Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, July 3, 2018

Omzet, konsep, tujuan Penjualan



1.         Arti Omzet
            Omzet merupakan semua jumlah uang yang dihasilkan dari penjualan dalam jangka waktu tertentu, dan jumlah uang tersebut belum dikurangi dengan biaya HPP dan expense. HPP disini adalah harga pokok penjualan atau harga pokok produksi. Sedangkan expense itu seperti gaji pegawai atau karyawan, tagihan listirk, biaya pasang iklan, membeli perlengkapan kantor dan sebagainya (Om Nip-nip, dokterbisnis / pengertian-omzet - penjualan, 2015), (www.dokterbisnis.net/2015/10/11pengertianomzet-penjualan).
2.         Arti dan Makna Penjualan
            Penjualan menurut (Winardi, 1999: 176) mengatakan bahwa penjualan adalah hasil yang dicapai sebagai imbalan jasa-jasa yang diselenggarakan yang akan dilakukannya perniagaan transaksi dunia usaha.
            Menurut Philip Kotler (2008 : 8) dalam buku “Manajemen Pemasaran”  mengatakan bahwa :
            Penjualan ialah proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
3.         Konsep Penjualan
            Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan  tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi. Karenanya, organisasi tersebut harus melakukan upaya penjualan dan promosi agresif.
            Konsep penjualan dinyatakan dalam pemikiran Sergio Zyman, mantan wakil presiden pemasaran dari Coca-Cola, yang menyatakan : Tujuan pemasaran adalah menjual lebih banyak barang ke lebih banyak orang secara sering untuk menghasilkan lebih banyak uang dan pada gilirannya menghasilkan lebih banyak laba (Kotler, 2008 : 19).
4.         Tujuan Penjualan
Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya  dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tidak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen, pedagang dan tenaga pemasaran.  Tujuannya adalah menjual apa yang mereka buat, alih-alih membuat apa yang diinginkan pasar. Namun, pemasaran yang didasarkan pada penjualan memiliki resiko yang tinggi. Pemasaran model ini mengasumsikan bahwa pelanggan yang berbujuk untuk suatu produk akan menyukai produk tersebut, dan jika ternyata tidak, mereka bukan hanya tidak akan mengembalikan atau menjelek – jelekan produk tersebut atau mengeluh kepada organisasi konsumen, melainkan mungkin malah membeli lagi.
Theodore Levitt dari Harvad menjelaskan perbedaan antara konsep antara penjualan dan pemasaran :
Penjualan berfokus pada penjualan ; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan didasari oleh kebutuhan penjualan untuk mengubah produknya menjadi uang ; pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dsn hal – hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan, dan akhirnya mengkonsumsinya (Kotler, 2008 : 20).

            5.         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penjualan
                        a.         Pengaruh dari Luar Perusahaan
Berbagai macam hal di luar perusahaan dapat mempengaruhi perkembangan penjualan. Empat macam diantaranya : 1. Kebijakan pemerintahan, 2. Perkembangan ekonomi dunia, 3. Perkembangan sosial-ekonomis masyarakat, terutama para pembeli sasaran dan 4. Situasi persaingan.
b.         Pengaruh dari Dalam Perusahaan
Banyak faktor dari dalam perusahaan dapat “membatasi” perusahaan yang bersangkutan dalam usahanya mencapai penjualan lebih dari jumlah tertentu. Disebut membatasi karena faktor-faktor tersebut lebih bersifat menentukan sampai seberapa jauh untuk satu masa tertentu, perusahaan yang bersangkutan mampu mencapai jumlah maksimal penjualan hasil produksinya, beberapa macam di antara faktor – faktor tersebut adalah: 1. kapasitas produksi dan pengadaan dana modal kerja, 2. kesan pembeli terhadap hasil produksi dan 3. kebijakan harga jual yang dianut (Siswanto Sutojo, 1983: 46-48).

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts