Pembentukan keterampilan sosial
anak usia dini ada tiga hal yang berlangsung secara terintegrasi. Kesatu, anak
mengerti baik dan buruk, mengerti tindakan apa yang harus diambil, mampu
memberikan prioritas hal-hal yang baik.
Kedua, anak mempunyai kecintaan terhadap kebajikan,
dan membenci perbuatan buruk. Kecintaan ini merupakan obor atau semangat untuk
berbuat kebajikan. Misalnya, anak tak mau mencuri, karena tahu mencuri itu
buruk, ia tidak mau melakukannya karena mencintai kebajikan.
Ketiga, anak mampu melakukan
kebajikan, dan terbiasa melakukannya. Lewat proses sembilan pilar karakter yang
penting ditanamkan pada anak. Ia memulainya dari cinta Tuhan yang Maha Esa dan
alam semesta beserta isinya; tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian;
kejujuran; hormat dan santun; kasih sayang, kepedulian, dan kerja sama; percaya
diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah; keadilan dan kepemimpinan;
baik dan rendah hati; toleransi, cinta damai, dan persatuan.
Tujuan mengembangkan keterampilan
sosial anak usia dini adalah mendorong lahirnya anak-anak yang baik. Begitu
tumbuh dalam karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan kapasitas dan
komitmenya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukannya dengan
benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup. Membangun karakter yang efektif,
ditemukan dalam lingkungan sekolah yang memungkinkan semua anak menunjukan
potensi mereka untuk mencapai tujuan yang sangat penting. (Salim, dkk: 2004).
No comments:
Post a Comment