Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Monday, July 9, 2018

Penyebab Anak Memiliki Perilaku Yang Bermasalah


Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa perilaku-perilaku bermasalah pada anak-anak yaitu perilaku anak-anak menyimpang dari anak-anak normal dan frekuensi dari perilaku tersebut sudah termasuk sering yang dapat dilihat dari dampaknya.
Di samping frekuensi dan intensitas, tiga aspek perlu diperhatikan yakni derajat kekronisan, konstelasi, dan konteks sosial dari perilaku bermasalah. Kekronisan mengacu pada seberapa mendalam permasalahan tersebut dilihat dari akar perilaku bermasalah. Aspek konstelasi yakni keterkaitan satu perilaku bermasalah dengan perilaku yang lain. Aspek konteks sosial menyangkut pertimbangan bahwa setiap kelompok sosial memiliki norma perilaku sendiri.
Timbulnya permasalahan pada perkembangan perilaku anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, dimana setiap faktor tersebut saling melengkapi antar satu faktor dengan faktor lainnya. Paling tidak terdapat tiga faktor yang menjadi sebab timbulnya yaitu faktor biologis, faktor lingkungan keluarga dan faktor lingkungan sosial.
11
Faktor biologis tidak lepas keterkaitannya dengan pertumbuhan fisik yang selanjutnya berpengaruh terhadap psikologis anak. Kesiapan dan kematangan biologis juga sangat dipengaruhi kondisi bayi saat berada dalam kandungan. Kandungan gizi dan keadaan ibu sangat berperan dalam penentuan proses biologis pada anak. Kondisi fisik dan psikis ibu pada saat mengandung merupakan faktor yang sangat penting. Setelah lahir, untuk menuju kesiapan atau kemasakan organ biologis yang menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis ini ada tiga kebutuhan yang harus terpenuhi yaitu asuh yang melingkupi pemenuhan kebutuhan primer. Kedua, asih yaitu pemberian kebutuhan emosi dan kasih sayang tulus dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. Ketiga, asah yaitu stimulasi mental dan pemberian kesempatan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Keadaan keluarga tertentu yang bisa menyebabkan masalah emosional pada anak-anak.  Hetherington (Izzati, 2005:82) menyebutkan bahwa “anak laki-laki dari keluarga yang bercerai, dibandingkan dengan anak perempuan dan anak-anak dari keluarga lengkap, menunjukkan angka behavior disorder (masalah perilaku) yang lebih tinggi dan masalah-masalah dalam hubungan antar personal di rumah dan di sekolah dengan guru”.
Lingkungan sosial dimana anak tersebut tumbuh dan berkembang juga memberikan dampak. Satu dimensi dalam lingkungan sosial yang Nampak berpengaruh dalam membentuk pola-pola perilaku anak-anak adalah fenomena modeling, dengan meniru perilaku orang lain. Anak-anak yang menonton model atau teladan yang agresif yang dihargai atas keagresifannya cenderung menjadi lebih agresif sendiri.

Anak-anak yang melihat model yang menetapkan standar tinggi dan menghargai dirinya, secara hemat akan berperilaku serupa. Perilaku dari model berpengaruh dalam pengembangan control diri anak.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts