A. Makna Keragaman dan Kesederajatan
1. Makna Keragaman
Keragaman
manusia sudah menjadi fakta social dan fakta sejarah kehidupan. Sehingga pernah
muncul penindasan, perendahan, penghancuran dan penghapusan rasa atau etnis
tertentu. Dalam sejarah kehidupan manusia pernah tumbuh ideology atau pemahaman
bahwa orang berkulit hitam adalah berbeda, mereka lebih rendah dan dari yang
berkulit putih. Contohnya di Indonesia, etnis Tionghoa memperoleh perlakuan
diskriminatif, baik secara social dan politik dari suku-suku lain di Indonesia.
Dan ternyata semua yang telah terjadi adalah kekeliruan, karena perlakuan
merendahkan martabat orang atau bangsa lain adalah tindakan tidak masuk akal
dan menyesatkan, sementara semua orang dan semua bangsa adalah sama dan
sederajat. Sehingga keragaman yang dimaksud disini adalah suatu
kondisi masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang,
terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan
serta situasi ekonomi.
2. Makna
Kesederajatan
Sederajat
berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan kesederajatan berarti
perihal kesamaan tingkatan. Dengan demikian konteks kesederajatan disini adalah
suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada pada manusia tetap
memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan Hierarki. Termasuk
perlakuan yang sama dalam bidang apapun tanpa membedakan jenis kelamin,
keturunan, kekayaan, suku bangsa, daan lainnya. Dalam pandangan Islam,
kedudukan manusia itu sama dalam segala hal, dan yang paling mulia kedudukannya
dimata Tuhan, adalah didasarkan pada ketaqwaannya dan keimanannya.
Indikator
kesederajatan adalah sebagai berikut :
a. Adanya persamaan derajat
dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan golongan
b. Adanya persamaan hak
dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
c. Adanya persamaan
kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota masyarakat.
B. Unsur Keragaman dan Kesejahteraan di Masyarakat Indonesia
1.
Suku bangsa dan ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari
Sabang sampai Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena
adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah
yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan
lain sebagainya.
2.
Agama dan keyakinan
Sebelum
kedatangan agama Hindu yang berasal dari India, orang-orang Indonesia sudah
mempunyai keyakinan atau kebudayaan sendiri yang biasa disebut dengan istilah
animisme dan dinamisme. Agama hindu datang di Indonesia dengan jalan damai.
Kontak agama tersebut melalui jalan perdagangan. Setelah agama Hindu mengalami
kemunduran, datang agama lain, yatiu agama islam dan kristen. Kedua agama
tersebut juga diterima dengan cara-cara yang damai.
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan
yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia
sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Dalam
peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :
1)Berfungsi edukatif : ajaran
agama secara hukum berfungsi menyuruh dan melarang
2)Berfungsi penyelamat
3)Berfungsi sebagai perdamaian
4)Berfungsi sebagai Social
control
5)Berfungsi sebagai pemupuk rasa
solidaritas
6)Berfungsi transformatif
3.
Ideologi dan politik
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat
terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara
tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Sedangkan politik bermakna usaha
dalam menegakkan keteriban sosial. Fungsi ideologi adalah untuk memperkuat
landasan moral dalam suatu tindakan. Adanya banyak partai di Indonesia merupakan
bukti keragaman dalam hal ideologi dan politik. Meskipun pada keyataanya
Indonesia hanya mengakui pancasila sebagai satu-satunya ideologi.
4.
Tatakrama
Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti “ adat sopan santun, basa
basi “ pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur
sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Adat terbentuk dari
kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat yang fungsinya mengikat masyarakat
tersebut, sedangkan kesopanan berasal dari masyarakat itu sendiri yang dapat
menilai baik dan buruknya sikap lahir dan tingkah laku manusia.
C. Pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan
Beragam, Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global
Pengaruh keragaman diantaranya
adalah:
a)
Terjadinya segmentasi
kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda.
b)
Memiliki struktur sosial
yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplemeter.
c)
Kurang mengembangkan
konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang
bersifat dasar.
d)
Secara relatif sering kali
terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
e)
Secara relatif intergrasi
sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi.
f)
Adanya dominasi politik
oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Jika
keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta
masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti :
Disharmonisasi, adalah tidak
adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya.
Perilaku diskriminatif terhadap
etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain,
yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Eksklusivisme, rasialis,
bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacam-macam, antara lain
keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari
ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari
keragaman, yaitu :
a.
Semangat Religius
b.
Semangat Nasionalisme
c.
Semangat Fluralisme
d.
Dialog antar umat beragama
e.
Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.
No comments:
Post a Comment