1.
Berbicara
merupakan salah satu keterampilan perkembangan bahasa yang berkembang dalam
kehidupan anak.Aktivitas berbicara pada anak dimulai melalui keterampilan
menyimak sejak masih bayi, dimulai dengan mengucapkan bunyi-bunyi dan menirukan
kata-kata yang didengarnya. Kemudian setelah anak dapat membaca maka dengan
membaca kemampuan berbicara semakin meningkat.
2.
Jenis-jenis dan
perkembangan berbicara AUD (0-6)
a. Mengucapkan satu kalimat satu kata,
anak berumur kira-kira satu tahun;
b. Mengucapkan satu kalimat dua kata,
yaitu anak berumur dua tahun;
c. Mengucapkan satu kalimat dengan lebih
dari dua kata, anak yang lebih dari tiga tahun keatas;
d. Kalimat yang diucapkan pendek dan
jenisnya berbeda beda;
e. Membuat kalimat panjang dengan berbagai
variasi, setelah anak memasuki taman kanak-kanak.
3.
Pendekatan dan
metode-metode pengembangan berbicara AUD
a. Metode Story Telling
b. Metode Bermain peran
c. Metode Kartu Huruf
d. Metode Tunjuk Kata
4.
Hambatan-hambatan berbicara
dan upaya mengatasinya
a.
Keberanian, percaya diri
b.
Rasa grogi, gugup
c.
Gejala – gejala tertekan,
seperti :
1) Gejala fisik
Ditandai dengan detak jantung yang
semakin cepat, lutut gemetar, tegang, sulit untuk berdiri dimuka umum, suara
yang bergetar, mata berair atau hidung berlendir, kesulitan bernafas, gelombang
hawa panas atau perasaan mau pingsan
2) Gejala mental
Terjadi pengulangan kata, kalimat
atau pesan.Hilang ingatan, termasuk ketidakmampuan mengingat angka atau fakta
secara tepat, serta bentuk kepanikan lainnya.
Hambatan dalam berbicara yang terjadi pada
anak disebabkan karena anak mengalami keterlambatan berbicara atau dikarenakan
kurangnya rasa percaya diri anak, adanya rasa grogi saat berbicara dan adanya
gejala-gejala tertekan seperti gejala fisik dan mental.
5.
Model pembelajaran
berbicara untuk AUD
Penerapan
Model Pembelajaran Dengan Media Kartu Huruf Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berbicara pada AUD
Strategi
Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Kartu Huruf
1. Komponen-komponen
Pembelajaran
- Kartu
Huruf
Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah kartu huruf yang
terdiri dari beberapa jenis. Ada kartu huruf yang menunjukkan huruf saja, ada
kartu huruf dengan gambar dan lain-lain.
- Guru
Mengorganisir dan memotivasi anak-anak untuk melakukan kegiatan yang
telah direncanakan dan melaksanakan kegiatannya.
- Anak-anak
Anak-anak dan guru berinteraksi dengan melakukan kegiatan dengan
menggunakan media kartu huruf. Anak-anak dan guru memberi respon dalam berbagai
cara (fisik, bernyanyi, menebak, dll)
2. Strategi
Pengaturan Ruangan/Kelas
Agar pembelajaran berlangsung
optimal, maka perlu ditunjang oleh ruang belajar yang menyenangkan sehingga
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Ruangan
selalu bersih
- Pada
waktu mengikuti kegiatan pembelajaran dapat duduk di lantai beralas tikar
atau karpet.
- Posisi
guru dekat dengan anak
- Posisi
anak membentuk kelompok lingkaran.
- Perabot
dalam ruangan supaya ditata dengan rapi agar mewujudkan rasa aman dan
menyenangkan.
- Ruang
kelas berventilasi, sehingga memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang
baik. Udara yang bersih dibutuhkan bagi tubuh. Kekurangan oksigen akan
berakibat pusing, lemas, pernafasan terganggu.
- Jagalah
agar suhu udara dalam ruangan tidak terlalu dingin atau panas. Suhu ideal
dalam belajar antara 18-230C. Jika tidak ada alat pengatur suhu
dalam ruangan, maka cara sederhana yang dianjurkan adalah bukalah semua
jendela untuk menjaga kestabilan ruangan.
- Ruang
kelas cukup luas dan kalau bisa kedap suara agar tidak mengganggu kelas
lain.
- Hindari
gangguan kebisingan dari luar kelas.
Hamalik (1990:194-195) menjelaskan tentang cara mengkomunikasikan
materi dan menimbulkan motivasi anak sebagai berikut:
1) Kemukakan tujuan yang hendak dicapai kepada anak agar mendapat
perhatian mereka;
2) Tunjukkan hubungan-hubungan, kunci agar anak benar-benar
memahami apa yang sedang dibahas;
3) Jelaskan materi secara nyata, usahakan menggunakan media
pembelajaran sehingga lebih memperjelas materi yang sedang dibahas;
4) Hindari pembicaraan yang bersifat abstrak yang berada di luar
jangkauan pikiran anak, kecuali menggunakan alat bantu tertentu;
5) Usahakan agar anak mengajukan pertanyaan agar terjadi komunikasi
timbal balik.
No comments:
Post a Comment