1. Arti Omzet
Omzet merupakan semua jumlah uang
yang dihasilkan dari penjualan dalam jangka waktu tertentu, dan jumlah uang
tersebut belum dikurangi dengan biaya HPP dan expense. HPP disini adalah harga pokok penjualan atau harga pokok
produksi. Sedangkan expense itu
seperti gaji pegawai atau karyawan, tagihan listirk, biaya pasang iklan,
membeli perlengkapan kantor dan sebagainya (Om Nip-nip, dokterbisnis /
pengertian-omzet - penjualan, 2015), (www.dokterbisnis.net/2015/10/11pengertianomzet-penjualan).
2. Arti dan Makna Penjualan
Penjualan
menurut (Winardi, 1999: 176) mengatakan bahwa penjualan adalah hasil yang
dicapai sebagai imbalan jasa-jasa yang diselenggarakan yang akan dilakukannya
perniagaan transaksi dunia usaha.
Menurut
Philip Kotler (2008 : 8) dalam buku “Manajemen Pemasaran” mengatakan bahwa :
Penjualan
ialah proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
3. Konsep
Penjualan
Konsep
penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk
organisasi. Karenanya, organisasi tersebut harus melakukan upaya penjualan dan
promosi agresif.
Konsep
penjualan dinyatakan dalam pemikiran Sergio Zyman, mantan wakil presiden
pemasaran dari Coca-Cola, yang menyatakan : Tujuan pemasaran adalah menjual
lebih banyak barang ke lebih banyak orang secara sering untuk menghasilkan
lebih banyak uang dan pada gilirannya menghasilkan lebih banyak laba (Kotler,
2008 : 19).
4. Tujuan
Penjualan
Tujuan utama penjualan
yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang
dihasilkan produsennya dengan
pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tidak akan dapat
dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen, pedagang
dan tenaga pemasaran. Tujuannya adalah
menjual apa yang mereka buat, alih-alih membuat apa yang diinginkan pasar.
Namun, pemasaran yang didasarkan pada penjualan memiliki resiko yang tinggi.
Pemasaran model ini mengasumsikan bahwa pelanggan yang berbujuk untuk suatu
produk akan menyukai produk tersebut, dan jika ternyata tidak, mereka bukan
hanya tidak akan mengembalikan atau menjelek – jelekan produk tersebut atau
mengeluh kepada organisasi konsumen, melainkan mungkin malah membeli lagi.
Theodore Levitt dari
Harvad menjelaskan perbedaan antara konsep antara penjualan dan pemasaran :
Penjualan berfokus pada penjualan ; pemasaran
berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan didasari oleh kebutuhan penjualan
untuk mengubah produknya menjadi uang ; pemasaran didasari oleh gagasan untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dsn hal – hal yang berhubungan
dengan menciptakan, menghantarkan, dan akhirnya mengkonsumsinya (Kotler, 2008 :
20).
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah
Penjualan
a. Pengaruh dari Luar Perusahaan
Berbagai macam hal di
luar perusahaan dapat mempengaruhi perkembangan penjualan. Empat macam
diantaranya : 1. Kebijakan pemerintahan, 2. Perkembangan ekonomi dunia, 3.
Perkembangan sosial-ekonomis masyarakat, terutama para pembeli sasaran dan 4.
Situasi persaingan.
b. Pengaruh dari Dalam
Perusahaan
Banyak faktor dari
dalam perusahaan dapat “membatasi” perusahaan yang bersangkutan dalam usahanya
mencapai penjualan lebih dari jumlah tertentu. Disebut membatasi karena faktor-faktor
tersebut lebih bersifat menentukan sampai seberapa jauh untuk satu masa
tertentu, perusahaan yang bersangkutan mampu mencapai jumlah maksimal penjualan
hasil produksinya, beberapa macam di antara faktor – faktor tersebut adalah: 1.
kapasitas produksi dan pengadaan dana modal kerja, 2. kesan pembeli terhadap
hasil produksi dan 3. kebijakan harga jual yang dianut (Siswanto Sutojo, 1983:
46-48).
No comments:
Post a Comment