Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Saturday, July 14, 2018

RANGKUMAN MATERI GEOGRAFI (SIKLUS HIDROLOGI DAN JENIS PERAIRAN)

SIKLUS HIDROLOGI DAN JENIS PERAIRAN


Standar Kompetensi    : Menganalisis unsur-unsur Geosfer
Kompetensi Dasar       : Menganalisis Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka
  bumi
Tujuan Pembelajaran             :
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar ini diharapkan siswa mampu :
  • Mengidentifikasi unsur-unsur utama siklus hidrologi
  • Mengidentifikasi berbagai jenis perairan darat

A.       Siklus Air
Guna keperluan kehidupannya, manusia harus mengambil air antara lain dari sungai, danau dan dari dalam tanah dengan cara membuat sumur.
Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah dan uap air di atmosfer. Air di permukaan bumi jumlahnya selalu tetap meskipun berubah bentuk. Dari bentuk cair menjadi uap air kemudian menjadi cair.
Siklus air dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
  1. Siklus pendek, yaitu apabila uap air laut mengalami kondensasi di atas laut kemudian jatuh sebagi hujan dan kembali ke laut.
  2. Siklus sedang, yaitu apabila uap air laut mengalami kondensasi membentuk awan kemudian terbawa angin menuju daratan dan jatuh sebagai hujan. Curahan hujan sebagian meresap ke dalam tanah, sungai, serta danau, dan akhirnya ke laut.
  3. Siklus panjang, yaitu apabila uap air laut dibawa angin menuju daratan hingga pegunungan tinggi, menjadi Kristal-kristal es atau salju, kemudian jatuh sebagai hujan es atau salju membentuk gletser, masuk ke sungai dan akhirnya ke kembali laut

Aktivitas yang berkaitan dengan siklus air antara lain sebagai berikut.
  1. Evaporasi, yaitu proses berubahnya zat cair menjadi uap air, misalnya evaporasi dari air sungai, danau dan laut. Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi adalah sebagai berikut :
a.      Faktor meteorologist, terdiri dari atas suhu air, suhu udara/atmosfer, kelembapan, kecepatan angin, tekanan udara, dan sinar matahari (radiasi)
b.      Banyaknya air, misalnya penguapan pada permukaan tanah yang jenuh air berbeda dengan permukaan tanah yang tidak jenuh air.

  1. Transpirasi, yaitu penguapan air dari tumbuh-tumbuhan melalui pori-pori daun (stomata). Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi adalah sebagai berikut :
a.      Faktor meteorologist, yaitu sinar matahari karena transpirasi berlangsung pada siang hari, sedangkan pada malam hari stomata akan tertutup.
b.      Jenis tumbuh-tumbuhan, yaitu berhubungan dengan ukuran stomata dan kandungan air yang diperlukan tumbuh-tumbuhan.
c.       Jenis tanah, yaitu kondisi kelembapan tanah membatasi persediaan air yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan.
  1. Evapotranspirasi, yaitu kombinasi antara evaporasi dan transpirasi :
a.      Evapotranspirasi potensial adalah evapotranspirasi yang terjadi apabila tersedia cukup air dari presipitasi atau irigasi. Evapotranspirasi potensial sangat penting untuk memperkirakan kebutuhan irigasi.
b.      Evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi yang terjadi sesungguhnya, yaitu dengan kondisi pemberian air seadanya. Evapotranspirasi aktual akan menjadi kecil apabila jumlah air yang tersedia untuk tanaman berkurang.

  1. Kondensasi adalah proses perubahan wujud dari bentuk uap air menjadi titik-titik air.
  2. Sublimasi adalah perubahan wujud dari gas menjadi bentuk padat, contohnya perubahan uap air menjadi salju.

  1. Infiltrasi adalah peresapan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
  2. Presipitasi adalah segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk cair (hujan) maupun padat (salju).

B.        Perairan Darat
  1. Air Tanah
a.      Potensi
Air tanah adalah air yang terdapat di lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Makin banyak air hujan yang meresap ke dalam tanah makin banyak pula air yang tersimpan di dalam tanah. Besar kecilnya resapan air hujan bergantung pada tingkat kelembapan tanah, porositas tanah dan kemiringan lereng.

Secara umum air tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tanah dangkal (air freatik) dan air tanah dalam (air artesis).

1)      Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan batuan kedap air. Kedalaman air tanah dapat kita amati pada permukaan air sumur. Namun, kedalaman permukaan air sumur itu berbeda-beda di berbagai tempat. Hal itu disebabkan oleh perbedaan tebal atau tipisnya lapisan permukaan tanah dan kedudukan permukaan air tanah. Sebagai contoh, di daerah pegunungan biasanya permukaan air tanah sangat dalam, sedangkan di dataran rendah permukaan air tanahnya dangkal.

2)      Air tanah dalam
Air tanah dalam adalah air tanah yang terletak di antara dua lapisan batuan kedap air. Air tanah dalam merupakan sumber air yang relatif tidak pernah kering. Apabila lapisan kedap air dibor dan mendapat tekanan yang cukup tinggi, air tanah dalam akan memancar dan disebut air artesis.

Air tanah juga dapat keluar ke permukaan bumi dalam bentuk sumber air panas yang disebut geyser. Geyser adalah sumber air panas yang erat hubungannya dengan aktivitas vulkanisme. Sumber air panas itu apabila mendapat tekanan akan memancar keluar disertai dengan gas. Semburan itu terjadi kadang-kadang beraturan dan kadang-kadang tidak.

            Perlindungan dan pelestarian sumber air bertujuan melindungi dan melestarikan keberadaan sumber-sumber air dan lingkungan terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh alam atau oleh tindakan manusia.

Usaha perlindungan dan pelestarian tersebut antara lain dilakukan melalui :
a)      Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air
b)      Pengendalian pemanfaatan sumber air
c)      Pengisian air pada sumber air
d)      Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi
e)      Pengamanan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air
f)       Pengendalian pengelolaan tanah di daerah hulu
g)      Pengaturan daerah sempadan sumber air
h)      Rehabilitasi hutan dan lahan
i)        Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam.

  1. Sungai
Sungai adalah aliran air tawar melalui suatu saluran menuju laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Air sungai dapat berasal dari gletser, danau yang meluap, atau mata air pegunungan.

a.      Jenis-jenis Sungai
1)      Berdasarkan sumber air, sungai dibedakan menjadi tiga
(a)   Sungai mata air, yaitu sungai yang airnya berasal dari mata air
(b)   Sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan. Pada saat musim hujan debit air bertambah, sedangkan pada musim kemarau debit air berkurang.
(c)    Sungai gletser, yaitu sungai yang airnya berasal dari pencairan gletser (es), misalnya Sungai Memberamo di Papua.

2)      Berdasarkan arah aliran, sungai dibedakan menjadi empat.
(a)   Sungai konsekuen, yaitu sungai yang aliran airnya searah dengan kemiringan lereng.
(b)   Sungai Subsekuen, yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus terhadap sungai konsekuen.
(c)    Sungai obsekuen, yaitu anak sungai dari sungai subsekuen yang arah aliran airnya sejajar terhadap sungai konsekuen.
(d)   Sungai resekuen, yaitu anak sungai dari sungai subsekuen yang arah aliran airnya sejajar dengan sungai konsekuen.

3)      Berdasarkan struktur geologi, sungai dibedakan menjadi dua.
(a)   Sungai anteseden, yaitu sungai yang tetap mempertahankan pola alirannya meskipun terjadi pengangkatan secara perlahan-lahan. Oleh karena itu, sungai anteseden akan membentuk celah atau lembah yang disebut water gap.

(b)   Sungai superposed, yaitu sungai yang mengalir pada suatu daratan alluvial atau daratan peneplain hingga struktur batuan di dataran itu tersingkap tanpa banyak mengubah pola aliran sungai.

b.      Pola Aliran Sungai
Pola aliran sungai yang ada di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh morfologi tempat sungai mengalir dan struktur geologinya. Pola aliran sungai yang umum adalah sebagai berikut :

1)      Pola dendritik
Pola aliran sungai yang tidak teratur. Pola tersebut biasanya terdapat di daerah dataran rendah atau daerah pantai. Anak-anak sungai yang mengalir bermuara ke sungai induk membentuk sudut lancip dan ada pula yang membentuk sudut tumpul.

2)      Pola Trellis
Pola aliran sungai yang aliran sungai induknya sejajar dengan anak-anak sungai yang bermuara pada sungai induk. Pertemuan antara sungai induk dan anak sungai membentuk sudut siku-siku (tegak lurus).

3)      Pola Radial
Pola aliran sungai yang memusat ke suatu daerah. Pola itu biasanya terdapat di daerah cekungan (basin).

4)      Pola Rektanguler
Pola aliran sungai yang membentuk sudut siku-siku. Pola itu biasanya terdapat di daerah patahan.

c.       Manfaat Sungai
Beberapa manfaat dari sungai yang sampai saat ini dapat kita lihat dan rasakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain, sebagai berikut.
1)      Sebagai sarana transportasi
2)      Merupakan sumber air untuk irigasi
3)      Aliran sungai digunakan untuk pembangkit tenaga listrik
4)      Dimanfaatkan sebagai sarana olah raga, contohnya arung jeram. Selain itu, keindahan aliran sungai dapat digunakan sebagai sarana rekreasi
5)      Digunakan sebagai tempat budi daya perikanan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian sungai antara lain sebagai berikut :
1)      Menjaga kelestarian hutan terutama di daerah sungai bagian hulu. Hal itu karena hutan di daerah hulu sungai merupakan tempat peresapan air hujan. Dengan demikian menjaga kelestarian hutan berarti menjaga kelestarian air yang akan mengalir ke sungai.

2)      Pembuatan teras-teras pada lereng di sepanjang aliran sungai mencegah terjadinya erosi yang akan memperdangkal kedalaman sungai.

3)      Tidak membuang limbah dan sampah ke sungai, baik dari pabrik maupun rumah tangga. Pembuangan limbah dan sampah ke sungai akan merusak kehidupan yang berada di dalam sungai. Selain itu, pembuangan sampah ke sungai akan menyebabkan aliran sungai menjadi terhambat. Hal itu akan mengakibatkan banjir apabila terjadi hujan yang deras.


d.      Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai (DAS) adalah seluruh wilayah di sekitar sungai yang apabila terjadi hujan airnya mengalir ke sungai utama. Luas DAS tidak sama di semua tempat, bergantung pada bentuk DAS yang ada. Misalnya luas DAS di Pulau Jawa berbeda dengan luas DAS di Pulau Kalimantan.

  1. Danau
Danau adalah massa air dalam jumlah besar yang berada dalam suatu cekungan atau basin di wilayah daratan. Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi dua macam yaitu danau alam dan danau buatan.

a.      Danau Alam
Danau yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Danau alam dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu sebagai berikut :

1)      Danau Tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena adanya penurunan daratan yang disebabkan oleh tenaga tektonik. Sebagai contoh akibat adanya proses patahan menyebabkan terbentuknya lembah (slenk), kemudian terisi air hujan atau air resapan sehingga terbentuk danau. Di Indonesia yang termasuk danau  tektonik antara lain Danau Singkarak di Sumatera dan Danau Towuti di Sulawesi.

2)      Danau Vulkanik, yaitu danau yang terbentuk akibat adanya letusan gunung api. Setelah terjadi letusan gunung api tersebut mati, kemudian kepundan gunung terisi air hujan sehingga terbentuk danau. Di Indonesia yang termasuk danau vulkanik antara lain Danau Kelud di Jawa, Danau Kelimutu Di Flores, Danau Poso dan Danau Matana di Sulawesi, serta Danau Maninjau dan Danau Kerinci di Sumatera.

3)      Danau Tektonovulkanik, yaitu danau yang terbentuk akibat adanya proses tektonik dan vulkanik. Akibat terjadi letusan gunung api, sebagian badan gunung patah dan menutup lubang kepundan. Lubang kepundan yang sudah tertutup tersebut kemudian terisi oleh air hujan sehingga terbentuk danau. Di Indonesia yang termasuk danau tektonovulkanik adalah danau Toba di Sumatera.

4)      Danau Karst, yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan di daerah kapur yang disebut Dolina. Dolina yang besar disebut Uvala. Di Indonesia yang termasuk danau karst antara lain Uvala Bendo Gede di gunung kidul, Yogyakarta.

5)      Danau Glasial, yaitu danau yang terbentuk karena erosi gletser, contohnya The Great Lake di Amerika Serikat.

6)      Danau Bendungan alam, yaitu danau yang terbentuk karena aliran sungai terbendung, misalnya oleh tanah longsor atau oleh aliran lava dari gunung yang meletus. Contohnya Danau Air Tawar di Aceh, dan Danau Tondano di Sulawesi.

b.      Danau Buatan
Danau buatan (waduk) adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu. Contohnya, waduk Jatiluhur dan Saguling di Jawa Barat, dan Waduk Kedungombo di Jawa Tengah. Baik danau alam maupun danau buatan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Di Indonesia, manfaat waduk antara lain untuk pembangkit listrik, pengairan lahan pertanian, pengendali banjir, rekreasi, dan budidaya ikan.

  1. Rawa
Rawa adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena tidak ada pelepasan air (drainase). Oleh karena itu, air rawa bersifat asam. Kondisi yang demikian menyebabkan rawa tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Di Indonesia rawa-rawa banyak terdapat di pantai-pantai sebelah timur Pulau Sumatera, pantai-pantai di Pulau Kalimantan, dan pantai-pantai di Pulau Papua.

Berdasarkan sifat airnya, rawa-rawa dapat dibedakan menjadi rawa air asin, rawa air tawar, dan rawa air payau.

a.      Rawa air asin adalah rawa yang terdapat di daerah pantai.
b.      Rawa air payau adalah rawa yang terdapat di sekitar muara sungai di dekat laut.
c.       Rawa air tawar adalah rawa yang terdapat di sekitar sungai-sungai besar.


No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts