PENDEKATAN
GEOGRAFI
Standar Kompetensi :
Memahami konsep, pendekatan dan aspek Geografi
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan pendekatan Geografi
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar ini diharapkan
siswa mampu :
- Menjelaskan konsep
esensial geografi
- Menjelaskan perbedaan
metode pendekatan geografi
- Mendeskripsikan obyek
study geografi
- Memberi contoh
gejala-gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari
1.
Konsep
Esensial Geografi
Konsep adalah pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep
esensial suatu bidang ilmu merupakan pengertian – pengertian untuk
mengungkapkan atau menggambarkan corak abstrak fenomena esensial dari obyek
material dari kajian suatu ilmu.
Selama ini di Indonesia mengenal sepuluh konsep dasar
geografi yang dipakai dalam melakukan generalisasi dari sekelompok fenomena
tertentu. Sepuluh konsep esensial geografi itu dijelaskan sebagai berikut :
A. Konsep Lokasi
Konsep
lokasi atau letak merupakan konsep utama (sejak awal pertumbuhan geografi) yang
telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Lokasi menjawab
pertanyaan pertama yaitu di mana (where).
Lokasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1.
Lokasi absolut
menunjukkan letak yang tetap terhadap grid
(jaring) atau sistem koordinat. Lokasi absolut
sering dikenal dengan sebutan letak astronomis.
2.
Lokasi
relatif adalah lokasi yang dipengaruhi daerah sekitarnya. Lokasi relatif
sering dikenal dengan sebutan letak geografi.
B.
Konsep
Jarak
Konsep
jarak merupakan konsep yang berkaitan dengan kehidupan sosial, ekonomi, dan
pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang bersifat alami, meskipun arti
pentingnya bersifat relatif, sejalan dengan kemajuan kehidupan, dan teknologi. Jarak
terbagi atas :
1.
Jarak
Absolut adalah jarak sesungguhnya, yang ditarik lurus antar dua
titik.
2.
Jarak relatif adalah
jarak yang didasarkan atas pertimbangan waktu, kemudahan transportasi dan
sebagainya.
C.
Konsep
Keterjangkauan
Konsep
keterjangkauan (accesibility)
merupakan konsep yang berkaitan dengan kemudahan atau ketersediaan sarana dan
prasarana. Aksesibilitas dapat pula dipengaruhi oleh faktor budaya di suatu
tempat. Faktor adat istiadat dan sikap masyarakat setempat yang sulit untuk
menerima pengaruh dari luar, akan dapat menyebabkan suatu tempat menjadi sulit
dijangkau. Contoh: transportasi, komunikasi, dan sebagainya.
D. Konsep Pola
Konsep pola
(dalam kajian geografi) dititikberatkan pada pola keruangan, baik fenomena yang
bersifat alami (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah
hujan) maupun fenomena sosial budaya (permukiman, persebaran penduduk, mata
pencaharian, dan jenis rumah tinggal).
E.
Konsep Morfologi
Konsep morfologi
merupakan konsep yang menjelaskan bentuk-bentuk rupa bumi atau lahan yang ada
kaitannya dengan proses pengikisan, pengendapan, pengangkatan dan penurunan
lapisan muka bumi. Hal ini menyebabkan perubahan bentuk-bentuk rupa bumi
seperti muka bumi yang berbentuk pulau-pulau, daratan luas yang memiliki
pegunungan dengan lereng-lereng yang tererosi, lembah-lembah dan daratan
aluvialnya.
F.
Konsep Aglomerasi
Konsep aglomerasi
adalah konsep yang berusaha mengungkap kecenderungan persebaran gejala
geografis yang mengelompok pada suatu tempat (pemusatan penduduk). Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor yang menguntungkan atau homogeny seperti
penyediaan sarana pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (rumah sakit) atau
sarana ekonomi (pasar). Aglomerasi dapat menimbulkan efisiensi tinggi dalam pemasaran
atau pelayanan umum.
Definisi
aglomerasi yang lain :
·
Gabungan, kumpulan dua atau lebih pusat kegiatan;
tempat pengelompokkan berbagai macam kegiatan dalam satu lokasi atau kawasan
tertentu. Kawasan ini dapat berupa kawasan industri, permukiman, pedagangan,
dan lain-lain (yang dapat saja tumbuh melewati batas administrasi kawasan
masing-masing, sehingga membentuk wilayah baru yang tidak terencana secara
sempurna).
·
Perkembangan beberapa kawasan permukiman di wilayah perbatasan
kota-kota besar dalam beberapa tahun terakhir menjelang dan sesudah tahun 2000,
yang akan tumbuh dan berkembang menjadi wilayah aglomerasi kawasan pemukiman.
·
Percampuran penduduk dengan latar belakang yang
berbeda.
·
Kawasan perumahan pada umumnya menjadi pusat
aglomerasi penduduk dengan latar belakang yang berbeda.
G. Konsep Nilai Kegunaan
Nilai suatu
tempat mempunyai nilai guna yang berbeda dilihat dari fungsinya. Jadi, nilai
kegunaan bersifat relatif. Contoh Daerah dataran banjir, sebagai lokasi permukiman,
memiliki nilai kegunaan yang rendah, tapi mempunyai nilai kegunaan yang tinggi
bagi petani. Hal ini disebabkan karena daerah banjir memiki tingkat kesuburan
yang relatif lebih tinggi untuk persawahan. Pantai dengan gelombang laut yang besar,
memiliki nilai negatif bagi nelayan, karena tidak dapat digunakan untuk
berlabuh atau menjala ikan. Sebaliknya pantai tersebut memiliki nilai kegunaan
positif bagi wisatawan yang memiliki hobi berselancar.
H. Konsep Interaksi dan interdepedensi
Konsep yang
berkaitan dengan hubungan saling ketergantungan antar dua tempat. Contoh desa
dengan kota.
I.
Konsep
Deferensiasi area
Konsep yang
mengintegrasikan fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah mempunyai corak
tersendiri sebagai region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain (diferensiasi area). Di setiap wilayah
atau tempat, terwujud hasil integrasi berbagai unsur atau fenomena lingkungan,
baik bersifat alam maupun kehidupan. Pembentukan karakteristik wilayah juga
dipengaruhi oleh aspek waktu.
J.
Konsep Keterkaitan
Keruangan
Konsep yang
menunjukkan derajat keterkaitan antarwilayah, alam maupun sosial. Alang-alang
(rumput liar) berada di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari dan tidak
ditanami tumbuhan. Sebaliknya lumut akan tumbuh di daerah yang kurang mendapat
sinar matahari (teduh) dan mempunyai tingkat kelembaban tinggi. Contoh fauna
yang hidup di wilayah beriklim dingin, misalnya beruang kutub memiliki bulu
yang tebal.
2.
Obyek Study
Geografi
Menurut IGI obyek study geografi adalah obyek material dan
obyek formal.
A. Obyek Material Geografi
Obyek material geografi hal-hal yang dikaji dalam study
geografi. Sedangkan study geografi adalah mengenal lapisan-lapisan bumi dan
fenomena geosfer yang meliputi :
1.
Atmosfera
Yaitu
lapisan udara, cuaca, iklim yang dikaji dalam klimatologi, meteorologi dll.
2.
Litosfera
Yaitu
lapisan batuan yang dikaji dalam geologi, geomorfologi, dll.
3.
Hidrosfera
Yaitu
lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut.
4.
Biosfera
Yaitu
lapisan yang meliputi flora dan fauna yang dikaji dalam biogeografi, biologi,
dll.
5.
Antroposfera
Yaitu
lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara lapisan lain. Tema sentral
artinya diutamakan dalam kajian.
B.
Obyek
Formal Geografi
Obyek
formal geografi adalah sudut pandang atau cara pandang dan cara berfikir
mengenai obyek material. Di dalam obyek formal geografi melihat
fenomena-fenomena yang terjadi di permukaan bumi dari sudut pandang keruangan.
3.
Pendekatan
Geografi
Geografi
sebagai ilmu kebumian selalu mengkaji hubungan timbal balik antara fenomena dan
permasalahannya dengan pendekatan keruangan, ekologi dan regional komplek.
a.
Pendekatan
keruangan
Pendekatan
keruangan dalam geografi merupakan ciri khas yang membedakannya dengan
ilmu-ilmu lain. Pendekatan keruangan terdiri atas pendekatan topik, pendekatan
aktivitas manusia dan pendekatan regional. Secara teoritis pendekatan tersebut
dapat dipisahkan, tetapi dalam kenyataannya akan saling berhubungan.
1)
Pendekatan
Topik
Guna
mempelajari masalah geografi di suatu wilayah dapat dimulai dari topik tertentu
yang menjadi perhatian utama seperti contoh di atas, yaitu tentang kelaparan.
Kelaparan di daerah yang bersangkutan dapat diungkapkan jenisnya, sebabnya,
persebarannya, intensitasnya, dan interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya
sehingga diperoleh deskripsi tentang kelaparan itu.
Selama
melakukan pendekatan topik tidak boleh melepaskan hubungannya dengan ruang yang
menjadi tempat gejala. Misalnya faktor manusia dengan keadaan fisik alamnya
tidak boleh diabaikan.
2)
Pendekatan
aktivitas manusia
Pendekatan
aktivitas manusia digunakan untuk mendeskripsikan beberapai kegiatan manusia
atau kegiatan penduduk. Pengungkapan aktivitas penduduk ditinjau dari persebaran,
interelasi, dan deskripsinya dengan gejala lain yang berkenaan dengan segala aktivitas.
Ditinjau
dari persebarannya, misalnya dibedakan berdasarkan mata pencaharian penduduk.
Contohnya aktivitas penduduk ada yang berlangsung di daerah pegunungan, dataran
rendah dekat sungai, jauh dari sungai dan di pantai.
3)
Pendekatan
regional
Region dapat
didefinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki
karakteristik tertentu yang khas. Karena memiliki karakteristik yang khas
sebuah region dapat dibedakan dengan region-region lainnya.
Unsur-unsur
yang selalu berhubungan dengan pendekatan dan analisa keruangan adalah jarak,
pola, site, dan situasi, aksesibilitas serta keterkaitan.
a)
Unsur jarak, baik
jarak absolut maupun jarak relatif (sosial) yang dapat berpengaruh terhadap
keakraban, keseganan, rasa asing dan kesenjangan sosial.
b)
Unsur pola, misalnya
struktur geologi yang dapat mempengaruhi pola permukiman dan peragihan sumber
air yang berpengaruh terhadap pola tata guna lahan.
c)
Unsur
tempat (site) dan
situasi, erat hubungannya dengan sifat dan fungsi suatu wilayah, misalnya desa
dan kota.
d)
Unsur
aksesibilitas, erat hubungannya dengan topografi dan teknologi wilayah
tertentu. Suatu wilayah dengan aksesibilitas yang tinggi akan mempunyai tingkat
kemajuan yang lebih pesat dibandingkan dengan wilayah yang aksesibilitasnya
rendah.
e)
Unsur keterkaitan, banyak
menentukan kualitas dan kuantitas hubungan fungsional antartempat.
b.
Pendekatan
Ekologi
Geografi
berkenaan dengan interaksi antara kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk
sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya. Adapun
ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan internali antara manusia
dan lingkungannya yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.
c.
Pendekatan
Kompleks Wilayah
Pendekatan
kompleks wilayah menelaah gejala atau fenomena dengan menggunakan kombinasi
antara analisa keruangan dan analisis ekologi. Di dalam pendekatan itu suatu
wilayah dikaji dengan pengertian areal
differentiation. Areal
differentiation adalah anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan
berkembang karena adanya perbedaan. Selain itu diperhatikan pula persebarannya
(analisis keruangan) dan interaksi manusia dengan lingkungannya (analisis
ekologi).
Sebelum
suatu daerah dibuka untuk dijadikan lokasi transmigrasi, langkah awal yang
perlu dilakukan antara lain berikut ini.
1)
Mengadakan studi kelayakan tentang kondisi fisik
lahan, misalnya air tanah, morfologi, kesuburan tanah dan drainase.
2)
Mengaji kesiapan masyarakat sekitar dalam mendukung
terlaksananya program transmigrasi.
3)
Melakukan analisis regional untuk menentukan daerah-daerah
yang akan dijadikan lokasi permukiman, lokasi garapan, serta lokasi fasilitas sosial
misalnya pasar dan tempat ibadah. Nodal region (wilayah nodus) adalah wilayah
yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan, misalnya
jalan-jalan. Antar pusat kegiatan pada wilayah nodus terdapat hubungan
fungsional sehingga disebut juga wilayah fungsional (functional region).
4.
Ilmu-ilmu
Penunjang Geografi
No
|
Ilmu
|
Kajian
|
1.
|
Geomorfologi
|
Bentuk-bentuk permukaan bumi dan penafsirannya
tentang proses terbentuknya
|
2.
|
Meteorologi
|
Atmosfer, antara lain ciri-ciri fisik dan kimianya,
tekanan, suhu udara, angin dan per-awanan
|
3.
|
Klimatologi
|
Iklim, meliputi ciri, sebab terjadi, dan pengaruhnya
terhadap bentuk fisik dan kehidupan pada suatu wilayah
|
4.
|
Biogeografi
|
Persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi
serta faktor-faktor yang mempengaruhi, membatasi, dan menentukan pola
persebarannya.
|
5.
|
Antropogeografi
|
Persebaran manusia di permukaan bumi dalam
hubungannya dengan lingkungan geografi
|
6.
|
Hidrologi
|
Air bumi, meliputi terjadinya, sirkulasinya,
distribusinya, bentuknya, serta sifat fisik dan kimia
|
7.
|
Oseanografi
|
Lautan, antara lain sifat air laut, gerakan air
laut, dan pasang surut air laut
|
8.
|
Kartografi
|
Peta, meliputi pembuatan, jenis hingga pemanfaatannya
|
9.
|
Demografi
|
Kependudukan, antara lain jumlah dan pertumbuhan
penduduk, komposisi penduduk, serta migrasi penduduk
|
10.
|
Pedologi
|
Tanah, antara lain proses pembentukan dan
jenis-jenisnya
|
No comments:
Post a Comment