A. Pengertian
Penelitian tindakan (Action research) adalah suatu proses yang dirancang
untuk memberdayakan semua partisipan dalam proses (siswa, guru, dan peserta
lainnya) dengan maksud untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam
pengalaman pendidikan (Hopkin, 1993).
Penelitian tindakan dideskripsikan sebagai suatu penelitian informal,
kualitatif, formatif, subjektif, interpretif, reflektif, dan suatu model penelitian
pengalaman, di mana semua individu dilibatkan dalam studi sebagai peserta yang
mengetahui dan menyokong.
Penelitian tindakan bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada
kepedulian praktis dari orang dalam suatu situasi problematik secara langsung
dan untuk tujuan lebih lanjut dari ilmu sosial secara serempak. Penelitian ini
terfokus pada usaha melibatkan orang ke dalam penelitian dan dengan sepenuh
hati menerapkan apa yang sudah mereka pelajari, ketika mereka melakukannya
sendiri.
B.
Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan
Terdapat enam prinsip yang memandu
penelitian ini dilakukan yaitu :
- Kritik reflektif
Prinsip ini menjamin orang merefleksikan pada isu dan proses serta
membuat eksplisit interpretasi, penyimpangan, asumsi, dan peduli terhadap mana
pertimbangan dibuat.
- Kritik Dialektika
Kritik dialektika diperlukan untuk memahami serangkaian hubungan antara
fenomena dan konteksnya, dan antara elemen-elemen pembentuk fenomena tersebut.
- Sumber Daya Kolaboratif
Prinsip ini mempersyaratkan bahwa setiap gagasan seseorang sama penting
seperti sumber daya potensial untuk menciptakan kategori interpretif analisis,
merundingkan di antara partisipan tersebut.
- Ambil Risiko
Prinsip ini untuk menghilangkan ketakutan orang lain dan mengundang
keikutsertaan dengan menunjukkan bahwa mereka, juga akan tunduk pada proses
yang sama.
- Struktur Jamak
Struktur jamak dari penelitian ini memerlukan suatu teks jamak untuk
melaporkan.
- Teori, Prakik, Transformasi
Dalam penelitian tindakan, teori menginformasikan praktik, praktik
menyuling teori, di dalam suatu transformasi yang kontinu.
C. Desain Penelitian Tindakan
Menurut Elliot hal-hal penting dari
desain penelitian tindakan adalah sebagai berikut :
·
Awalnya pendirian eksploratori diadopsi, suatu
pemahaman dari suatu masalah dikembangkan dan rencana dibuat untuk beberapa
strategi intervensi
·
Intervensi dilakukan
·
Pengamatan dilakukan dalam berbagai bentuk
selama intervensi.
·
Strategi intervensi baru dilakukan dan proses
siklus diulangi, dilanjutkan sampai suatu pemahaman cukup terhadap masalah.
Stephen
Kemmis mengembangkan suatu model sederhana yaitu setiap siklus mempunyai empat
tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
D. Kapan Penelitian Tindakan Digunakan ?
Penelitian tindakan digunakan dalam
situasi nyata, daripada dalam studi eksperimental yang diusahakan, karena fokus
utamanya adalah pada pemecahan masalah nyata. Penelitian tindakan dipilih
ketika keadaan memerlukan fleksibilitas, keterlibatan orang dalam penelitian
atau perubahan harus berlangsung secara cepat dan menyeluruh. Yang sering
terjadi adalah bahwa orang yang menerapkan ini adalah para praktisi yang ingin
meningkatkan pemahaman praktik mereka.
E. Kedudukan Penelitian Tindakan dalam Paradigma Penelitian
- Paradigma Positivist
Paradigma ini didasarkan pada sejumlah prinsip, termasuk suatu
kepercayaan di dalam suatu kenyataan objektif, pengetahuan yang hanya diperoleh
dari data yang dimengerti dan langsung dialami dan dibuktikan di antara
pengamat yang mandiri.
- Paradigma Interpretif
Paradigma ini menekankan pada hubungan yang secara sosial terjadi antara
formasi konsep dan bahasa seperti fenomenologi, etnografi, dan hermeneutik.
- Paradigma Praxis
Suatu seni bertindak sesuai dengan kondisi suatu wajah dalam usaha
mengubahnya yang berhadapan dengan aktivitas dan disiplin yang menguasai
kehidupan etika dan politis masyarakat.
F. Evolusi Penelitian Tindakan
Kurt Lewin seorang ahli psikologi
Jerman pertama kali menciptakan istilah “penelitian tindakan” dalam makalahnya
tahun 1946 “Action Research and Minority Problem” mencirikan bahwa penelitian
tindakan sebagai suatu penelitian komparatif terhadap kondisi dan efek berbagai
bentuk aksi sosial dan penelitian yang mendorong ke arah tindakan sosial,
menggunakan suatu proses spiral langkah-langkah yang terdiri dari perencanaan,
tindakan, dan pencarian fakta tentang hasil tindakan.
Eric Trist seorang psikiatri sosial
melakukan penelitian sosial terapan yang pada awalnya terhadap repatriasi sipil
tawanan perang Jerman yang kemudian memfokuskan pada permasalahan multi-organizational.
Keduanya merupakan penganjur prinsip bahwa keputusan sangat baik diterapkan
oleh mereka yang membantu membuatnya.
G. Jenis Penelitian Tindakan
Menurut O’Brien (1998:8-9)
mengklasifikasikan penelitian tindakan ke dalam empat jenis yaitu :
- Penelitian Tindakan Tradisional
Penelitian ini berakar dari karya Lewin meliputi konsep dan praktik Teori
Medan, Ilmu Dinamika Kelompok, T-Groups, dan Model Klinis. Pendekatan ini
cenderung konservatif.
- Penelitian Tindakan Kontekstual
Pendekatan ini diturunkan dari karya Trist tentang hubungan antar
organisasi. Konsep ekologi organisasi dan penggunaan konferensi pencarian
keluar dari penelitian tindakan kontekstual, yang lebih merupakan suatu
filosofi liberal, dengan perubahan bentuk sosial yang terjadi dengan konsensus
dan inkrementalisme normatif.
- Penelitian Tindakan Radikal
Arus radikal yang berakar pada Marxian paham materialisme dialektika dan
orientasi praxis Antonio Gramsci mempunyai fokus yang kuat pada emansipasi dan
penanggulangan ketidakseimbangan kekuasaan.
- Penelitian Tindakan Bidang Pendidikan
Penelitian ini berakar pada tulisan John Dewey, ahli Filsafat Pendidikan
Amerika yaitu bahwa pendidik profesional harus dilibatkan dalam memecahkan
masalah masyarakat.
H. Metode Penelitian Tindakan
Menurut Baskerville dan Wood-Harper
(1996) terdapat tujuh strategi kunci dalam pelaksanaan penelitian tindakan
yaitu :
- Mempertimbangkan Pergantian Paradigma
- Menetapkan Suatu Kesepakatan Penelitian Formal
- Menyiapkan Suatu Pernyataan Masalah Teoritis
- Merencanakan Metode Pengumpulan Data
- Memelihara Kolaborasi dan Pembelajaran Subjek
- Mengulangi Peningkatan
- Membuat Generalisasi yang Berdasar
I. Peran Peneliti Tindakan
Peran peneliti yang utama adalah
untuk memelihara para pemimpin lokal langsung di mana mereka dapat bertanggung
jawab dalam proses tersebut. Maka diperlukan adopsi banyak peran meliputi hal
berikut :
Pemimpin
perencana
Katalisator
fasilitator
Guru perancang
Peninjau
pendengar
Reporter
penyusun
Dalam banyak situasi penelitian
tindakan, peran peneliti adalah untuk mencurahkan banyak waktu untuk memudahkan
dialog dan membantu perkembangan analisis reflektif di antara peserta,
menyediakan mereka laporan berkala dan menulis suatu laporan akhir ketika
kegiatan telah berakhir.
J. Pertimbangan Etis
Peneliti harus mencurahkan perhatian
pada pertimbangan etis dalam melaksanakan pekerjaan mereka dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
- Yakinkan bahwa orang, panitia dan otoritas yang relevan telah berkonsultasi dan bahwa prinsip yang memandu pekerjaan itu diterima di depan secara keseluruhan.
- Semua peserta harus diijinkan untuk memengaruhi pekerjaan itu, dan berbagai keginginan dari mereka yang tidak ingin mengambil bagian harus dihormati
- Pengembangan pekerjaan harus terlihat dan terbuka bagi usul dari lainnya
- Ijin harus diperoleh sebelum melakukan pengamatan atau pengujian dokumen yang diproduksi untuk tujuan lain
- Deskripsi pekerjaan dan poin-poin pandangan orang lain harus dirundingkan dengan mereka yang terkait sebelum diterbitkan.
- Peneliti harus menerima tanggung jawab untuk memelihara kerahasiaan.
- Keputusan yang dibuat tentang arah penelitian dan hasil yang mungkin adalah kolektif
- Peneliti bersifat tegas/eksplisit tentang hakikat proses penelitian dari awal, mencakup semua minat dan penyimpangan pribadi.
- Ada akses yang sama ke informasi yang dihasilkan oleh proses untuk semua peserta.
- Peneliti yang di luar dan tim perancang awal regu menciptakan suatu proses yang memaksimalkan peluang untuk keterlibatan dari semua peserta.
K. Penerapan Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Bahasa
Penelitian tindakan sudah banyak diterapkan
dalam pendidikan bahasa. Banyak tesis atau disertasi yang menulis tentang
penelitian tindakan dalam pendidikan bahasa. Diantaranya Disertasi Sri Yatini
Ay. 2005 tentang Peningkatan Pemahaman Teks Bahasa Inggris Melalui Latihan
Berpikir Kritis dan Kreatif (Disertasi. Jakarta:Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Jakarta).
Berikut secara ringkas penelitian
tindakan dalam pendidikan bahasa yang dilakukan Sri Yatini Ay tersebut.
a. Judul Penelitian
“Peningkatan Pemahaman Teks Bahasa Inggris Melalui Latihan Berpikir
Kritis dan Kreatif”, suatu Penelitian Tindakan di Fakultas Ekonomi Universitas
Trisakti, Jakarta.
b. Fokus dan Sub-fokus Penelitian
Fokus penelitian ini yaitu peningkatan pemahaman teks bahasa Inggris.
Sedangkan sub-fokusnya :
1.
Peningkatan pemahaman bahasa Inggris melalui Latihan
penguasaan kosa kata, tata bahasa, dan struktur kalimat
2.
Peningkatan pemahaman teks bahasa Inggris melalui
latihan analisis teks (analisis wacana)
3.
Peningkatan pemahaman teks bahasa Inggris melalui
latihan berpikir kritis dan kreatif
c. Masalah Penelitian
- Bagaimana peningkatan pemahaman bahasa Inggris melalui latihan penguasaan kosa kata, tata bahasa dan struktur kalimat ?
- Bagaimana peningkatan pemahaman teks bahasa Inggris melalui latihan analisis teks ?
- Bagaimana peningkatan pemahaman teks bahasa Inggris melalui latihan berpikir kritis dan kreatif ?
d. Acuan Teori
Teori-teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah :
1. Hakikat Pemahaman Teks
2. Teks sebagai Sarana Berpikir
3. Hakikat Berpikir Kritis
4. Hakikat Pengajaran Berpikir Kritis
5. Berpikir Kreatif
e.
Metodologi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Tempat dan Waktu
3. Metode Penelitian
4. Teknik Pengumpulan data
5. Pemeriksaan Keabsahan data
6. Prosedur Penelitian
7. Teknik Analisis Data
f.
Hasil Penelitian
Pada bagian ini peneliti memaparkan hasil implementasi,
observasi dan refleksi dan kondisi akhir.
g.
Kesimpulan Penelitian
No comments:
Post a Comment