dan ruh. Islam mengarahkan fitrah kepada hal yang konstruktif bagi kehidupan manusia, baik individual dan komunal tanpa membunuh potensi yang dimiliki oleh setiap jenis fitrah. Sebagai contoh : akal sebagai instrumental untuk berfikir dalam menentukan pengembangan kemampuan akal manusia memiliki kencenderungan malas dan kurang minat. Maka ajaran Islam mendorong agar manusia mau berfikir dan mengembangkan kemampuannya.
            Nafsu adalah unsur pendorong gerak pada manusia sehingga manusia menjadi dinamis dan ajaran Islam mengendalikan arah perkembangan nafsu ini tanpa membunuh dan mengerem agar tidak terjerumus dalam kebinasaan.

E. NAMA, PENGERTIAN, DAN MISI ISLAM.
1. Nama Agama: ISLAM
           Islam adalah nama yang ditetapkan Allah SWT. Secara eksplisit di dalam Al-Qur’an untuk sistem ajaran ketuhanan yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw kepada umat manusia. Karena itu Islam sebagai suatu sistem ajaran tidak boleh disebut dengan sebutan lain, baik dinisbatkan kepada Nabi pembawanya seperti MOHAMEDANISM atau kepada bangsa pemeluknya, misal Arabism, karena Islam adalah sistem ajaran yang berasal dari Allah SWT. Islam adalah sistem ajaran  bagi seluruh umat manusia di dunia, bukan untuk bangsa atau ras dan suku bangsa tertentu saja.
            Orang yang menganut, memeluk dan mengikuti ajaran agama Islam disebut MUSLIM. Setelah menjadi muslim, seseorang tidak boleh lagi disebut KAFIR.
2. Pengertian ISLAM
            Islam secara etimologis berasal dari tiga akar kata :
    1. Salam; artinya damai atau kedamaian
    2. Salamah; artinya keselamatan
    3. Aslama; artinya berserah diri atau tunduk patuh
Melihat akar katanya, kata ISLAM dapat mengandung makna sebagai berikut:
a.       Memasuki kedamaian dan menciptakan rasa damai dalam kehidupan
b.      Menemukan keselamatan atau terbebas dari bencana, baik bencana hidup di dunia maupun bencana hidup di akhirat
c.       Berserah diri atau tunduk patuh pada aturan-aturan hidup yang telah dittetapkan aoleh Allah SWT.
Secara Terminologis, ISLAM adalah satu sistem ajaran Ketuhanan (agama) yang berasal dari Allah SWT,yang disampaikan kepada umat manusia melalui risalah yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, sebutan ISLAM sebagai nama suatu agama, hanya berlaku secara eksklusif untuk aagama yang dianut oleh pengikut Nabi Muhammad SAW.
            3. Misi agama Islam
                        Agma Islam mengandung misi :
a.       Mengajar manusia untuk tunduk patuh (aslama) pada aturan-aturan Allah SWT (submission to the will of God) dalam menjalani kehidupannya di dunia.
b.      Membimbing manusia untuk menemukan kedamaian dan dalam menciptakan kedamaian
c.       Memberikan jaminan kepada manusia untuk mendapatkan keselamatan dan terbebas dari bencana hidup baik di dunia atau di akhirat.
F. ISLAM SEBAGAI HIDAYAH (PETUNJUK) DALAM KEHIDUPAN
            Allah SWT  berfirman yang terjemahannya :
            “Nanti akan Aku berikan kepadamu petunjuk ( dalam menempuh kehidupan). Siapa yang mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan ditimpa rasa khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih hati” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 38)
1.      Hidayah Allah SWT Untuk Manusia
Hidayah artinya “ petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT kepada makhluk hidup agar mereka sanggup menghadapi tantangan kehidupan dan menemukan solusi (pemecahan) bagi persoalan hidup yang dihadapinya”.
Ada empat tingkat hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia, yaitu :
a.       Hidayah ghariziyah (bersifat instinktif), disebut juga hidayah fitriyyah, yaitu petunjuk untuk kehidupan yang diberikan oleh Alllah SWT bersamaan dengan kelahiran berupa kemampuan jadi dalam menghadapi kehidupan sehingga sanggup untuk survive ( bertahan hidup )
b.      Hidayah hissiyah (bersifat indrawi), yaitu petunjuk berupa kemampuan indra dalam menangkap citra lingkungan hidup sehingga ia dapat menentukan lingkungan mana yang sesuai dengannya (kemampuan adaptif) sehingga menemukan kenyamanan  dalam menjalani kehidupan (secara fisikal)
Kedua hidayah ini diberikan juga kepada binatang dengan fungsi yang sama. Dalam tahap tertentu dan pada jenis tertentu, bahkan binatang mendapatkan hidayah lebih tinggi, dalam arti kemampuan indrawi binatang tersebut lebih mumpuni daripada kemampuan indrawi manusia.
c.       Hidayah aqliyah ( bersifat intelektual), yaitu petunjuk yang diberikan Allah SWT berupa kemampuan berfikir sehingga mampu mengolah segala informasi yang ditangkap melalui indra.
d.      Hidayah diniyah (berupa ajaran agama) yaitu petunjuk yang diberikan Allah SWT  berupa ajaran-ajaran praktis untuk diterapkan untuk meniti kehidupan secara individual dan menata kehidupan secara komunal sehingga manusia mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan hakiki dan ketenangan batin dalam menjalani kehidupannya.
Bagi manusia, hidayah ghariziyah (instinktif) merupakan alat Bantu sementara, hidayah hissiyah (indrawi) alat Bantu mediatif (antara), hidayah aqliyah (intelektual) alat Bantu pengembangan dan hidayah diniyah (agama) alat Bantu penyempurnaan, yaitu mencapai kebahagiaan hakiki.
2.      ISLAM, Satu-satunya Hidayah Agama dari Allah SWT
 Dalam kedudukan  sebagai hidayah bagi kehidupan manusia di dunia, agama Islam dapat berperan dan berfungsi sebagai :
a.       Pemberi makna bagi perbuatan manusia
b.      Alat kontrol bagi rasa dan emosi
c.       Pengendali bagi nafsu yang berkembang
d.      Pemberi reinforcement (dorongan)) terhadapkecenderungan berbuat baik pada manusia
e.       Penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang.


No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts