Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Thursday, February 20, 2020

JAWABAN MATA KULIAH : EVALUASI PAUD




1.     Perbedaan konsep tes, pengukuran, evaluasi, dan penilaian
perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak pada waktu dan fungsinya. Tes digunakan sebagai alat atau media untuk memperoleh informasi tentang orang lain. Pengukuran digunakan untuk memberi angka pada karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek yang diambil dari sebuah tes. Sedangkan penilaian digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan data-data yang diperoleh berdasarkan pengukuran sebelumnya.
Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen dalam suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak eksternal.Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.

2.     Prosedur yang dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran PAUD sebagai berikut :
a.      Guru melaksanakan penilaian dengan mengacu pada kemampuan (indikator) yang hendak dicapai dalam satu satuan kegiatan yang direncanakan dalam tahapan waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan seiring dengan kegiatan pembelajaran. Guru tidak secara khusus melaksanakan penilaian, tetapi ketika pembelajaran dan kegiatan bermain berlangsung, guru dapat sekaligus melaksanakan penilaian. Dalam pelaksanaan penilaian sehari-hari, guru menilai kemampuan (indikator) semua anak yang hendak dicapai seperti yang telah diprogramkan dalam satuan kegiatan harian (SKH).
b.     Cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut:
1). Catatlah hasil penilaian pada kolom penilaian perkembangan anak  dalam Satuan Kegiatan Harian (SKH).
2).  Anak yang belum mencapai indikator seperti diharapkan dalam SKH atau dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan diberi tanda bulatan kosong (0).
3). Anak yang sudah melebihi indikator yang tertuang dalam SKH atau mampu melaksanakan tugas tanpa bantuan secara tepat/cepat/ lengkap/benar, maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan tanda bulatan penuh ().
4). Jika semua anak menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang tertuang dalam SKH, maka pada kolom penilaian dituliskan kata ”semua anak”  dengan tanda cheklist (√) misal : semua anak √.
c. Hasil catatan penilaian yang ada dalam satuan kegiatan harian (SKH) dirangkum dan dipindahkan ke dalam format rangkuman penilaian perkembangan anak didik TK.
1)     Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam 1 bulan pada SKH lebih cenderung memperoleh bulatan penuh maka hasilnya akan dipindahkan bulatan penuh pada rangkuman bulanan dengan selalu memperhatikan proses perubahan perilaku dan kemampuan dalam pembelajaran.
Contoh :
 

     
       
  
  
            
2)    Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam 1 bulan pada SKH lebih cenderung memperoleh bulatan kosong maka hasilnya akan dipindahkan bulatan kosong pada rangkuman bulanan.
Contoh :
    
  
                                  
                                   
                                 
                                     
3)     Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam 1 bulan pada SKH lebih cenderung seimbang perolehan bulatan penuh dan bulatan kosong maka hasilnya berupa tanda ceklist (√) yang kemudian dipindahkan ke rangkuman bulanan.
Contoh :
                           
                              
                                
                                
                                
                                  
                                     
                                                    
                                       
Keterangan :
  /
           }  Ketika guru menyimpulkan hasil akhir setiap bulan, hendaknya melihat catatan anekdot
                      /               
4)     Data dari buku rangkuman selama satu semester dianalisis dan disimpulkan untuk menetapkan gambaran perkembangan anak yang dideskripsikan ke dalam laporan penilaian. 
d. Guru menuliskan hasil penilaian ke dalam format-format penilaian
e. Setiap hasil karya anak dideskripsikan oleh guru pada lembar hasil karyanya.
f. Guru mendokumentasikan, menganalisis dan menyimpulkan hasil penilaian berikut berbagai deskripsi hasil karya anak didik ke dalam format rangkuman penilaian
3.     Berikut ini contoh catatan anekdot
CATATAN ANEKDOT
Nama Anak         : Arif                                                                 Usia  :  5 tahun
Pengamat             : Ibu Tari                                                          Kelompok : B2
Hari/Tanggal/Waktu
PERISTIWA
EVALUASI
Senin,
1-03-2010
Jam: 09.15
Arif dan Deni sedang bermain di halaman sekolah, Arif berkata pada Deni, “Yuk main. Kamu ikuti saya ya ”. Aris berjalan mengitari kotak pasir, melompati ban-ban bekas yang berjejer, merayap di dalam terowongan dan meniti papan titian.
Arif memimpin temannya saat bermain (Aspek Perkembangan Sosio-Emosional, Dapat bermain dengan anak lain)

Arif menunjukkan keterampilan motorik kasar (Aspek Perkembangan Fisik, Dapat menunjukkan keseimbangan saat bergerak)

Bagaimana Ibu Tari dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar Arif melalui kegiatan bermain yang lebih sulit?
Misalnya: meniti papan titian dengan berjalan mundur, dll

Contoh Running Records
Hari/Tgl
Waktu
Kejadian/
Tempat
Peristiwa
Evaluasi
Senin,
01-03-15

08.00
Ikrar/
Halaman
Tiwi mengikuti Ikrar bersama guru dan teman-temannya.Selama Ikrar, Tiwi diam saja sambil menundukkan kepala.
Aspek perkembangan sosio-emosional, dapat mengikuti rutinitas kelas
08.30
Sarapan/ Ruang kelas
Tiwi ikut duduk melingkar dikarpet dan berdoa sebelum makan bersama guru dan teman-temannya. Ketika guru mempersilahkan semua anak untuk membuka bekal dan memakannya, Tiwi diam saja hanya memandangi bekal yang dibawanya. Ketika guru bertanya, ”Ada apa Tiwi? Ada yang bisa dibantu?”. Tiwi melihat kearah guru sambil menggelengkan kepala kemudian menunduk kembali. Guru bertanya kembali, ”Kenapa Tiwi tidak makan bekalnya?”. Tiwi hanya menggelengkan kepalanya. ”Apa Tiwi masih kenyang?” tanya guru kembali. Tiwi menganggukan kepala. Tiwi mengikuti doa setelah makan bersama guru dan teman-temannya.
Aspek perkembangan Agama dan Nilai moral, dapat berdoa sebelum dan setelah kegiatan.

Tiwi tidak mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata (Asek perkembangan sosio-emosional, Mengenal perasaannya dan mengelolanya dengan baik)
Mengapa Tiwi merasa tidak nyaman pagi ini?
(Guru perlu berbicara dengan orangtua Tiwi untuk mendapatkan informasi)
09.00
Bermain di Taman
Tiwi bermain ayunan sendirian. Ketika salah satu temannya mendekati dan bertanya, ”Boleh aku ikut main?”. Tiwi mendorong temannya tersebut. Temannya terjatuh dan menangis, Tiwi memperhatikan temannya tapi diam saja. Ketika guru bertanya apa yang terjadi. Tiwi pergi meninggalkan guru dan temannya. Guru memanggil namanya berkali-kali, tapi Tiwi tetap berjalan meninggalkan mereka dan masuk kedalam kelas.

 


09.30
Bermain di Sentra Balok
·   Pijakan Awal
Tiwi duduk bersila di lingkaran bersama guru dan teman-tamannya. Setiap guru berbicara dan menunjukkan balok serta konsep yang dikenalkan,Tiwi memperhatikan. Tiwi menjawab setiap pertanyaan tentang balok dan konsep bangunan yang diajukan guru. ”Apa yang kita perlukan bila ingin bangunan kita menjadi kokoh?” tanya guru. ”Bangunannya harus padat” jawab Tiwi. ”Menurut Tiwi, agar bangunan kokoh, balok disusun secara padat. Ada pendapat yang lainnya?” tanya guru. Tiwi menjawab kembali, ”Pakai balokdouble unit”.
Tiwi memperhatikan guru menyimpan tulisan nama anak di alas balok yang sudah ditata. Tiwi mendapat kesempatan kedua untuk mencari tulisan namanya di alas balok. Setelah menemukannya, Tiwi duduk di atas alas menunggu semua temannya menemukan alas bangunannya masing-masing.

 




·   Pijakan Selama Main (Individual)
Guru memberi tanda, anak-anak bisa mulai mengambil balok yang dibutuhkan. Dian memilih 4 balok double unit. Tiwi membentuk ruang dalam. Kemudian Tiwi mengambil balok unit berulang-ulang dan ditumpuk diatas balokdouble unit, sehingga membentuk ruang tertutup. Beberapa balok segitiga diletakkan berbaris di bagian tengah atas bangunan. Disalah satu sisi bangunan, terlihat pola 1-1 dengan menggunakan balok segitiga dan unit. sebuah ruang terbuka dibangun disamping bangunan pertama menggunakan balok double unit, unit, danhalf unit. Diantara bangunan terlihat pola 1-1 terbentuk dengan menggunakan balok unitdan half unit.  Tiwi memanfaatkan hampir seluruh bagian alas mainnya.
Tiwi menggunakan aksesoris, pohon plastik, boneka kayu binatang dan boneka orang yang disediakan guru.
Ketika guru mendekati bangunan Tiwi, tanpa ditanya, Tiwi menceritakan bangunannya. ”Aku buat rumah dan kolam renang” sambil tersenyum. ”O… Menarik sekali. Bu guru melihat bangunannya kokoh, padat, horizontal, dan ada pola-pola disini. Bisa ceritakan bagian-bagian lain disetiap bangunanmu?” tanya guru. Dian mengangguk dan mulai bercerita, ”Ini pintunya, didalam rumahku ada tempat tidur. Kolam renangnya luas dan airnya dalam. Aku bisa berenang di air yang dalam. Kalau bu guru mau berenang, izin dulu ya sama aku.” ”Tentu saja, bu guru senang dengan tawaran Tiwi. Didalam kolam renangnya, bu guru melihat ada bangunan berbentuk segi empat. Bisa ceritakan bangunan ini?” Tiwi menjawab, ” kolam kecil untuk adik bayi”. Guru menguatkan jawaban Tiwi dengan berkata, ”Jadi semua mendapat kesempatan berenang. Selamat ya Tiwi sudah berhasil membangun rumah dan kolam renang yang kokoh”

 

 

09.30
Bermain di Sentra Balok
·   Pijakan Setelah Main
Saat beres-beres, Tiwi mengembalikan semua balok yang digunakan kembali kerak sesuai bentuk dan ukuran.
Tiwi duduk bersama guru dan teman-temannya mengikuti kegiatan recallingdan review. Ketika tiba gilirannya bercerita, Tiwi menggelengkan kepala. Guru memotivasi dengan berkata, ”Tiwi, tadi bu guru melihat dan mendengar Tiwi membangun rumah dan kolam renang yang kokoh. Boleh menceritakan lebih banyak agar teman-teman juga tahu”. Tiwi tetap menggelengkan kepalanya. ”Mungkin lain kali Tiwi mau bercerita banyak tentang bangunannya”, kata bu guru.

 

 

11.00
Pulang
Tiwi mengikuti doa bersama setelah bermain. Guru memanggil anak satu persatu untuk mengambil tas dan pulang bersama ibu atau penjemputnya. Ketika tiba gilirannya, Tiwi mengambil tas dan bergegas keluar menuju ibunya tanpa bersalaman dengan gurunya. Guru memanggil untuk bersalaman, tapi Tiwi mempercepat langkah dan memeluk ibunya. Tiwi mau bersalaman dengan gurunya, setelah ibunya membujuk.

 





No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts