Macam-macam
motivasi yang berkaitan dengan belajar adalah tentang kehendak, minat, sikap,
penghargaan diri, perasaan terlibat sebagai anggota dan perasaan mendapat
persetujuan. Macam-macam motivasi ini saling mempengaruhi. Dalam hal ini, guru
harus dapat memberikan situasi belajar yang dapat memungkinkan terjadinya
motivasi-motivasi itu saling menunjang, sehingga dapat menimbulkan tingkah laku
yang dikehendaki.
Kehendak
adalah kemauan untuk mencari sesuatu tujuan khusus. Misalkan siswa ingin
mengerjakan soal latihan yang ada di buku pelajarannya. Segala tingkah lakunya
diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga kehendaknya menggerakkan
pencapaian tujuannya. Belajar seringkali sangat dipengaruhi oleh kesadaran
siswa akan keperluannya, untuk apa hal itu
dipelajarinya. Dengan demikian seorang guru harus membantu siswanya agar
kehendak siswa itu akan tersalur dengan wajar.
Minat
siswa terhadap suatu hal dapat terlihat dari keinginannya untuk mengetahui atau
belajar lebih banyak. Kemauannya untuk lebih terlihat atau melibatkan diri
dalam berbagai kegiatan yang berkenaan dengan hal yang menjadi minatnya. Siswa
yang mempunyai minat besar terhadap matematika akan merasa senang dan dengan
penuh perhatian mengikuti pelajaran matematika dan akan belajar dengan sepenuh
hati. Dengan demikian guru perlu berusaha untuk membangkitkan minat siswanya.
Guru harus sering mengkaitkan pembelajarannya dengan minat siswa berdasarkan
tingkah laku siswa dan hasil belajarnya. Siswa menaruh minat terhadap
pembelajaran yang disajikan guru terlihat dari perilaku siwa. Siswa akan
menaruh perhatian, tampak gembira, raut muka berseri-seri, dan hasil belajarnya
akan lebih baik.
Apabila
guru kurang berhasil membangkitkan minat siswa, dapat diduga bahwa hasil
belajarnya akan kurang memadai atau bahkan mungkin gagal. Oleh karena itu guru
perlu berusaha menemukan hal-hal yang dapat memberi petunjuk tentang ada atau
tidak adanya minat siswanya yang belajar. Hal ini penting bagi guru karena dapat
merupakan masukan dalam merencanakan pembelajaran berikutnya.
Sikap
merupakan tingkah laku seorang individu yang bersifat emosional di dalam
menghadapi suatu hal tertentu. Sikap seorang siswa yang menyenangi matematika
berbeda dengan sikap siswa yang tidak merasa senang terhadap pelajaran
tersebut. Dengan demikian sikap merupakan motivasi juga. Dengan sikap
menyenangi suatu pelajaran seperti PAI seringkali hasil belajar siswa baik
dalam PAI, dan ia akan berusaha secara maksimal untuk membela sikap yang
dipilihnya. Sebaliknya apabila seseorang untuk mempunyai sikap tidak menyenangi
PAI, hal ini akan merupakan suatu hambatan dalam mempelajari pelajaran
tersebut. Sikap siswa terhadap pelajaran PAI dapat dilihat dari perhatian yang
sungguh-sungguh pada saat mengikuti pembelajaran PAI, menyelesaikan tugas di
sekolah dengan baik, berpartisipasi aktif dalam setiap pembelajaran, dan
menyelesaikan pekerjaan rumah pada waktunya. Tingkah laku siswa tersebut adalah
tingkah laku yang bersiat positif terhadap PAI. Sikap siswa yang lain adalah
sifat keingintahuannya terhadap PAI dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Tingkah
laku pribadi kebanyakan terbawa oleh perasaan harga diri. Seseorang mencoba
berusaha mempertahankan harga dirinya dan ia cenderung tidak berbuat yang
merendahkan harga dirinya. Tentu saja harga diri ini tidak sama bagi setiap
orang. Misalkan seorang siswa mendapat kesulitan dalam penjumlahan pecahan,
maka ia biasanya menghindari pekerjaan semacam itu sebab merasa akan mengulangi
kegagalannya dan ini akan mengurangi harga dirinya.
Seseorang
pada umumnya merasa senang dilibatkan di dalam kelompoknya. Karena itu, peranan
konstruktif dari masing-masing individu perlu dikembangkan. Apabila seorang
guru akan memberikan tugas kelompok, yang harus diperhatikan adalah masalah
harus dapat diselesaikan bersama di dalam kelompok itu, harus dapat dipahami
dan dapat dikerjakan oleh setiap anggota kelompok itu, sehingga setiap anggota
kelompok dapat memberikan kontribusinya. Oleh karena itu sebaiknya kemampuan
matematika dari setiap anggota kelompok harus rata-rata atau homogen.
Seseorang
ingin dipandang penting itu adalah wajar. Perasaan yang demikian ini
berhubungan erat dengan rasa harga diri dan perasaan terlibat sebagai anggota.
Perasaan mendapat persetujuan ini dapat menjadi motivasi yang sangat kuat untuk
belajar.
Macam-macam
motivasi yang dikemukakan di atas saling mempengaruhi. Mungkin saja beberapa
macam motivasi bersamaan secara serentak ada pada diri seorang siswa. Dalam hal
ini, boleh jadi motivasi-motivasi itu saling melengkapi, tetapi ada juga yang
saling bertentangan. Guru harus memberikan dan menciptakan situasi belajar yang
kondusif sehingga saling menunjang dan saling melengkapi antar motivasi itu dan
dapat menghasilkan jenis tingkah laku yang memang dikehendaki.
No comments:
Post a Comment