Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Monday, July 9, 2018

Proses Pembentukan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini


Pendidikan moral pada usia dini harus dilakukan sejak anak dilahirkan, dan pada usia di bawah 2 tahun dapat dilakukan hanya dengan memberikan kasih sayang sebesar-besarnya kepada anak. Menurut Thomas Lickona, “Love lights the lamp of human development. If we wish to raise good children, we should begin by giving them our love” (Budiningsih, 2005). Ibaratnya sebuah bejana kosong, kalau diisi air “cinta dan kasih sayang” maka bejana tersebut hanya berisi air kesucian. Ketika anak dewasa, bejana (hati) ini hanya akan menebarkan kesucian dan kebajikan dalam perjalanan hidupnya. Apabila yang diterima adalah umpatan, dan contoh-contoh yang buruk, maka sifat-sifat seperti inilah yang akan disebarkan dalam perjalanan hidupnya. Oleh karena itu, orang tua (khususnya ibu) perlu sekali untuk mencium, memberikan kata-kata manis, dan mendendangkan cinta kepada bayi-bayi mereka.
Menurut Darsono (2001) “Seorang anak yang siap untuk masuk usia sekolah harus sudah dibekali dengan kesadaran emosi seperti rasa bersalah, rasa malu, perasaan disakiti, bangga, dan sebagainya”. Anak-anak pada usia pra-sekolah harus sudah dapat membedakan beberapa jenis emosi yang dirasakannya, sehingga mereka tidak menjadi bingung tentang nilai-nilai dari emosi yang dirasakan oleh mereka. Misalnya, seorang anak yang merasa iba kepada seorang anak yang dikucilkan, sedangkan seluruh kawan-kawannya mengejek anak tersebut. Anak tersebut akan mempunyai rasa ambivalen antara rasa empati dan rasa takut untuk dikatakan pengecut karena tidak mau terlibat untuk turut mengejek anak yang dikucilkan tersebut. Anak harus tahu bahwa merasa empati kepada anak yang dikucilkan adalah perasaan yang lebih baik yang harus diikuti.

Oleh karena itu, pendidikan karakter di sekolah, terutama pada usia TK dan SD, juga perlu dilakukan, tentunya disesuaikan dengan tahap perkembangan umur anak. Hal ini berbeda dengan Pendidikan Moral Pancasila yang selaim ini dilakukan yang hanya menyentuh aspek akademik (hafalan dan pengetahuan saja), tetapi tidak melibatkan aspek emosi (feeling) dan perilaku (acting).

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts